• SPESIAL CERPEN •

8 1 0
                                    

Jika Pada Akhirnya Aku Hanya Senja yang
Tak Akan Pernah Berubah

Apa yang kau lihat dari senja di langit sore? Apakah keindahan atau keresahan? Aku tak cakap dalam menilai keindahan, sebab aku menyukai ketulusan dan kejujuran.

Kata mereka, senja begitu indah dan memesona. Menciptakan kesan romantis yang hangat. Kupikir mereka benar, namun setelah kejadian berlalunya badai dari remukan hatiku, ungkapan mereka tentang keelokan senja adalah salah.

Aku kembali mengingat masa di mana aku menerjang rintik hujan sore itu. Menuju tempatmu yang nyata di depanku. Aku berdoa pada Tuhan kala itu, agar Ia memberiku kesempatan melihat senyummu. Dengan sisa luka yang masih menganga, aku berjalan pelan di belakangmu. Menahan rindu yang menyesakki dadaku. Seketika sesak itu semakin nyata dan perih saat aku melihat tangan seorang wanita membungkus dengan nyaman tubuhmu, dan dengan nyaman pula kau dekap ia dalam kecupan penuh sayang. Sungguh, itu begitu nyata di dalam ingatanku.

Aku berbalik memilih pergi menghapus bayangmu. Sementara kau sudah berdiri tegak di atas Peron menunggunya yang akan membuatmu kembali jauh dariku. Aku memukul dadaku dengan harap kau hilang dari kalbu. Sayangnya, langkahku mulai berhianat ketika ragamu telah pergi meninggalkan beribu kenangan yang abu-abu.

Angin kepergianmu akan kuingat baik-baik bersama petrichor sebagai harum tubuhmu di kala hujan senja itu.

Aku lelah dan menyerah. Menunggumu menyadari kehadiranku sebagai sosok wanita, bukan sebagai sahabat yang selalu ada. Selamanya aku hanya tetap menjadi senjamu. Senja yang hanya hadir sesaat dan cepat berlalu. Keindahannya hanya penyegar dari kejenuhan, yang kemudian dengan mudah kau lupakan. Aku menamai diri sebagai Senjamu. Senjamu yang tak akan bisa menjadi matahari atau bulan untukmu, dimana mereka bisa selalu ada di setiap detik waktumu, menyatu bersama nadi dan nafasmu. Aku mengerti kedudukanku sebagai senja yang tak akan pernah berubah dalam hidupmu. Selamanya dan tak akan pernah.

Minggu, 26 November 2017

NoireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang