{ Lunch 2 }

79 1 0
                                    

Sudah hampir enam bulan ya bekerja sama dengan mahesa. Bagi kanaya mahesa sangat cocok dijadikan temannya. Ia baik,pengertian,dan slalu ada buat kanaya. Meli dan sonya kini juga sudah berteman dekat dengan mahesa.

Kini mereka berempat sedang duduk menunggu pesanan mereka dateng.

Mahesa sesekali menghisap rokoknya lalu menghembuskannya.

Kanaya melihat mahesa sedang asik dengan rokoknya itu.

Mahesa berbeda dengan angga yang gak pernah menyentuh benda itu. Angga anti banget sama yang namanya rokok dan asapnya.

Ya

Kini angga dan kanaya sudah menjalin hubungan selama 6 bulan. Entah kenapa rasanya jadi hambar setelah menjalin hubungan dengan laki laki itu. Tidak ada rasa rindu seperti dulu yang slalu ia rasakan. Kini bagi kanaya ada gak ada kehadiran angga terasa biasa aja.

"Hes,lo udah berapa lama ngerokok?" tanya kanaya tiba tiba. Membuat meli dan sonya yang tadinya sedang bergosip ria berhenti mendengar pertanyaan kanaya.

Mahesa mematikan rokoknya "dari SMA" jawab mahesa simpel. Kanaya mengangguk "kenapa lo gak berenti? Rokok kan gak baik buat kesehatan lo"

Mahesa menatap kanaya yang duduk disampingnya itu. "Lo gak suka gue ngerokok?" ia malah berbalik bertanya.

Kanaya hanya diam tidak menjawab

"Dia gak suka asep rokok hes" meli yang menjawab. Mahesa tersenyum "oke,gue berenti merokok". Perkataan mahesa membuat sonya dan meli melongo. "Demi kanaya?" tanya sonya

Mahesa mengangkat kedua bahunya. "Entah,tapi yang dibilang kanaya bener,rokok gak sehat buat kesehatan gue". Kanaya tersenyum mahesa mengerti akan ucapannya. "Awas ya kalo besok lo masih merokok" ancam kanaya yang dibalas tertawa oleh mahesa,sonya dan meli.

"Lo kaya emak emak yang ngancem anaknya tau gak" ledek meli

"Jangan galak galak jadi perempuan" ucap mahesa disela ketawanya. Kanaya tersenyum "engga lah,gue gak akan galak galak pas jadi emak emak"

Lalu pelayan menaruh pesanan diatas meja mereka. Kini mereka menikmati makan siang mereka dengan canda dan tawa.

Ditengah menikmati makan siang mereka ponsel meli berbunyi. Meli menghentikan kegiatan makannya dan menjauh dari mereka. Meli menjawab panggilan dari rekan kantornya.

"Hah?ada masalah?" tanya meli agak sewot karna terganggu jam makan siangnya. "Yaudah gue otw sekarang" ucap meli dengan sebal lalu kembali duduk disamping sonya.

"Sorry nih,gue harus cabut duluan,ada masalah dikantor" ucap meli.

Sonya menyedot es jeruknya. "Bareng dong".

Kanaya menelan kunyahannya "yaudah yuk balik aja". Meli menggeleng "gak usah,lo balik bareng mahesa aja lo kan belom selesai makan,lo punya maag juga,gue titip kanaya ya hes"

Mahesa mengangguk "santai,kanaya bakalan gue jaga". Sonya tersenyum "good,awas aja kanaya kenapa napa". Sonya tahu,ada perasaan yang disembunyiin mahesa. Ia tahu mahesa menyukai kanaya. Mungkin karna kanaya milik angga ia tidak berani mengungkapkannya dan merasakan sakitnya. Sonya tersenyum "oke,gue balik duluan ya nay" pamit sonya yang dibalas anggukan kanaya.

Mahesa berpaling menatap kanaya yang tengah sibuk melanjutkan makannya. Ia tersenyum melihat kanaya yang lucu ketika makan. Kenapa si nay? Kenapa lo harus jadian sama angga? Batin mahesa. Mahesa ingin merebut kanaya dari genggaman angga,namun ia gak bisa. Terlebih angga adalah sahabatnya

"Pelan pelan aja nay makannya" mahesa mengingatkan perempuan itu takut tersedak. "Gue takut lo kelamaan nunggunya" jawab kanaya dengan mulut yang penuh.

Mahesa tersenyum

"Gue bakalan nunggu lo sampe kapan pun". Kanaya terbatuk batuk mendengar ucapan mahesa. Mahesa tuh ngomomg apaan si? Bikin kanaya agak salting sebenernya.

Mahesa dengan sigap memberikan air kepada kanaya. Kanaya menyedot es jeruknya dan merasa lega. Lalu menatap wajah mahesa yang sangat dekat dengannya. Membuat pipinya terasa panas ditatap sedekat itu sama mahesa. Mahesa tersenyum membuat jantung kanaya mencelos seketika.

Mahesa menjauhkan wajahnya dari kanaya. Ia merasa agak gugup berada sedekat itu dengan kanaya. "Kan gue udah bilang makannya pelan pelan aja"

Kanaya mengangguk pelan berusaha menetralkan detak jantungnya itu.




Kanaya sudah selesai dengan makannya. "Yuk,hes balik" ajak kanaya. Mahesa mengangguk lalu kedua orang itu bangkit dan berjalan kearah motor mahesa terparkir. Kanaya sebenernya agak gerogi dibonceng mahesa semenjak kejadian tadi. Namun ia berusaha bersikap biasa aja.

Mahesa memberi isyarat agak perempuan itu berhenti dan menunggu disitu. Mahesa memundurkan motor ninja hitamnya itu lalu mengenakan helm full facenya. Mahesa menghentikan motornya didepan kanaya. Mahesa membuka kaca helmnya. "Ayo nay,naik".

Kanaya mengangguk lalu memegang pundak mahesa dan naik ke motornya. Sebenrnya kanaya bingung harus pegangan dimana karna ini baru pertama kalinya ia dibonceng mahesa.

Mahesa peka terhadap lingkungan sekitarnya. Ia menengok kebelakang dan menatap kanaya yang bingung. "Pegangan di pundak gue,kalo pinggang ntar disangka pacaran" ledek mahesa.

Kanaya merasa kikuk dengan ucapan mahesa. "Ishhh apaan si lo".

Mahesa tertawa lalu melajukan motornya







It Ain't MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang