Avocado

7.4K 926 195
                                    

Jihoon berfikir mungkin hormonnya sedang membara pagi ini.

Tanpa alasan-

Okay bukan tanpa alasan.

Daniel, si kurang ajar Kang Daniel yang membuatnya seperti ini.

Pemuda tinggi besar itu sedang duduk di hadapannya.

Dirinya, Daniel, Woojin dan editor sedang mengadakan meeting pagi ini.

Membahas tentang peluncuran buku terbaru Daniel yang di jadwalkan rilis 2 bulan lagi.

"Jadi bagaimana mengenai bagian epilognya?"

Itu suara Daniel, pemuda itu sedang fokus dengan pekerjaannya.
Dengan kacamata dan kemeja putih yang lengannya ia gulung hingga siku, Daniel memperbaiki rambutnya yang hampir jatuh ke dahi.

Sial.

Jihoon membasahi bibir dan matanya fokus pada lengan Daniel yang dilapisi kain katun.

Jihoon tidak ingin mengakui bahwa dirinya sedang- horny.

Jihoon kesal, mengacak rambutnya dan mencoba membuka lembaran kertas-kertas yang sejak tadi tidak ia baca.

Kapan meeting ini berakhir.

Jihoon ingin cepat-cepat pulang ke apartemen dan-

"...hoon, Jihoon?"

Jihoon mendongak kaget saat mendengar namanya di panggil.

Ia berkedip canggung saat sadar semua pandangan datang ke arahnya.

"Bagaimana menurutmu?"

Jihoon menggigit bibirnya lalu berbisik tak enak hati, "Apanya?"

Hmftttt.

Daniel tertawa.

Pemuda tampan itu meletakkan bolpoinnya dan menatap editor yang masih terlihat kesal melihat jawaban Jihoon.

"Sepertinya aku juga butuh kopi. Bisa kita lanjutkan meetingnya 30 menit lagi?"

Editor itu setuju, ia melangkah keluar ruangan dan menyempatkan diri menjitak ringan kepala Jihoon yang terkekeh kaku.

Jihoon menghela nafasnya, ia berbincang ringan dengan Woojin yang ada disampingnya tanpa sadar bahwa Daniel sudah menumpu kepalanya dan memandang Jihoon dengan senyum.

"Hyung. Aku akan membeli kopi, kau mau?"

Daniel mengangguk.

"Americano"

Woojin mendengung menjawab. Bergegas pergi meninggalkan Daniel dan Jihoon yang terus berusaha menghindari pandangan Daniel.

Percayalah, Jihoon berusaha.

...
...

"Sir, aku fikir kau harus menahan hormon seksualmu yang datang tak kenal waktu"

Jihoon mendesis sebal saat mendengar Daniel menggodanya.

Pemuda kurang ajar ini ternyata tau.

"Matamu bisa mengeluarkan laser dan itu sedikit membuatku takut"

"Berhenti bicara omong kosong"

"Aku bisa melayanimu dengan cepat kalau kau mau"

"Kau-"

Jihoon ingin melempar tab-nya pada Daniel yang terkekeh lebar melihat respon Jihoon.

Ia bangkit dari kursinya dan menghampiri Jihoon yang mengikuti pergerakan Daniel dengan pandangannya.

Sweet Americano . NielWink . EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang