Saat itu dibulan november, kamu memutuskan untuk pergi. Entah kenapa setelah kebergianmu, aku mulai malas untuk menjalankan semua kegiatan yang selalu kamu support, tapi skrg?hidup aku bukan tanggunganmu lagi. Tangisanku masih selalu bercucuran dari hari ke harinya. Aku masih tidak menyangka atas pendapatmu saat itu. Tapi aku sadar bahwa itu bukanlah mimpi, namun itu nyata yang harus aku tanggung sekarang.
Untung, aku masih punya teman2ku yang bisa mendengar curhatanku. Aku banyak minta pendapat pada mereka. Sampai terpikirkan bahwa aku harus membuat sesuatu yang bisa membuat dia bahagia saat dia ulangtahun padahal aku tau, aku bukan siapa siapanya lagi.
Beberapa hari aku habiskan untuk menulis beberapa surat menggunakan kertas warnawarni, yang didalamnya beberapa kata2 tentang kesedihanku, dan upayaku untuk melupakanmu.Sampai aku disetrap gara2 menulis yang tidak penting(kata guruku) ya guru kimia, aku tidak terlalu bisa memperhatikan guru. Karna aku terlalu sibuk menyelesaikan surat2 yang aku tulis untuknya. Aku malu, aku disuruh mengisi soal padahal aku tidak mengerti. Dan aku malah dimarahi oleh guruku, malah diomongin sama beliau. Dan aku merasa salah, akhirnya meminta maaf.
Pulang sekolah, aku ada niatan untuk mencetak fotofoto kebersamaan aku dengan mantanku. Jadi ntar ditempel gitu dikertas dan dikasih keterangan tentang foto2 itu. Parahnya saat aku sedang mencetak foto didekat sekolahku. Hujanpun datang, beserta angin kecang dan kilat2 yang sangat besar. Aku takut, aku gak bisapulang. Waktu sudah menunjukan pukul 5. Untungnya dimotorku ada jas hujan tipis milik kakakku. Akupun terpaksa hujan2an menggunakan jas ujan tersebut. Aku takut kalo sampai foto yang berhasil aku cetak tadi kehujanan, karna aku simpan ditas yang kehujanan. Beberapakali aku memputarbalikkan motorku, karna beberapa jalan yang sering aku lewati banjir. Seandainya kamu tau bagaimana perjuanganku saat itu. Biasanya aku gak pernah hujan2an sendiri. Biasanya aku ditemani kamu, biasanya juga kamu menemani aku bagaimanapun kondisi bumi. Tapi saat itu kamu tidak tau ya kalo aku hujan2an sendiri hehe.
Hari ini, kamu bertambah umur. Selamat ya buat kamu yang udah mencapai umur 17tahun. Entah kenapa rasanya terlalu bnyak wish dariku untukmu. Tapi apalah aku?sekarang aku bukan siapa siapamu lagi. Sesuai rencana, aku akan memberikan surat yang sudah aku siapkan jauh2hari kepada kamu.
Pagi itu aku kerumah temanku untuk mempersiapkan beberapa rencana, sebelumnya aku pergi dulu ke toko kue. Untuk membelikan kue untukmu mantanku yang sedang ulangtahun. Aku juga menanyakan terlebih dahulu keadaan kamu ada dimna.
"Km dmn?"
"Dirumah tapi mau pergi"
"Aku kesitu ya bentar banget"
"Sok aja"
Jam 12siang, aku kerumahnya. Dia sedang mandi, emang sepertinya dia akan pergi. Tapi aku minta waktunya sebentar.
Selesai dia mandi, dia menghampiriku yg sedang membawa surat dan kue.
"Happy birthday ya"
Aku minta maaf kepadanya, aku juga nangis. Bukan karna aku ingn dikasihani, tapi entah kenapa aku sedih banget. Sebenernya aku kangen dia, aku gak berani melihat mukanya, aku hanya menatap lantai rumahnya. Aku juga berterimakasih kepadanya karna dia sudah mau susah senang bersamaku selama 10bulan, maaf juga aku tidak bisa memberikan sesuatu yang dianggap kamu spesial. Aku cuma ingn mantanku bahagia.Tapi mantanku sama sekali tidak berbicara apapun. Dia hanya mendengarkan saja.
Ohiya aku juga bertemu dengan Tria, aku minta maaf ke tria kalo kemauannya belum bisa aku kasih. Kaya: beliin layangan, beliin pop ice, beliin kebab, beliin sosis dan banyak lagi.
Sekitar 20menit berlalu, aku memutuskan buat pulang.
"Aku dulu ya maaf kalo ngomong terus"
Lalu tria bilang
"Ihh teh oksha nangis ya?kenapa pulang da aa mh gaakan kemnaa2 liat weh masa pake bokser"
"Dadah tria, maapin teh oksha ya"
Mantanku sama sekali gak merespon apapun. Mungkin emg ini keputusan bulat dia, jadi mau gak mau aku harus mau.
Kata kata terkahir sbelum aku pulang
"Satulagi ya, inget aku biar gak inget kamu"
Untuk terkahir kalinya kita saling tatap. Dia senyum, tapi aku menggas motorku.Aku kembali kerumah sahabatku yang rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah mantanku. Jujur aku menangis, aku gak bisa nahan sakit saat itu. Aku masih gak bisa nerimain semuanya. Tapi setelah bertemu dan berbicara padanya aku harus coba melupakannya, karna aku sadar. Mungkin dia sudah lupakannku, aku tak bisa terus2 mengejar hatinya jika dia tidak sama sekali membalasnya, karna hati tidak bisa dipaksakan.
Sorenya aku masih bersama sahabatku. Dia mengajakku jalan2 sore katanya biar aku gak galau dan bisa fresh gitu otaknya hehe.
Saat kita sedang asyik tertawa dijalan, aku melihat motor mantanku, didepan. Ketika aku lihat ternyata benar, dia adalah mantanku. Tapi aku aneh, ternyata dia sedang membonceng cewe barunya. Ya cewe itu yang memang aku firasatkan bahwa mereka sudah dekat dari dulu. Jelas aku sakit hati ketika aku lihat mereka sedang tertawa2. Jujur untuk kesekian kalinya aku nangis lagi melihat dia seperti itu. Tapi mau bagaimanapun dia skrg bukan urusanku.Namun kenapa aku selalu percaya dengan janji2nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
295 Hari Bersama Orang Yang Salah
Romanceketika kita terlalu bahagia sampai, aku lupa rasa kecewa. disitulah aku mulai merasa ke khawatiran untuk kehilanganmu, bahwa itu tidakku duga saatku sedang bahagia bersamamu(dulu). namun nyatanya?engkau yg memberi janji tetapi engkau juga yang menin...