Cherry

9.2K 980 218
                                    

Jihoon duduk diam di sofa bersama Daniel. Keduanya sedang menonton film dengan jemari yang saling bertautan.

"Apa penjahatnya tertangkap?"

Jihoon berseru rendah, Daniel yang tidak mendengar mendekatkan kepalanya dan Jihoon mengulangi pertanyaannya dengan sedikit senyum.

"Pengedar narkoba itu tertangkap"

Jihoon mengangguk mengerti, merapatkan posisi duduknya kearah Daniel yang mengangkat tangannya untuk merangkul Jihoon.

"Ingin makan sesuatu?"

Jihoon menggeleng, ia menyandarkan kepalanya pada Daniel yang mengusap lembut telinganya.

"Filmnya belum selesai, kau mengantuk?"

Jihoon mengangguk dan tertawa, menyembunyikan kepalanya pada bahu Daniel yang terkekeh senang.

Hangat.
Mereka berdua berdampingan dengan suasana hangat yang mereka sukai.

Jihoon sedikit tidak percaya bahwa ia sudah mempunyai pacar sekarang.
Sedikit aneh memikirkan bahwa orang menyebalkan disamping apartemen benar-benar menjadi pacarnya.

Mendengar Jihoon yang terkekeh, Daniel menoleh.

"Kenapa tertawa?"

Jihoon menggeleng, ia mengulurkan tangannya untuk memeluk Daniel.

Manja, sangat.
Pemuda yang awalnya dingin dan sulit di dekati ternyata sangat suka dipeluk dan disayang.

"Ingin minum bir?"

Daniel menggeleng mantap, menjitak kecil kepala Jihoon yang tertawa.

Ia tau Daniel akan menolaknya.

"Jadi, jawab pertanyaanku. Kau ingat kejadian malam itu kan?"

"Kejadian apa?"
Jihoon tersenyum kecil dengan pandangan yang ia buat menghindari Daniel.

"Kau mabuk dan mengajakku tidur"

"Aku memang mengajakmu tidur, hanya tidur, memejamkan mata. Apa yang kau fikirkan?"

Cih.
Daniel mendesis, menggelitik leher Jihoon yang tertawa.

"Lalu kenapa kau membuka pakaianku?"

"Refleks"
Jihoon berseru santai, ia bangkit dan membuka lemari es Daniel yang seperti biasa hanya terisi air mineral dan bir.

"Satu kaleng call? Aku ingin minum"

Daniel menggeleng mantap, ia masih mengunyah jelly nya dan menepuk sofa meminta Jihoon kembali duduk.

"Daniel~"

Daniel melebarkan matanya kaget saat mendengar Jihoon memanggil namanya.

Ini pertama kalinya.
Jihoon memanggil namanya.

"Hanya satu kaleng?"

Jihoon mengangguk setuju. Ia bersenandung senang dengan sekaleng bir di tangannya.

Ia berlarian kearah Daniel dan berbaring di atas sofa dengan menjadikan paha Daniel bantalannya.

"Tolong buka kalengnya"

Daniel meraih kaleng itu dan membukanya untuk Jihoon yang mendongak menunggu birnya datang.

Tapi Daniel tidak memberikannya semudah itu, Daniel mendunduk dan mengecup cepat bibir Jihoon yang mendesis sebal.

"Birku!"

Daniel tertawa, menyerahkan birnya pada Jihoon yang sedikit mengangkat kepalanya untuk menenggak bir.

Sweet Americano . NielWink . EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang