Part 5

119 34 4
                                    

"Woahhhh." Rain menguap dan menggeliat kan badan nya.

Rain melihat di sekeliling kamarnya, masih sama seperti biasa. Pikir Rain.

Ia pun beranjak ke kamar dan bersiap-siap untuk sekolah.

"Morning mah." Sapa Rain sambil mencium pipi mamah nya.

"Morning too Rain."

Rani memperhatikan anaknya yang sedang mengolesi selai kacang di roti nya itu.

"Rain, tadi malem kamu ngantuk banget ya? Ko sampe susah dibangunin si? Malu-maluin mamah aja."

"Hah? Mamah ngomong apa si?"

"Yehhh, kamu mah masih remaja udah pelupa."

"Kamu mau mamah ceritain kejadian waktu malem?"

Rain semakin bingung. Ia pun mengangguk.

Flashback on

Radafa memarkirkan di garasi nya.

"Rain bangun" ucap Radafa sambil menepuk pundak Rain pelan.

"Rain"

Rain tidak bangun juga, akhirnya Radafa terpaksa membopong tubuh Rain lagi untuk masuk kedalam rumahnya.

"Yaampun Daf, ini Rain kenapa?" Tanya Rani cemas. Saat melihat Rain di bopong oleh Radafa.

"Ini tan, Rain kayak nya kecapean jadi dia ketiduran di mobil Dafa." Jelasnya.

"Maafin Rain ya Daf, udah ngerepotin kamu."

Radafa hanya tersenyum membalas ucapan Rani.

Flashback off

Mata Rain membulat dan mulutnya menganga mendengar mamah nya bercerita tentang kejadian tadi malam. Ia sangat malu, karena sudah dua kali Radafa melakukan hal yang sama untuk membantu nya. Tapi hal yang paling membuat Rain malu adalah, ketika Rain susah di bangunkan oleh Radafa. Pasti lelaki itu akan berpikir bahwa Rain sangat kebo.

Arghh, Rain malu bila nanti ia bertemu dengan Radafa di sekolah nanti, pasti Radafa akan menertawakan nya di kelas. Batinnya.

"Rain, udah jam 6.20, berangkat yuk."

"Eh, iya mah ayo".

20 menit kemudian Rain akhirnya sampai di sekolahnya.

"Dah mah, hati-hati." Ucap Rain sambil melambaikan tangannya.

Mamah nya pun membalas lambaian tangan Rain, lalu pergi dengan mengendarai mobil yang ia bawa.

Ketika sampai di pintu kelas, Rain menarik napas dan membuangnya berkali-kali agar rasa malu nya berkurang.

"Tarik napas" Rain menarik napas

"Buang" Rain menghembuskan napas nya lagi.

Dan begitupun seterusnya.

Hingga ia menghalangi pintu kelasnya.

"Minggir!" Ucap seseorang yang berada di belakang Rain.

Rain tidak melihat kebelakang, ia tetap melakukan aktivitas nya tadi.

"Gue bilang minggir!" Sentaknya.

Rain hafal dengan suara ini.
Radafa kah? Iya ini memang suara dia, tanpa berbalik badan Rain pun dengan cepat langsung masuk kelasnya. Dan duduk di bangkunya.

"Rain lo kenapa si kaya yang dikejar orang gila" tanya Megan teman sebangku Rain.

"Iya Gan, Rain emang habis di kejar sama orang gila." Balasnya, yang menekankan kata orang gila tepat sekali ketika Radafa sedang berjalan melewati bangkunya.

Rain BowieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang