"Mahhh Rain pulang." Teriak Rain dari ambang pintu utama rumah nya.
"Aduh Rain, mamah kan udah bilang kalo masuk rumah tuh jangan teriak-teriak. Gaenak sama tetangga sebelah." Omel Rani yang notabene nya adalah mamah Rain.
"Enakin lah mah, suara Rain kan bagus." Kata Rain sambil cengengesan tak jelas.
"Yaudah, kalo Rain masih teriak-teriak mamah potong uang jajan Rain seminggu." Ancam Rani.
"Ahhh mamah mah gak seru, mainnya potong uang jajan." Balas Rain memanyunkan bibirnya.
"Mamah nyebelin, sama kaya cowok yang sekelas sama Rain!" Tambahnya keceplosan. Rain pun langsung menutup mulutnya sambil menunduk malu.
"Cowok?" Gumam Rani pelan.
"Anak mamah ternyata udah kenal sama anak cowok ya sekarang."goda mamah Rain sambil menoel hidung anaknya.
Rain? Dia sangat malu, kenapa juga dia harus membandingkan mamahnya dengan cowok menyebalkan itu si?!
"Udah ah, Rain mau ke kamar dulu. Bye mahh" Ucap Rain berlalu meninggalkan Rani.
"Rain" ucap seseorang dari luar kamar Rain.
Seseorang itu memasuki kamar yang di pintu nya sudah tertulis "Kalo mau masuk, ketuk pintu dulu terus panggil nama Rain." Yapp itu adalah kamar Rain.
"Rain"
Rain yang mendengar langsung menoleh ke sumber suara.
"Eh mamah, ada apa?" Tanya nya, sambil menutup laptop yang sudah selesai ia pakai tadi.
Rani berjalan perlahan, dan mendudukkan tubuhnya di kasur milik Rain.
Sekarang posisi Rain dengan mamah nya sudah berhadapan.
"Rain masih ingat sama Tante Dita gak?"
"Tante Dita?.... Yang mana ya mah?"
Tanya Rain mengerutkan keningnya."Itu loh yang punya anak laki-laki yang seumuran sama kamu. Dulu kan kamu suka main bareng sama anak nya Tante Dita, masa kamu lupa?" Jelasnya.
Rain hanya ber oh tak tahu.
"Rain ingat?"
Rain menggeleng cepat. "Engga mah"
"Emang kenapa si mah?"
"Tante Dita kan punya anak dua yang pertama seumuran sama kamu, dan anak kedua nya masih kecil. Dan dua hari lagi anak yang kedua itu mau ulang tahun, terus Tante Dita minta mamah buatin kue ulang tahun anaknya."
"Temenin mamah besok ya? Kamu mau ga?"
"Besok kan Rain sekolah." Sanggah Rain.
"Jam 5 ko ke rumah temen mamahnya. Kamu ikut kan?" Tanya nya lagi memastikan.
Rain mengangguk dan mengangkat jempolnya tanda setuju. "Okedeh mah."
"Yaudah, Rain tidur gih biar besok ga terlambat kesekolahnya." Suruh Rani.
******
"Rain kamu udah siap belum?" Tanya Rani setengah berteriak.
"Iya mah udah. Tunggu dulu bentar." Balasnya sambil menuruni satu persatu anak. Hari ini Rain memakai pakaian yang simpel, tubuhnya ia balut dengan dress selutut warna pink dengan rambut lurus yang ia biarkan tergerai. Tak lupa ia juga menggunakan jam tangan yang ia sesuaikan dengan warna dress nya.
"Rain, mamah mau ke garasi dulu ya. Jangan lupa nanti kunci rumahnya." Ucapnya berlalu meninggalkan Rain.
Setelah dirasa sudah siap, Rain pun menaiki mobil nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Bowie
Fiksi Remaja[ CERITA YANG MUNCUL KEMBALI SETELAH LAMA TENGGELAM.] Rain melihat langit, awan sudah mulai mendung. Dan sesekali ia mendengar gemuruh dan melihat air yang sudah mulai berjatuhan dari atas langit membasahi puncak kepalanya. Rain kembali tersenyum...