{ bertemu kebahagiaan baru }

69 1 0
                                    

Kanaya dan nata kini menikmati makan siang mereka dikantin kantor. Tanpa adanya hasan dkk. Entah kemana kumpulan laki laki itu. Mungkin merokok diroof top.

"Mahesa ke bali ya?" tanya kanaya karna laki laki itu baru ngabarin kanaya pagi tadi kalo mahesa sudah dibali. Nata mengangguk "iya nay kebali dia,katanya si mau menyindiri".

Kanaya menyedot es teh manisnya "gimana hubungan lo sama mahesa?". Nata tersenyum "baik baik aja ko". Kanaya mengangguk "jadi lo sama dia pdkt?".

Nata menelan kunyahannya sembari menatap kanaya "engga,kita ngejalanin aja kaya abang adik semestinya,gue gak mau terlalu pusing mikirin cinta nay,maksud gue,gue mau nikmatin aja rasa suka gue ke ka mahesa tanpa berharap embel embel ngayal jadi pacarnya atau melakukan pendekatan sama ka mahesa,gue mikir kalo emang dia jodoh gue kita pasti disatuin ko,kalo engga ya kita tetep kaya abang adik kan? Jadi gak memutus tali silahturahmi" jelas nata panjang lebar.

Kanaya tersenyum kagum melihat kedewasaan nata. Benar yang dikatakan nata,cinta itu gak harus memiliki. Biarkan berjalan sesuai arusnya. Entah jadi berjodoh atau hanya sebatas teman. "Mungkin gue juga harus belajar ikhlas melepas angga"

Nata memegang tangan kanaya. Ia sudah tau persoalan sahabatnya dengan angga. "Iya nay,lo harus belajar ikhlas lepasin angga,biar hati lo bisa terima orang baru,jangan slalu berpikir kalo angga itu pusat dunia lo,masih banyak laki laki diluar  sana nay,yang lebih baik dari angga,yang lebih mengerti lo"

Kanaya membalas pegangan nata ditangannya itu. "Iya ta,gue harus ikhlas,dan semoga gue ditemuin sama orang baru yang baik dan bisa terima gue apa adanya".

Nata tersenyum penuh kasih sayang "lo baik nay pasti dijodohin sama yang baik, bukan berati angga gak baik,tapi angga kurang tepat buat lo,makanya kalian gak disatuin".

Kanaya memeluk nata "makasih nata". Nata membalas pelukan kanaya. "Sama sama kanaya ku sayang"

Kanaya tertawa "kelamaan jomblo si lo,ampe manggil gue sayang". Nata melepas pelukan mereka "enak aja lo,gue si sebenernya banyak yang mau,cuman gue nya aja belom siap".

Kanaya tertawa "alah padahal gak laku aja tuh makanya bilang gitu". Nata menjitak kepala kanaya "ishhh sembarangan banget lo kalo ngomong"





Lalu mereka tertawa bersama. Sambil menikmati makan siang mereka.

Langit tiba tiba hadir diantara mereka. Ia mengambil tempat disamping kanaya. "Hai gadis gadis" sapa langit. Membuat nata dan kanaya mendelik "gila lo ya?" tanya nata sambil mengunyah makanannya itu

Sedangkan langit hanya nyengir gak jelas ke nata dan kanaya. "Eh kalian ko gak ikut kita ke roof top si,kan gilang nraktir,abis jadian ama doi".

Nata dan kanaya menatap kaget. Mereka gak tau sama skali kalo gilang mentraktir. "Kita gak tau apa apa,gak ada yang bilang juga" jawab kanaya. Nata mengangguk setuju dengan pipi penuh makanan. "Gue kira hasan nyampein ke lo pada,soalnya tadi hasan bilang kalo kalian gak mau diajak kerooftop jadi ya jatah kalian dimakan hasan ama dino"

Nata mengepal tangannya kesal karna hasan yang berbohong. "Sumpah ya hasan nyebelin banget,harus nya kita bisa makan siang gratis nay" gerugutu nata. Langit tertawa karna tau hasan menipu gilang dan yang lainnya.

Nata bangkit dengan wajah penuh rasa kesal. "Mau kemana lo ta?" tanya kanaya. Nata menatap kanaya dan langit "mau ngehajar hasan" lalu pergi meninggalkan kanaya serta langit.





Kini suasana canggung menyelimuti mereka. Langit gak tau mau obrolin apaan ke kanaya. Ia sibuk mengatur jantungnya yang gak karuan karna kanaya berada dalam dekatnya.

Kanaya kembali melanjutkan makannya,entah kenapa jantungnya jumpalitan berada di dekat langit. Gugup rasanya. "Hmmm lang,gimana lo sama bintang,udah diomongin?" tanya kanaya.

Langit membenarkan posisinya "iya udah ko,dan sekarang gue ngerasa lega aja,terus gue udah ketemu sama anaknya,anaknya lucu banget ya,gemes banget gue liatnya".

Kanaya menatap langit yang duduk disampingnya "bagus deh kalo lo udah ngerasa lega".

Langit menelan salivanya melihat wajah cantik kanaya secara dekat seperti ini. "Nay,nanti malem mau nonton gak?".

Kanaya tersenyum "ngajak kencan nih?". Membuat langit salting dengan pertanyaan kanaya. "Gapapa lagi kalo lo mau pdkt sama gue,gue juga dengan senang hati ko mau pdkt sama lo,kali aja jodoh" jawab kanaya sendiri lalu kembali melanjutkan makannya.

Langit menggaruk tengkuknya yang gak gatel. Langkahnya gampang banget tertebak sama kanaya,membuatnya makin salting sendiri. "Lo serius nay?"

Kanaya kembali menatap langit. "Serius lah,emangnya lo gak serius ya?"

Langit menggeleng cepat membuat kanaya menahan tawanya itu. "Gue serius ko nay,sumpah gak bercanda"


Kanaya bangkit lalu menepuk pelan bahu laki laki itu. "Oke,ditunggu ya nanti malem". Lalu kanaya berjalan meninggalkan langit yang dalam hatinya tengah bersorak sorak ria.




Aku udah ketemu sama kebahagiaan aku yang baru ga. Batin kanaya sembari tersenyum lalu berjalan meninggalkan langit

It Ain't MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang