Part 7

18 4 0
                                    

Halo! Aku kembali, dan benar benar akan melanjutkan cerita ini.

Tolong komen dan vote ya supaya aku tambah semangat.

"Radafa....." Teriak seorang wanita dari luar kamar Radafa.

"Apa mah?" Radafa keluar kamar dengan wajah kantuknya.

"Mamah mau minta bantuan nih, tolong kamu ajak main Sam dulu keluar ya, soalnya mamah mau arisan." Ucap Dita.

Radafa menghembuskan nafasnya secara kasar. Namun, akhirnya iya mengangguk tanda setuju.

"Baik banget nih anak mamah." Dita mengacak pelan rambut anaknya.

"Yauda, mamah berangkat ya. Assalamualaikum." Lanjutnya.

"Mm.. waalaikumsalam."

Dita sudah tidak ada di rumah, Radafa pun segera bersiap siap untuk mengajak main Samuel.

"Sam...."

"Sam...."

Terlihat anak kecil yang sedang memegang mobil itu sedang berlari ke arahnya.

"Kita ke timezone yuk." Ajak Radafa yang dibalas anggukan antusias oleh Samuel.

Sesampainya di timezone, Radafa langsung mengisi saldo untuk kartunya.

"Kamu mau main apa, Sam?"

"Sam mau..... Itu ka."Balas Sam seraya menunjuk mini rollercoaster yang memang didesain khus untuk anak-anak.

"Sam yakin?" Tanya Radafa tak percaya.

"Iya ka Dafa. Sam yakin."

Samuel pun sudah menaiki permain tersebut. Sambil tertawa puas ketika permainannya mulai berlangsung.

"Mau main apalagi?" Tanya Radafa pada Sam yang sudah turun dari mini rollercoaster itu.

"Mm... Sam mau..." Sam mengedarkan pandangannya.

"Ka Lein??!!" Teriaknya seraya berlari kearah gadis yang sedang berdiri di pintu keluar timezone.

"Ka Lein, ko ada di sini? Ka Lein mau ketemu Sam juga ya?"

Dengan ekspresi kaget, Rain agak membungkukkan badannya agar Samuel tidak terus menenggak.

"Eh Samuel, mmm... Ka Rain lagi nunggu teman di sini. Tapi, tadi temannya Rain kirim pesan ke Kaka katanya dia gabisa ketemu sama Ka Rain." Jelas Rain.

"Kalo gitu Ka Lein harus ikut sama Sam ya. Ayo!" Samuel menarik tangan Rain dan mengajaknya untuk masuk ke area Timezone.

"Ka Dafa, ada Ka Lein kesini."

Radafa terlihat begitu tak peduli.

Rain, Lo ko ada dimana mana si? Batinnya.

"Ka Lein, kita mau main apa?"

"Kita main capit boneka yu."

Rain dan Samuel asyik bermain berdua saja, sedangkan Radafa hanya duduk sambil memainkan ponselnya. Namun, sesekali juga ia mencuri pandang kearah Rain.

"Senyum lo manis ya." Tanpa sadar Radafa mengucapkan kalimat itu walau pelan.

"Radafa! Kita ke tempat photobox yu!" Ajak Rain namun Radafa menolaknya.

"Plisssss, Rain mau abadikan foto kita bertiga. Mau yaaa...." Pinta Rain dengan jurus andalan mengeluarkan puppy eyes nya.

Seperti tersihir, Radafa yang seumur hidupnya malas untuk berfoto, terkalahkan oleh seorang gadis bernama Rain.

Rain BowieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang