...
Sesuai rencana, kita ketempat orang2 yg gue sayang. Pertama, kita ke rumah orang tua Yoongi.
Kreekk!
"Kalian?!" Ibu Yoongi sempet kaget liat gue sama Jimin datang tiba-tiba.
Kita masuk dan duduk di sofa.
Gue bingung. Mau dari mana ngomongnya.
"Tante?"
gue diem, mikir.
"Yimmi mau ijin"
"Ijin apa? Kenapa harus ijin?"
"Yimmi,,, Yimmi sama Jimin mau,,, tunangan, tante. Bulan depan"
Gue langsung nunduk. Mata gue udah berair. Tenggorokan gue agak sakit. Bayangin lo ijin sama ibu mantan pacar lo. Bawa calon tunangan lo lagi. Ngerasa bersalah gak lo?
"Bagus dong. Jadi, kamu sudah bisa melepas Yoongi. Dia pasti bahagia di sana"
Entah apa yg mendorong gue buat langsung meluk mantan calon ibu mertua gue ini. Gue bersimpuh di depannya terus meluk pinggangnya sambil nangis.
"Maafin Yimmi, tante. Yimmi gak bisa selamanya sama Yoongi. Yimmi sayang sama dia. Sama om, tante"
Tante nangkup kedua pipi gue. Air matanya ngalir.
"Denger, sayang. Yoongi udah bahagia disana. Udah tenang disana. Kamu harus bisa lepasin dia. Dan ini udah saatnya. Jimin orang yg bisa di percaya. Ibu percaya, Jimin bisa ngebahagiain kamu. Ibu seneng. Ibu gak marah. Buat ibu, kamu sudah seperti anak perempuan ibu sendiri"
Ibu Yoongi ngusap air mata gue pake jempolnya. "Mulai sekarang panggil ibu lagi, ya? Jangan tante. Panggil ayah jangan om"
"Ibuu!" gue langsung berhambur meluk pinggangnya lagi. Berharap ini ibu kandung gue.
Jdi, dulu gue sempet panggil ibu-ayah sama ortunya Yoongi. Tapi, setelah Yoongi pergi, gue balik lagi panggil om-tante. Karena gue tau, mereka gak akan jadi ortu gue lg. Udh gak ada kesempatan buat itu.
---------
Tempat ke dua, makam ayah-ibu gue.
"Ayah, ibu. Kalian gak perlu kawatir sama anakmu ini. Banyak kok yang sayang sama Yimmi"
Liat makam kedua orang tua bersebelahan, ngingetin gue, kalo gue hidup sendiri selama ini. Gak mungkin kalo gue gak nangis.
Jimin langsung ngerangkul gue.
"Ayah, ibu. Yimmi bulan depan mau tunangan sama orang yang sayang banget sama Yimmi. Jimin namanya. Temennya Yoongi. Maaf, Yimmi baru bisa kenalin ke ayah sama ibu"
"Halo! Ayah, ibu. Aku Jimin. Ayah-ibu gak usah kawatir. Aku bakalan jaga anak kalian satu-satunya ini"
Air mata gue terus ngalir. Sampai Jimin meluk gue.
.
.
.Yoongi!
Tempat terakhir yang kita kunjungi.
"Sayang, makasih untuk semuanya. Semua kebahagiaan yang pernah kamu kasih. Sesuai keinginan kamu, aku akan bersama Jimin. Orang yang selalu kamu percaya. Aku pasti bahagia. Karena aku yakin kamu juga bahagia di sana"
Nangis lagi, mewek lagi.
"Bang, maaf karena aku miliki pacar kesayangan abang. Aku bakalan jaga dia sesuai janji aku ke abang dan sesuai keinginan abang. Abang gak usah kawatir"
"Yoon, bulan depan kita mau tunangan. Semoga semua lancar ya, Yoon. Yang tenang disana. Jangan lupa bahagia. Aku juga akan bahagia. Yoon, terimakasih. I GOT THE BEST OF YOU. I will remember you. Cause, i love you"
"Besok sebelum hari H. Kita usahain ke sini lagi, bang. Kita pulang dulu" pamit Jimin kemudian.
Gue tau maksud Jimin. Dia gak mau gue nangis mulu.
.
"Langsung pulang?" Tanya Jimin di tengah perjalanan.
"Terserah aja. Lagian aku gak ngampus kok. Tugas kantor juga bisa dikerjain di rumah"
"Mau liat-liat baju pengantin gak?"
"Hah?"
"Kenapa? Kok kaget?"
"Gak kecepatan emangnya?"
"Ya, gak lah"
"Gak ah. Abis tunangan aja"
"Ciiee yang ngebet tunangan"
"Gak usah ngeledek deh. Situ juga seneng kan?"
"Iya, iya. Becanda" Jimin ngacak rambut gue. Sama banget kaya Yoongi. "Ke kedai aja gimana?"
"Emm. Gak papa. Apa beli es krim, susu kotak. Atau beli coklat dulu, mungkin?"
"Boleh?"
"Bolehlah"
"Bayarin?"
"Iya. Sama calon istri mah apa sih yang gak"
"Lebay kamu"
"Dulu kamu juga"
"Biar. Nyatanya kamu suka sama yg lebay ini" gue sandarin kepala di pundak Jimin. "Min?" Gue dongak pandang wajah dia.
"Hem?"
"Kok tiba-tiba gue cinta ya sama lo?"
"Ya, mana tau. Balik gue-lo lagi ni?"
"Iya kamu. Kok aku tiba-tiba cinta kamu, ya?"
Gue ulang lagi. Ah ribet. Pacar gue dua2nya rewel.
.
.
..
..
Tubukontinyu
....
Gue kurangin panjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Got The Best Of You (END)
Conto"Lah kenapa? Terus suruh cari siapa? Cari cewek lain, entar cemburu, marah-marah" ---- "Kamu bukan anak kecil lagi. Ngapain ikut? Jaga diri baik-baik. Jangan keras kepala" --------------- Sedikit deskripsi untuk cerita ini. Ini gak kalah seru kok sa...