{ sedikit perubahan }

82 2 0
                                    

Kanaya menaruh berkas diatas meja dengan muka cemberutnya. Meli melihat wajah kusut kanaya

"Nay,ada yang mau gue sampein ke elo"

Kanaya duduk lalu menghadapkan kursinya ke meli. "Gue udah tau"

Meli hanya menganggukan kepalanya karna tau pasti angga yang sudah memberi tahunya.

"Sorry" ucap meli. Dia agak merasa bersalah dengan kanaya.

"Gak usah minta maaf,ini bukan salah lo,ini salah angga" ucap kanaya dengan nada jengkelnya.




Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Dan ini yang paling ditunggu kanaya. - pulang ke apartemen.

Kanaya membereskan barang barangnya itu. Meli dan sonya sudah setia menunggu kanaya selesai dengan urusannya.

"Nay,lama banget si lo" cecer sonya.

Kanaya memasukkan barang barang miliknya yang berserakan di meja. "Sabar dong nya"

Sonya melipat tangannya gusar karna sebal dengan kanaya yang suka ngaret. Sedangkan meli sedang sibuk dengan ponselnya itu.

Namun sosok angga hadir diantara mereka. Dengan jas ditangannya. Meli dan sonya menampakkan senyum. Sedangkan kanaya masih sibuk dengan urusannya

"Kalian balik duluan aja,biar kanaya pulang bareng saya" intrupsi angga.

Baik meli dan sonya hanya mampu mengangguk gak berani melawan perintah bosnya. "Yaudah pak,saya titip kanaya ya"

Lalu meli dan sonya pergi meninggalkan dua sahabat itu.

Kanaya udah selesai dengan urusannya lalu kaget melihat angga sudah ada didepannya. Tapi ia tidak melihat kedua sahabatnya itu.

"Loh meli ama sonya kemana,ga?"

Angga tersenyum menahan tawa. Ternyata lolot dan budeknya kanaya gak ilang. " udah pergi tadi gue usir,lo gak denger?daritadi gue ngomong sama mereka?"

Kanaya menggaruk kepalanya yang gak gatel sama skali. Ia hanya bingung apa yang sudah dia lewatkan?

"Engga,gue tadi sibuk beresin meja gue"

Angga kembali tersenyum lalu memegang tangan kanaya. "Yaudah yuk balik nay"

Kanaya masih diam terpaku karna tangan angga yang memegang tangannya lembut.

"Nay?"

Kanaya tersadar dari lamunannya. "Oh iya,yaudah yuk balik bareng"

Angga menggeleng karna tingkah kanaya yang masih suka lolot.


Kini kebisuan menyelimuti mereka. Kanaya berusaha menormalkan detak jantungnya itu. Begitu juga dengan angga.

"Nay,gue dimata lo itu siapa?" tanya angga tiba tiba.

Kanaya menatap angga yang fokus kejalan. "Lo itu berati banget buat gue,lo satu satunya pria yang bisa buat jantung gue jumpalitan gak jelas"

Angga tertawa mendengar ucapan kanaya. "Hahahahaha jadi sekarang lo udah bisa gombal nay?"

Kanaya sadar apa yang diucapkannya. "Lo jangan salah paham sumpah,gue gak ada maksud buat......" ucapannya terhenti karna tangan angga menutup mulutnya

"Harusnya gue yang ngmng gitu,lo itu satu satunya perempuan yang bisa buat jatuh kedalam pesona lo" lalu melepas tangannya dan kembali memegang setir mobilnya.

Kanaya hanya diam membeku mendengar ucapan angga

#######

Hari ini kanaya mengenakan kemeja pendek berwarna soft pink dan berbalut blazer coklat hitam.

Serta celana kulot panjang hitam dan wedges coklat muda menghiasi kakinya itu.  Kanaya mengikat rambut hitam panjangnya agar tampak manis.

Kanaya tersenyum menatap dirinya dikaca. "You look so beautiful,nay" ucapnya memuji diri sendiri.

Kanaya memegang rambut panjangnnya. "Kayanya harus dipotong deh ini,bosen rambut panjang mulu"

Kanaya keluar dari apartemennya dan mengetuk pintu sebelah. Yang punya pintu sudah membukakannya

"Selamat pagi nay,ada apa nih pagi pagi?" tanya wanda.

Kanaya tersenyum penuh arti "potongin rambut gue dong"

Wanda menatap jengkel tetangganya ini. "Yaudah masuk"

Kanaya tersenyum dan masuk ke apartemen wanda.

"Ini mau dipotong semana?" tanya wanda sambil  menyisirkan rambutnya kanaya

"Sebahu aja da,terus buat poni depan gitu ya" ucap kanaya.

Wanda mengangguk mengerti dan melakukan pekerjaannya.

Setelah selesai melakukan pekerjaannya wanda melihat style kantor kanaya
Tangannya memegang kulot yang digunakan kanaya. "Nay,mending ganti mini skirt aja deh"

"Gue gak punya da" tolak kanaya secara halus,karna dia malu banget kalo pake mini skirt.

Wanda berjalan kearah lemarinya dan memberikan mini skirt pada kanaya. Kanaya menanggapi agak males. "Gue harus pake ini?"

Wanda mengangguk mantap "harus,lo tuh harus tampil berani skali skali"

Kanaya mengganti kulotnya dengan mini skirt hitam milik wanda.

Wanda tersenyum puas melihat kanaya menggunakan mini skirt. "Satu lagi,nih lo pake heels soft pink gue,cocok banget sama kemeja lo"

Kanaya melepas wedgesnya itu. Dan menggantinya dengan heels.

Alunan havana- camila terdengar

Kanaya melihat kearah ponselnya dan nama angga tertera disana. Kanaya tersenyum lalu bangkit hendak keluar dari apartemen milik wanda. "Thanks ya da"

Lalu keluar menuju apartmen miliknya. Ia kaget melihat angga sudah didepan pintunya.

Angga melihat perubhan drastis kanaya. Dengan rambut sebahunya. Dan pakaian yang dikenakan kanaya. -cantik

Angga menelan salivanya karna melihat kanaya berdandan seperti ini. Ingin rasanya angga memeluk perempuan ini.

Kanaya melihat angga yang terus menatapnya itu. "Ga? Lo kenapa?"

Angga tersadar dari lamunannya "udah siap kekantor?"

It Ain't MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang