Sungguh pagi yang cerah. Aku terbangun dari tidur ku, membuka jendela yang telah terlihat matahari yang menyapa ku.
"Selamat pagi burung" ucap ku kepada burung yang terlihat di pohon depan jendela kamar ku
Ya inilah aku, seorang gadis remaja yang menjalani hari tanpa kisah. Hidup seorang diri dan rela bekerja demi untuk tetap hidup. Nama ku Quinsha Natasya berstatus sebagai siswa di SMA Yeran.
"Ah jam 7, gue telat" ucap ku yang memperhatikan jam dinding.
Setelah bersiap aku pun segera pergi menuju sekolah, berharap gerbang belum ditutup.
Hampir 20 menit aku telah tiba di sekolah, terlihat suasana sepih dari luar sekolah dan tebakan ku ternyata benar, dan ya aku sudah telat.
"Ah terkunci" ucap ku kesal melihat gerbang sekolah sudah terkunci.
"Quin" ucap Chika yang menghampiri ku dari dalam sekolah.
Ya itulah Chika satu-satunya yang selalu menemani ku, dia lah penyemangat hidup ku.
"Lo telat lagi Quin? Duhh gimana sih lo kita kan ada ulangan di pelajaran pertama, terus gimana lo mau ikut ulangan kalo lo di luar pagar gini" gerutu Chika yang kesal akan kebiasaan ku.
Aku hanya memandang Chika dengan penuh harapan dia akan membuka kan gerbang nya.
"Oke wait, gue bujuk satpam nya dulu untuk bukain gerbang, lo tunggu sini!" perintah Chika dan aku pun hanya menggangguk.
Dan aku melihat dari luar gerbang Chika sedang berbicara dengan Pak satpam
"Pak tolong bukain dong gerbang nya, kasihan pak teman saya" ucap Chika yang memohon kepada satpam
"Gak akan, dia itu selalu telat, bahkan sampai tiap hari, dan sekarang rasakan akibat nya" ucap pak satpam dengan tegas
"Tolong pak, kami ada ulangan di jam pertama, bapak kan tau sendiri kalau Quin telat seperti ini itu karena dia bekerja seharian untuk menghidupkan dirinya sendiri. Tolong pak kali ini aja" ucap Chika yang memelas
Setelah sekian lama Chika membujuk pak satpam dan akhirnya pak satpam mengabulkan permintaannya.
Cuman memerlukan waktu sekitar 5 menit Chika berhasil membujuk pak satpam, yah begitu lah sahabat ku, pandai bertutur kata dengan manis haha
"Lain kali usahakan jangan telat" ucap satpam kepada ku
"Iya pak" jawab ku
"Dah ayok cepet masuk kelas bel sudah dari tadi berbunyi" ucap Chika lalu menarik tangan ku
Aku pun berlari bersama Chika menuju kelas
Namun tiba-tiba Takkk seorang cowok menabrak ku
"Hei situ punya mata kan? Makanya jangan lari-larian pasti lo telat lagi" ucap cowok tersebut dengan menatap tajam mata ku.
"Eh lo itu kalo jalan tuh liat-liat, jangan maen hp terus" jawab ku
"Quin cepet, itu Pak Rusdi udah mau masuk kelas" teriak Chika yang sudah berlari jauh dari ku
"Udah minggir lo, gue mau kekelas nih" aku pun berlari menuju kelas.
Siapakah cowok tersebut? Penasaran?
Jangan lupa beri suara dan komentar ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hope
Teen FictionAku seorang wanita yang menginginkan kehidupan seperti yang lainnya. Ingin merasakan kebahagiaan tanpa harus mengenali kesedihan. Ingin merasakan kasih sayang bukan diberi dengan kekerasan. Mengharapkan cinta yang sesungguhnya. Akankah harapan itu d...