✨Part 1

864 53 7
                                    

"Takdir adalah sesuatu yang mempertemukan kita, karena kita tidak akan percaya pada fakta bahwa semua hal terjadi secara kebetulan. "

- Reza Saputra -

>-00-<


FLASHBACK ON:

Vira yang sudah sampai disekolah ia pun memarkirkan mobilnya ditempat parkiran sekolah.

Setelah memarkirkan mobil.
Vira turun dari mobilnya yang bewarna putih itu dan berlari menuju kelas.

Vira memberanikan diri masuk ke sekolah yang sudah terlihat sepi karena sudah pada masuk. Dan jarak antara parkiran kekelasnya pun cukup jauh.

Terlihat ada satpam yang berdiri di hadapan Vira.

"Eh pagi pak? Saya boleh masuk gak pak? Soalnya tadi saya gak lihat bapak dipagar makanya saya langsung masuk hehe. Saya izin masuk ya pak soalnya saya ada ulangan." ucap Vira dengan memberikan tampang muka kasihannya.

"Yaudah deh saya maafkan tapi sekali ini aja ya." jawab satpam dan langsung meninggalkan Vira.

"Yaampun gue terlambat! pasti gue dihukum nih!" pekik Vira sambil melihat jam tangan pink softnya.

Vira berlari menuju kelas. Sesampai didepan pintu kelasnya. Vira melihat guru yang sudah masuk kelasnya dari tadi yakni Buk Nita guru Ekonomi yang terkenal antonim baiknya.

Buk Nita sedari tadi yang juga sudah melihat kedatangan Vira langsung memberikan izin untuk masuk.

Tanpa menunggu lama Vira berjalan menuju meja Buk Nita dan berhadapan langsung.

"Shavira Felicia kamu tau sekarang jam berapa?." tanya buk Nita dengan tatapan tajam.

"Jam 07.15 buk " jawab Vira dengan nada takut dan sambil melihat jam tangannya.

"Bagus deh kalau kamu tau. Tapi sekarang kamu harus dihukum. Hukumannya yaitu kamu pergi ke lapangan dan berdiri dibawah tiang bendera sambil hormat. Sampai jam istirahat." ucap buk Nita panjang lebar kayak rel kereta api.

"Baik buk." jawab Vira dengan singkat.

Vira langsung berjalan keluar kelas dan menuju lapangan untuk menjalankan hukuman dari buk Nita. Sedangkan buk Nita melanjutkan mengajarnya.

***

"Duh kenapa sih Buk Nita kasih hukuman kayak gini gak ada yang lain apa? Capek deh." batin Vira.

Selama hukuman berjalan ia merasa haus dan meminum air mineral yang ada di tasnya.

Setelah minum ia membuang botol air mineralnya sembarangan.
Dan melanjutkan hukumannya yakni hormat bendera.

"Eh jangan buang sembarangan." pekik seorang pria sambil mengambil botol mineral yang sudah dibuang Vira tadi.

Vira terkejut saat melihat sosok pria tinggi dari Vira yg ada dihadapannya dan menatapnya.

"Yaampun nih orang ganteng banget. Udah tinggi, mirip bule, hidungnya mancung, rambutnya coklat duh sempurna banget. " batin Vira sambil menatap mata lelaki tadi membuat ia meleleh.

"Hallo ada orang yang lagi bicara disini?." tanya lelaki itu sambil membuyarkan lamunan Vira.

"Eh iya ada apa ya?." jawabnya Vira yang sudah tersadar dari lamunannya itu.

"Lo tadi udah buang botol ini sembarangan. Lo ga liat gue dan osis-osis lainnya disini lagi bersih- bersih lapangan? " jawab cowok tadi sambil menunjukkan botol yang sudah dibuang Vira.

"Oh i..i.. ya so.. rry banget ya soalnya tadi gue gak liat hehe. Btw nama lo siapa?." jawab Vira dengan gugup.

"Iya gue maafin. Nama gue Reza Saputra." jawab lelaki itu dan membalas seyuman Vira.

"Perkenalkan nama gue Shavira Felicia. Panggil aja Vira. Gue kelas XI IPS 1." ucap Vira sambil menjabat tangan Reza.

"Salam kenal." jawab Reza.

"Woi Reza! Bantuin bersihin ini dong. Pacaran aja lo taunya, gue bilangin ketos baru tau." teriak seseorang yakni anggota osis lainnya.

"Udah ya gue mau lanjutin bersih-bersih itu dulu. Bye Vir." ucap Reza.

"Bye.. "


***

Kring... Kring.. Kring..

Bel istirahat berbunyi. Tak terasa hukuman Vira dari Buk Nita sudah berakhir.

Vira langsung kekelas menaruh tasnya dan melangkahkan kakinya kekantin bersama teman-temannya.

"Eh guys kalian tau gak anak baru namanya Reza Saputra dia kelas XI IPA 1, dia langsung masuk osis lho karena menang ganteng, kan ketos kita cewek. You know lah hahaha." ucap Fiqa yakni teman Vira.

"Oh itu pas gue dihukum Buk Nita. Gue ketemu dia gara-gara gue buang sampah sembarangan karna disana anak-anak osis lagi gotong royong terus dia marah hahaha." jawab Vira sambil main spinnernya.

"Yaampun ngakak so hard." ucap Raina sambil terkekeh.

"Btw dia ganteng banget kan pantesan ketos suka sama dia." jawab Fiqa.

"Hahaha lo suka Fiq? Si Bonbon mau lo apain?." tanyanya. Vira sambil terkekeh.

"Apaan sih lo Vir mana mau gue sama Bonbon udah gendut, hitam lagi." jawab Fiqa dan semuanya terkekeh.

***

Bel pulang berbunyi. Semua murid berhamburan keluar kelas. Vira dan kawannya yang sudah janjian untuk pergi jalan-jalan langsung bergegas menuju mobil masing-masing dan pergi ke mall untuk hiburan.

Sesampai di mall mereka pergi ke bioskop membeli tiket film horor dan cemilan, mereka duduk paling belakang.

Mereka sangat menikmati filmnya yg sedikit menyeramkan.


"Anjirr ngeri amat setannya"

"Itu setan atau fiqa ya?"

"Enak aja lho itu lho kali"

"Yaampun gue sesak pipis jadinya"

"Itu hantu ngapain disitu? Kok bajunya berdarah habis ngapain dia?"

"Banyak nanyak lo njir pusing gue"

Vira dan kawan-kawannya memang sering bising saat di bioskop.
Apa lagi film horor, melihat judulnya saja sudah takut apa lagi menontonnya, sampai -sampai orang-orang yang ikut nonton merasa terganggu.

"Ssstt.. kalian bisa diam gak? Bising amat dari tadi." ucap seseorang pria yang duduk di depan bangku Vira dengan nada pelan

"Si Reza kenapa bisa disini sih, tapi kenapa coba setiap gue liat dia, jantung gue nggak kayak biasanya, jangan-jangan gue suka sama Reza lagi, ah nggak mungkin, lagian kalau gue suka sama dia, emang dia juga suka sama gue?." batin Vira.

SHAVIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang