32. Kenang Masa Lalu

14 0 0
                                    

Sebelum bait-bait kebencian kuutarakan,
Padamu akan ku beritakan,
Mengenai perasaan yang entah bagai mana telah berduplikasi sebanyak millenia kali.

Kau beri satu,
Aku masih bisa bertahan.
Namun saat dengan konsisten kau menyerang,
Bagaikan virus yang kemudian menginfeksi organ-organku,
Sedemikian itulah perasaan ini melaju.

Lantas saat aku terjangkit virus olehmu,
Kau membuat aku terluka dan sakit.
Membiarkan air mataku mengalir.
Menarik ulur perasaanku,
Yang mengatakan bahwa kita dibatasi hubungan persahabatan saja.

Virusmu ini membelengguku,
Saat kau bilang menyayangiku,
Sementara di sana,
Ada hati yang kau terima kedatangannya.

Aku yang gila atau virusmu ini yang luar biasa?
Aku tetap bertahan untukmu,
Sekali pun persahabatan menjadi kedok dari perasaan-perasaan cinta yang kemudian kusadari kenistaannya.

Aku yang masih peduli terhadapmu,
Memperhatikanmu meski kau tidak,
Menyugesti diriku bahwa perasaanku hanyalah kepedulian sosial atas kedok persahabatan.

Aku gagal,
Ketika di mana waktu menjadi titik di antara kita.
Kau memintaku berjarak,
Padahal kau yang selalu menahanku pergi.
Kau berhasil,
Membuatku berhenti bahkan pergi.

Selamat!

Kamis, 6 Desember 2018
18.43 WIB

Kau benci jika diingatkan masa lalu,
Tapi dari sanalah aku mengetahui ketulusan seorang wanita.
Sebab tahun-tahun berlalu tanpa kau,
Sekuat apa pun aku menolak bahkan pergi,
Perasaan ini,
Masih bersisa untukmu.
Virus ini masih bersembunyi di balik organku,
Entah yang mana.

NoireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang