Seorang kawanku meminta aku membuatkan puisi untuk kakaknya. Untuk tugas sekolah katanya. Puisi nya tentang materi pelajaran yang sedang diajarkan di sekolah. Dia memberiku daftar materi nya. Kulihat materi pelajarannya, tentang Indoneaia rupanya. Langsung terbayang negeri yang elok ini, dalam benak diriku seorang diri. Di dalam kamar yang tidak terkunci. Malam hari. Semilir udara hangat di dalam ruangan ukuran 2x3 meter ini, sampai kepada ku. Baru sampai setengah puisi, aku tertidur pulas di atas ranjang. Di sampingku, dalam tidurku. Masih terlihat sebuah buku tempatku menulis puisi. Buku yang sama dengan buku yang biasa ku pakai untuk menulis karya-karya ku. Ah, sudahlah. Ini aku, sudah bermimpi.
Sampai dipagi hari, masih saja terlihat buku itu. Kembali ku berkelut dengannya. Ku habiskan waktu tuk melanjutkannya. Melanjutkan puisi permintaan temanku untuk kakak nya itu. Isti namanya. Isti, temanku yang meminta ku membuatkan puisi untuk kakak nya.
Akhirnya, selesai juga. Ku kirimkan puisi itu tepat pukul sembilan pagi. Dia membalas pesan dariku. Dia bilang "Terima Kasih Chairil ku". Satu nama yang membuat ku senang bukan kepalang. Di panggil dengan nama sang idola. Chairil Anwar.
Ngomong-ngomong, begini bunyi puisi nya,
"Milik Kita"
Indonesia, kita yang punya
Indonesia negeri yang indah
Yang membuat iri negeri sebelahIndonesia, beribu pulau didapatinya
Beragam budaya dimilikinya
Milik kitaDari Sabang sampai Merauke
Dari Miangas sampai ke Rote
Alam berlimpah ruah
Yang di darat, laut, atau udara
Semua milik kitaSungai, danau, teluk, selat, laut dan rawa
Perairan nusantara
Laut teritorial
12 mil dari pulau nya
Landas kontinen
200 meter kedalamannya
Zee, 200 mil dari pangkal lautnya
Semuanya milik kitaSetiap inci dibuminya,
Milik kita
Darat, laut dan udara
Adalah milik kitaDi batas utara, ada Malaysia
Barat dan selatan ada Samudra Hindia
Dan di timur Papua, punya nama yang sama dengannyaIndonesia negeri yang indah
Yang beragam corak setiap daerah
Negeri yang melekat di dalam mata
Mata batin setiap rakyatnyaGenap sudah permintaannya. Mengenai puisi untuk kakak nya. Yang katanya untuk tugas sekolah.
Puisi tentang Indonesia, Milik Kita
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimana Sebenarnya Negeriku?
RandomAngin menyapu dahan pohon. Menggoyangkan daun. Daun yang ada di ujung dahan pohon. Yang rapuh namun masih tetap bertahan