Vita menghela nafas, "aku..besok pagi aku akan pergi."
Mark mengerutkan keningnya, "ke--"
🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰Mark mengerutkan keningnya, "kenapa kau pergi? Kemana? Baru saja kita berteman."ujar mark sambil menunduk sedih?
Vita tersenyum, "karna aku ingin. Aku ingin ke suatu tempat. kita akan tetap berteman. Aku akan me mindlink mu jika aku ingin bertemu, begitu juga sebaliknya."
Mark mengangkat wajahnya dan tersenyum, "benarkah? Nanti beritahu aku dimana tempatnya."
"Baiklah, kau juga, sampai jumpa."vita mengulas senyum manisnya lalu pergi meninggalkan mark yang terdiam menatap punggungnya yang mulai menjauh.
Mengapa hatiku berdesir lagi? Batin mark bertanya-tanya.
***
"Kau tidak suka dengan Alan bukan?"
Itu adalah ke seribu kali nya adry dan lion bertanya padanya tentang apakah ia menyukai alan.Vita memutar bola matanya jengah, "sudah ku katakan berulang kali, aku tak suka padanya rey."
"Benar?"lion memicingkan matanya curiga.
Hell, apakah mimik wajah dan perilakunya menunjukkan bahwa ia suka dengan alan? Tidak. Mimik wajah dan perilakunya biasa saja, mereka saja yang terlalu curiga padanya.
"Sudahlah, perilaku vita pada alan biasa saja, kalian saja yang berlebihan."sean melirik adry dan lion malas.
Cristina mengangguk, "Iya, tidak mungkin vita menyukai kakak ku. Wajah kalian saja lebih tampan darinya, pasti kak vita memilih kalian."
"Pasti lah vita memilihku, aku lebih tampan."adry menyisir rambutnya kebelakang dengan gerakan slow motion, jangan lupakan dengan wajahnya yang sombong.
"Sadar dry, aku lebih tampan darimu, bahkan kekuatan ku berkali-kali lipat diatas mu."lion memandang remeh pada adry.
"Hey! Ak--"
"Stop! Kalian ingin membuatku tuli dengan mendengar kalian bertengkar terus?!"vita melotot garang pada mereka berdua.
Seketika adry dan lion diam, kalau mereka tetap melanjutkan adu mulut mereka, dipastikan vita akan mendiamkan mereka seharian penuh.Saat ini mereka sedang di perjalanan menuju Kerajaan Translyvania sejak 1 jam yang lalu, dan sudah 1 jam telinganya panas mendengar adry dan lion yang terus bertanya apakai ia menyukai alan atau tidak.
***
Tak terasa mereka memasuki sebuah desa yang ramai dengan orang, melewati orang yang sibuk berjualan, dan lainnya.
Vita melihat ada seorang bibi-bibi yang berjualan mangga yang sudah matang pun ingin mencicipinya, langsung berjalan ke arah dagangan bibi itu, dan membelinya."Permisi bi, berapa harga mangga ini?"tanyanya sambil tersenyum.
Bibi itu balik tersenyum dengan semangat, karna akhirnya ada yang mau membeli mangganya, "4 dollar, nona."
"Aku membeli 15 buah."
Bibi itu mengangguk antusias, dan mulai memilih buah mangga yang bagus untuk perempuan cantik didepannya dan menyerahkan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen[REPOST]
FantasyREPOST! UP SETIAP HARI [..FULL PRIVATE..] DILARANG menjiplak cerita ini, baik di web atau wattpad! Cerita gaje begini yakin mau dijiplak? *** Bagaimana jika kehidupan tenang kalian menjadi buyar hanya karena bermimpi bertemu dengan seorang wanita p...