✨Part 9

688 40 20
                                    

" If anyone does not like us, just smile."

- Revan Anggara -

>-00-<

Setelah pulang sekolah Raina melajukan mobilnya dengan santai menuju taman. Fiqa yang juga berada di dalam mobil sedari tadi sibuk dengan ponselnya. Jujur mereka sering jalan berdua tanpa Vira karena alasan rumah mereka sangat dekat, mungkin cuma beberapa langkah saja.

Setelah sampai, Raina memarkirkan mobil nya ditempat parkir. Mereka berdua keluar dari mobil dan berjalan menuju taman.

"Ngapain kita kesini?." tanya Fiqa.

"Ngegembel," jawab Raina asal.

"Ih, serius,"

"Iya enggak la, kalau ketaman kan paling-paling kita liatin orang pacaran." Raina terkekeh.

Fiqa menghela nafas berat dan ia pergi membeli air disana. Raina pun mengikuti Fiqa. Setelah membeli air mereka duduk di bangku panjang. Kemudian mereka mengobrol-ngobrol.

"Btw lo tau enggak siapa yang meneror Vira?." tanya Fiqa sambil bermain ponselnya dan membuka aplikasi instagram.

"Enggak tau," jawab Raina.

"Eh Rain sini deh coba liat ini." kata Fiqa sambil menunjukkan ponselnya. Oh ayolah, mereka melihat snapgram milik Karin yang berfoto bersama Fanny yang berlokasi ditaman tempat mereka disini.

"Ngapain mereka kesini, enggak biasanya,"

"Ntah, gue curiga sama dia biasanya kan snapgramnya isinya selalu tempat-tempat yang mewah, kenapa dia disini coba."

Tak lama kemudian mereka berdua melihat Karin, Riska dan Fanny lewat dengan santai didepannya, dan untungnya mereka tidak melihat mereka berdua karena tertutupi orang-orang ramai.

Raina dan Fiqa segera berjalan mengikuti mereka dengan sembunyi-sembunyi. Kemudian mereka melihat Karin, Riska dan Fanny tiba-tiba bertemu dan berbicara dengan 3 pria tinggi,besar dan kekar menggunakan pakaian serba bewarna hitam. Raina dan Fiqa langsung bersembunyi di acara pertunjukkan topeng monyet yang ada ditaman. Saking ramainya mereka berdua jadi tidak terlihat.

****

SHAVIRA POV:

Aku duduk di balkon kamar ku sambil melihat pemandangan yang indah disekitar rumahku dan melihat kendaraan yang sesekali lewat. Aku juga sesekali melirik ponselku yang ada disampingku.

Drrttt.. Drttt..

Barusan aku melihatnya tiba-tiba saja ponselku berdering.
Aku segera mengambil benda pipih itu.

Revan is calling...

Aku membulatkan mataku sangat terkejut. Entah mengapa ia menelpon. Segera ku menerima panggilannya. Dan menempelkan ponsel ku ketelingaku.

"Halo Vir?."

"Iya van ada apa?."

"Lo mau gak temenin gue nonton bioskop soalnya ada film terbaru nih, mau ya please."

"Oh, oke."

"Jam 5 gue jemput bye."

Tutt.. Tutt..

SHAVIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang