HYDRANGEA - Why?

151 16 5
                                    


























Seungcheol terus menatap tanaman bunga Hydrangea dengan sendu. Ia merindukan cintanya. Tapi, kemalangan berpihak kepada orang yang ia cintai. Orang yang ia cintai mengalami kecelakaan yang sangat brutal saat ingin menyebrang untuk menemui dirinya di sebrang jalan. Di hari terjadi kecelakaan, kekasihnya tergeletak jauh di tengah-tengah jalan raya sambil memeluk 5 tangkai bunga Hydrangea yang terbungkus rapi pada awalnya. Sekarang Bunga itu sudah bercampur darah segar dari tubuh orang yang sangat di cintai Seungcheol. Seungcheol lemas saat melihat cintanya terbaring lemah di tengah-tengah jalan. Seungcheol berjalan pelan dengan kaki yang bergemetar ketika menuju kesana. Setelah sampai, Seungcheol terduduk lemas dan mengeluarkan airmatanya, dengan cepat ia memeluk kekasihnya dengan erat.






"Kumohon jangan tinggalkan aku."




Seungcheol menangis dengan deras ia tidak ingin orang yang dicintainya meninggalkannya begitu saja.




"Tolong! Cepat panggilkan ambulan!"



Banyak orang yang langsung mengerubungi mereka berdua. Orang-orang pun juga panik melihat kecelakaan yang terjadi pada saat itu. Seungcheol menangkupkan kedua telapak tangannya yang sudah bercampur dengan darah segar. Seungcheol menangis dan memeluk erat kekasihnya.




Satu hari setelah kejadian tersebut, kekasih Seungcheol telah menghembuskan nafas terakhirnya. Membuat Seungcheol sangat terpuruk. Kenapa kekasihnya harus meninggalkan dirinya begitu cepat? Kenapa?




.


Saat pemakaman kekasihnya, Seungcheol memegang sebuah bunga Hydrangea layu yang bercampur darah kotor. Setelah proses pemakaman selesai, seungcheol tidak ingin pulang terlebih dahulu. Ia terduduk di sebelah batu nisan kekasihnya.




"Kenapa kau meninggalkan aku, hm? Kenapa?"


Rintik air hujan pun mulai menetes. Seungcheol meneteskan airmatanya.



"Maafkan aku, harusnya aku harus bertindak cepat saat itu. Maaf, Han-ah."





Hening sejenak.






Seungcheol menolehkan kepalanya ke arah batu nisan. Seungcheol terkekeh, untuk apa ia berbicara dengan batu nisan? Seungcheol membaringkan tubuhnya di atas rumput hijau. Ia tidak peduli jasnya kotor atau basah. Langitpun mulai menangis dengan deras. Lama kelamaan Seungcheol menutupkan matanya pelan.











"Aku mencintaimu."

Bisik Seungcheol pelan.




























Why?

The End.


왜요?

~ 엔드 ~









Sorry for typo and EYD!


My Thoughts ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang