H+9

1K 128 0
                                    


Wehh +9. Banyak woo...



......

Asal kalian tau. Sebenernya, kasus penembakan Yoongi belum selesai. Tapi, di tutup kasusnya sekitar 3 bulan setelah kematiannya.

Kenapa di tutup?

Karena, sulit banget ngelacak keberadaan orang itu. Di tempat kejadian bahkan gak satupun ada barang bukti yang tertinggal.

Sejujurnya, gue pengen tau. Gue pengen ngusut siapa pelakunya. Mingkinkah orang terdekat kita?

Karena, terkadang orang terdekat kita adalah orang yang paling bahaya. Menggunakan ketidaktahuan kita untuk keberhasilan mereka.

Sayangnya, banyak juga orang yang deket sama kita. Gak cuma satu ato dua. Cuma, kalo yang paling deket itu ya,,,,,



Tok tok tok



Sial lagi asikan mikir malah ada yang ketuk pintu. Malem2 lagi. Gue noleh ke jam di ponsel gue, 09.30Pm.

"Ya, siapa?!" Gue teriak dari dalam.

Gue buka ternyata,,,,,















Gak ada orang.

"Kok serem, ya?"

Gue merinding seketika. Bulu kuduk gue bediri semua. Secepatnya gue tutup pintu. Tapi, ada yang mengganjal di bawahnya. Gue liat ke bawah. Kotak 30x30cm tergeletak di sana.

Mikir lama dulu gue mau ngambil. Tangan gue gemeteran hebat. Tapi, akhirnya ambil juga terus bawa ke kamar.

Pas gue buka ada surat di dalamnya.

Jangan lupakan ini. Siap tahap selanjutnya.

Heuh? Apa maksudnya?

Di dalam ada syal warna abu-abu. Kok gak asing, ya.

Gue langsung ambil ponsel, selimutan terus sandaran di kasur.

Jimin, cuma Jimin yang bisa gue hubungin sekarang. Vcall aja lah sekalian.

Mana lama lagi. Jimiiiin, buruan angkat.

"Min, lo dimana?" Sumpah, deg-degan gue.

"Dirumah. Ada apa?" Jimin malah bangun tidur.

"Min, gue takut"

"Kamu kenapa? Kenapa mau nangis?"

"Min, gue takut. Ada yang ngirim gue barang. Tapi, gak tau siapa. Terus ada surat di dalemnya. Ini, ini" gue tunjukin surat itu. "Min, gimana?" Gak nyangka saking takutnya air mata gue ngalir.

"Apa gue perlu kesana?"

"Gak, gak usah" gue noleh ke jendela. Gue makin merinding. "Min, kea ada yang ngeliatin kamar gue. Min, gue takuuut"

"Mungkin halusinasi kamu"

"Gak tau min. Gue harus gimana?"


........



Gue di jemput lagi sama Jimin. Gue peluk dia.

"Kamu nangis semalaman?"

"Orang gue ketakutan gak bisa tidur" keluh gue.

"Ya udah. Gak usah masuk kerja dulu. Ke kedai aja, ya"

Gue naik mobil dia. Kali ini dia bawa mobil. Takut tetiba ujan lagi, katanya.

----

Seperti biasa gue di balkon ruangan khusus Jimin. Duduk santai dengan kopi hangat sehangat hati Jimin. Dia duduk di samping gue.

"Min, lo ingat gak itu syal siapa? Terus maksudnya apa coba? Kan yang punya syal cem gitu banyak. Yakali gue kudu nyari yang punya tuh syal?"

"Udah kali, gak usah pikirin. Mungkin cuma orang iseng" dia ngebelai rambut gue.

"Lo sih gampang bilang gitu. Lah gue? Gue takut beneran, tau?!"

"Iya, iya gue ngerti. Minum dulu kopinya, keburu dingin"

"Min, lapeerr" rengek gue.

"Tadi, diajak beli sarapan dulu gak mau. Sekarang-"

"Iya, tau. Tadi kan belum laper"

"Tunggu disini, aku cari makanan"

"Ikut?"

"Gak usah. Kea anak kecil aja ngikut bapaknya kemana-mana"

"Ya udah"

Jimin pergi. Gue malah ngantuk. Tidur aja kali, ya?



.....




Tubikontinyu..

Hiyaaaa... Otoke otoke otoke

I Got The Best Of You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang