5-Beban

48 7 0
                                    

Seraya saya berpikir, beban yang saya rasakan, sudah terasa begitu berat. Bahkan sangat berat. Tapi saya akan buktikan kalau saya kuat.
Seraya saya berpikir, negeri ini lebih banyak masalah yang tak terlihat. Lebih banyak beban dan terasa jauh lebih berat.
Beban dari zaman pra kemerdekaan hingga sekarang tahun dua ribuan.
Semua terasa sangat menyiksa badan.

Bahkan, hingga tulang yang telah berserakan pun masih merasakan keberatan. Tulang belulang yang telah lama terkubur di bawah tanah yang kaya akan mineral. Tulang belulang yang meninggal masih terkekang kepedihan. Kepedihan yang teramat dalam.

Mulai dari pembunuhan, kekejaman, kekerasan dan ketidakadilan. Semua dikubur dalam-dalam. Di dalam hati setiap manusia yang tinggal di atas buminya. Di dalam hati manusia, yang bumi habis memakan dagingnya.

Semua harus direnungkan, dan diambil pelajaran.
Sambil merenung, sambil saya temukan jawaban.

Malam, adalah perenungan.
Merenungkan apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi di masa depan.

Malam adalah dimana saat merenungkan berbagai kesalahan, kekhilafan dan berbagai kejadian.

Malam,
Waktu untuk melepaskan segala beban,
Kekuatan,
Masalah,
Pikiran,
Kejadian demi kejadian.

Biar angin malam berhembus sampai ke tulang, bahkan sampai ke hati terdalam.
Biar membawa pergi jauh beban yang dirasakan

Biar malam berkata kepada fajar
"Bahwa beban telah kubawa pergi dan menghilang."

Sangat terasa. Begitu terasa. Hingga akhirnya terlihat juga. Berbagai masalah dan beban negara.

Bumi pertiwi yang elok rupa.
Yang menanggung banyak beban bukan kepalang.
Yang semoga saja dapat diselesaikan.
Secara cepat dan perdamaian.
Semoga akan terlahir kembali, bapak yang kucinta dan kawannya dari sumatera, juga pemuda-pemudi di zamannya.

***

Jangan lupa vote. Setelah baca, jangan lupa promosiin ke kawan kalian yap :v

Dimana Sebenarnya Negeriku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang