{ Cerita Lama }

51 1 0
                                    

Nata berlarian menghampir kanaya yang kini sudah berdiri disamping mobil miliknya. Lalu nata membuka kunci sehingga mereka dapat masuk dan duduk.

Nata menatapa kanaya yang duduk disampingnya itu. "Nay,lo kenapa?" tanya nata melihat perubahan kanaya.

Kanaya menatap nata. "Gapapa,emang bener ya,seiring waktu atau hadirnya orang baru akan ngerubah suasana dan seseorang" jawab kanaya.

Nata mengerti.

Pasti ini dara.

"Lupain aja ta,oh iya lo kenal ya sama mahesa?" tanya kanaya.

Nata mengangguk "iya gue kenal"

Kanaya mengangguk. "Gue liat tadi,lo kaya kagok gitu disamping mahesa,cerita dong ada apa?" tanya kanaya antusias.

Nata tersenyum mengingat pertemuan dengan mahesa. Dan rasa cinta yang pernah tumbuh dalam hatinya. Bahkan hingga sekarang nata masih menempatkan mahesa ditempat khusus dalam hatinya itu. "Cinta pertama gue,nay".

Kanaya melebarkan matanya. Ketika tau kalo mahesa adalah cinta pertama nata. "Hah? Serius??? Ihhhh lucu deh pantes tadi lo kagok,pasti masih ada rasa cinta ya???" tanya kanaya kembali.

Nata mengangguk pelan. "Dan gue kaget banget ketemu mahesa,karna gue rindu banget sama dia,setiap sholat gue minta buat ditemuin sama mahesa, and here its doa gue dikabulin" cerita nata penuh semangat membuat pipi putihnya merona.

Kanaya terkikik mendengar cerita nata yang kembali bertemu cinta lamanya itu. "Lo lucu banget si ta,terus terus lo dulu sempet jadian sama mahesa?" tanya kanaya kembali

Nata menggeleng pelan. "Engga nay,bahkan ampe sekarang aja ka mahesa gak tau kalo gue suka sama dia,karna gue gak pernah bilang kalo gue suka sama dia"

Kanaya mengangguk pelan. "Mau gue comblangin gak?" ledek kanaya.

Nata menunduk malu. "Apa si nay ngeledekin aja"

Kanaya tertawa melihat wajah putih nata kini memerah. "Hmmmm apa si yang buat lo suka banget sama mahesa,bahkan sampe sekarang you keep love him?"

Nata menatap kaca mobil didepannya yang menampakkan mahesa dari kejauhan yang tengah tertawa bersama ketiga perempuan itu. "Gue gak tau apa yang buat gue tetep cinta sama ka mahesa ampe sekarang,karna bagi gue belom ada yang bisa usir mahesa dari hati gue"

Kanaya mengikuti arah pandang nata yang tengah menatap mahesa. "Lo pasti cinta banget ya sama mahesa? Gue ngerti ko,gue pernah diposisi lo,nyimpen perasaan sama orang selama bertahun tahun"

"Dan gue tau,gimana pedih nyimpen perasaan sendiri,ngerasain lukanya sendiri" lanjut kanaya karna tiba tiba ia teringat angga.

Angga yang masih menetap khusus dalam hatinya. Sebenci apapun kanaya padanya. Laki laki itu masih memiliki tempat khusus.

Kanaya tersenyum miris.

Mengingat kisahnya bersama angga.


Kisah yang hanya sebentar tapi sangat membekas dihati kanaya. Pikirannya kembali mengingat bagaimana laki laki itu memperhatikannya,menciumnya,menjaganya,dan perlakuan perlakuan manis angga.

Nata dapat melihat luka di mata kanaya. Nata memegang tangan kanaya lembut. "Ada yang mau lo ceritain? Biar lo lega". Kanaya tersenyum "nanti aja ceritanya,gue belom siap".

Nata mengangguk mengerti tidak memaksa kanaya untuk cerita. "Oke,lo ada utang cerita sama gue ya"

Kanaya mengangguk. "Eh balik kekantor yuk,daritadi masih diparkiran aja,sibuk liatin mahesa si lo!!" goda kanaya iseng.

Nata mengangguk "yaudah yukk,ehh apaan si lo" lalu menjalankan mobilnya.








"Ta,gue kan setiap pulang kerja dijemput mahesa,nah gimana kalo nanti lo aja yang pulang bareng mahesa?" usul kanaya.

Tangan nata tengah membelokkan setir serta mata yang fokus dengan jalan didepan. "Loh? Mobil gue gimana?"

"Gue yang bawa,lo pulang ke apartemen gue,nanti gue bilang kalo gue lembur,terus lo pengen nginep diapartemen gue,pokoknya lo pura pura sakit deh,udah ikutin aja rencana gue" ucap kanaya sambil merapikan poni depannya itu.

"Emang kenapa si nay gue harus balik sama ka mahesa?" tanya nata heran. "Gapapa gue pengen lo kembali deket sama mahesa" jawab kanaya mantap.

Nata tersenyum merasa beruntung memiliki sahabat seperti kanaya.







It Ain't MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang