[TSTIM 6] Maybe - Caca

15 7 0
                                    

Terinspirasi dari lagu
Mungkin by Potret
Dibuat oleh: salsabielamp3

Mungkin setiap orang pernah merasakan yang namanya cinta. Tetapi perlu diketahui bahwa cinta itu tidak selamanya indah. Adakalanya cinta itu harus berakhir menyakitkan, seperti bunga mekar yang pada akhirnya bunga itu akan layu. Selain itu, hati seseorang bisa saja berubah, karena Allah adalah Tuhan Yang Maha Membolak-balikkan Hati.

***

Ada seorang gadis yang bernama Indah. Namanya sungguh indah, tetapi sayangnya apa yang dia hadapi tidak seindah namanya. Ketika dia harus mendapat kenangan pahit bahwa hubungannya dengan Taufik harus berujung pada kehancuran. Sebelumnya, seringkali terjadi perseteruan di antara mereka hanya gara-gara masalah kecil. Pada akhirnya, hubungan mereka harus seperti seubah kapal yang berakhir karam di dasar laut.

Di saat semua orang sedang bersenang-ria bersama teman-temannya, Indah sedang merenungkan nasibnya yang kurang beruntung itu. Dia sedang sendirian di suatu tempat yang sepi. Sangat sepi, tidak ada orang yang bakal mendengarnya bersuara maupun melihatnya bersedih.

Pikiran tentang Taufik itu terbesit di ingatannya. Masa lalu itu kembali terbayang-bayang di benaknya. “Oh Tuhan, mengapa aku harus mengalami hal yang seperti ini? Apakah aku harus menerima semua ini? Mungkin, aku bisa bersama dengannya meskipun dia menyakitiku, tetapi sayangnya, aku tidak bisa ....”

Tak terasa, air matanya itupun mengucur keluar dari kedua matanya, karena sesungguhnya itu tidak bisa ditahan lagi. Hatinya sungguh sakit dan dia sungguh tidak berdaya. Tidak ada yang mengerti tentang perasaannya selama ini, apalagi Taufik itu sendiri, yang dulunya sering menyakiti hati Indah.

Andaikan saja ....

***
[Flashback ON]

Saat itu adalah pertemuan yang ‘terakhir’ antara Indah dengan Taufik. Sebelumnya, mereka memutuskan untuk bertemu di suatu tempat yang dulunya tempat mereka resmi untuk menjalani hubungan yang lebih dari teman. Pada saat itulah, Indah dan Taufik sama-sama memakai pakaian yang berwarna hitam, sesuai kesepakatan mereka sebelumnya.

Ketika Taufik sudah melihat Indah sudah sampai di hadapannya, dia itupun menyapa Indah, “Hai, Indah. Apa kabar?” Sedangkan Indah yang mendengarnya itupun hanya mengeluarkan senyum tipisnya seraya berkata, “Baik.”

“Aku ingin bicara padamu, tentang hubungan kita.”

“Kau mau apa dari hubungan kita, Fik? Selama ini, aku rasa hubungan kita selalu saja tidak baik. Seringkali kata-kata kasarmu itu keluar dari mulutmu sehingga aku sendiri merasa tidak nyaman untuk tetap berada di dekatmu,” ujar Indah yang mulai cuek terhadap Taufik itu. Rasa cueknya itu dikarenakan dia ingin Taufik untuk memperbaiki sikapnya yang selama ini sangat buruk pada Indah.

Taufik itupun menghela nafasnya secara berat itu sejenak kemudian berkata secara pelannya pada Indah, “Aku tahu kita sudah menjalani hubungan ini tidak terlalu lama. Aku juga yakin kalau kau selama ini tidak nyaman dengan sikapku yang agaknya kurang mengenakkan di hatimu. Jadi, mulai sekarang, aku putuskan bahwa kita harus berpisah.”

Indah yang mendengarnya itupun sungguh terkejut atas apa yang dia dengar dari Taufik. Lalu, dia itupun berkata, “Ta ... ta ... tapi mengapa kita harus berpisah?”

Taufik itupun hanya terdiam untuk sementara, kemudian Indah kembali berkata, “Mungkin aku bisa memaafkanmu kembali, agar kita bisa bersama lagi dan terhindar dari kata ‘pisah’ itu. Aku tidak ingin berpisah denganmu, Fik. Tolong jangan berkata seperti itu padaku ....” Begitulah ujaran dari Indah secara lirih, yang tidak ingin menerima kenyataan pahit ini.

Taufik itupun akhirnya mengeluarkan suaranya untuk berkata sesuatu pada Indah. “Mungkin saja, matahari dan seisi yang ada di langit ini selalu menyaksikan kita yang berseteru dan jarang sekali kita bisa berdamai. Jadi, daripada kau selalu merasa tidak nyama ketika berada di dekatku, jadi aku harap kita bisa menjalani hidup kita masing-masing, tanpa ada ketidaknyamanan itu lagi.”

Indah itupun akhirnya mengeluarkan air matanya dengan derasnya. Tidak ada yang dapat Indah katakan lagi, selain isakan tangis yang terdengar di telinganya Taufik. Suasana sedih menyelimuti hatinya Indah maupun Taufik, tetapi pada akhirnya, lelaki itu pergi meninggalkan Indah dengan perasaan yang sangat bersalah.

[Flashback OFF]
***

Setelah memikirkan masa lalu yang dimana itu adalah akhir dari kisah cintanya Indah dengan Taufik, kemudian dia melantunkan sebuah lagu yang dirasa itu cocok dalam mewakili perasaannya kepada Taufik.

Mungkin sang fajar dan sayap burung-burug patah
Menyaksikan kita berseteru
Slalu tak pernah damai

Mungkin cintaku terlalu kuat dan menutupi
Jiwa yang dendam akan kerasmu
Sehingga kita bersama ... mungkin

“Suaramu bagus sekali.”

Ketika Indah mendengar tiga patah kata yang keluar dari mulut seseorang, gadis itu mencoba mencari sumber suara dengan menoleh ke kiri dan ke kanan. Ternyata, lagi-lagi Indah itu melihat seorang lelaki yang berdiri di belakangnya dengan wajah yang datar alias biasa-biasa saja.

“Ta ... Taufik?”

THE END

The Songs That Inspired Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang