✨Part 8

469 38 4
                                    

"Jika masa baik itu datang, maka masa buruk itu akan datang."

- Shavira Felicia -

>-00-<

"Aaaaaaa!!"

Vira berteriak saat ia membuka lokernya kemudian ia sontak membungkam mulutnya dengan tangan kanannya.

Ia sangat terkejut. Vira pun perlahan melangkahkan kakinya mundur kebelakang dan terduduk dibangku yang ada didekat loker.

Fiqa dan Raina menoleh ke arah Vira.

"Ada apa Vir?." tanya Fiqa yang sontak kaget mendengar teriakan Vira.

Mereka berdua dengan rasa penasarann mencoba mendekati Vira yang saat ini terduduk lemas dibangku.

"Vir lo kenapa?." tanyanya lagi. Kemudian Fiqa menoleh kearah loker milik Vira.

Melihat Fiqa menoleh kearah loker. Tanpa aba-aba Raina langsung berjalan mendekati loker tersebut. Raina membulatkan matanya terkejut melihat isi lokernya yang saat ini berlumuran darah entah itu darah apa dan siapa yang mengenai baju seragam ganti milik Vira.

Kemudian Raina meneliti dengan seksama dan pada akhirnya ia menemukan secarik kertas yang berisi kata-kata mengancam. Kemudian ia mengeluarkannya.

"Apaan isinya?." tanya Fiqa penasaran.

"Sabar gue bacaain."jawab Raina.

"Lo semakin deketin dia, "

"Lo semakin dekat juga dengan zona bahaya,"

Deg.

Vira dan Fiqa mematung ditempat saat mendengar kata terakhir yang dibacakan Raina.

"Maksudnya apa?." tanya Fiqa kebingungan.

"Wait..Dalam kata-kata barusan kan ada kata 'deketin dia' nah itu siapa?"

"Vir.. Gue mau nanya, yang deket sama lo selain kita berdua siapa?." tanya Fiqa penuh selidik.

Vira berpikir keras.

"Banyak, tapi kan yang dekat cuman kalian sama keluarga gue."

Raina mendesis pelan saat mendengar jawaban dari Vira.

"Revan?." tebak Fiqa mengancungkan jari telunjuknya.

"Ngapain lo manggil nama gue?." sahut seorang lelaki entah dari mana asalnya langsung berjalan menuju loker miliknya.

Semua sontak kaget melihat Revan datang tiba-tiba. Fiqa saat ini masih malu tentang apa yang di ucapkannya tadi. Ia langsung memasang ekspresi wajah tanpa dosanya.

"Kalian ngapain masih disini?." tanya Revan yang masih sibuk dengan loker miliknya.

"Lo juga ngapain disini?."

"Ngambil botol air minum,"

Setelah mengambil botol air minumnya Revan membalikkan tubuhnya kearah mereka bertiga.

Tiba-tiba tatapannya terfokus kearah loker milik Vira yang masih terbuka lebar dan menampakkan isinya.

***

Riko dan Aldo berjalan santai menuju kelas, mereka berjalan duluan karena malas menunggu Revan di loker.

"Woi Rik lo udah siap pr Fisika belum?." tanya Aldo.

"Sumpah demi daki Doraemon, gue aja baru ingat,"

"Lah gue kira lo udah siap, gimana ni hari ini tong dikumpul,"

SHAVIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang