Tadinya Rehan berniat ingin cepat-cepat ke kantin, karena merasa sangat lapar. Akan tetapi karena ada panggilan alam tadi, yang mengharuskan ia pergi ke belakang terlebih dahulu a.k.a ( Toilet ). Jadinya saat ini Rehan baru sampai di depan koridor ruangan Guru, untuk mencapai kantin sekolah.
"Rehan! Rehan!" Baru saja Rehan ingin membelokkan langkahnya menuju kantin. Tapi tiba-tiba saja terdengar suara keras memanggil-manggil namanya membuatnya menghentikan langkah, menengok kearah sumber suara, lalu cepat menghampirinya.
"Iya bu?" Ternyata yang memanggil Rehan tadi ialah guru praktek akuntansi disekolahnya, namanya Ibu Yuli.
"Ini kamu tolong bawa buku besar ini, ke kelas 12 AK ya!" Perintah Ibu Yuli. Kedua tangannya memegang sisi kanan dan kiri tumpukan buku-buku tebal khas anak Akuntansi.
"Buset deh buku ampe tebel-tebel gitu sih, buku belajar apa buku tagihan utang sih tuh?" Batin Rehan dalam hati setelah melihat tumpukan buku-buku tebal, yang berada tepat didepannya saat ini.
"Eh tapi bu say.."
"Udah jangan banyak alasan kamu, tolong ibu ya! Kelas kamu kan paling dekat dengan kelas 12 AK." Belum saja Rehan menyelesaikan ucapanya, namun sudah dipotong begitu saja oleh Ibu Yuli.
"Anak lain aja ya bu, soalnya saya mau ke kantin." Kali ini Rehan dapat mengutarakan alasannya dengan lengkap. Memang benar Rehan tidak bisa karena, pertama Rehan sudah sangat kelaparan saat ini, kedua Rehan malas membawa buku-buku tebal itu, ketiga Rehan tidak ingin setelah sampai di kelas Akuntansi Rehan malah ditahan dulu untuk melayani para perempuan yang ingin mengobrol dengannya.
"Mau ngapain ke kantin lagi? Alasan saja kamu, sebentar lagi bel istirahat habis. Udah nih tolongin ibu, nggak usah pake alasan lagi kamu!" Ibu Yuli mulai gemas dengan Anak murid nya ini, dimintain tolong Guru ada saja alasannya. Coba kalo pacar dia yang minta tolong, pasti tidak akan ditolak, pikir Ibu Yuli.
"Iyadeh bu.." Karena mendapatkan sekakan yang membuatnya tidak bisa memberikan alasan lagi, akhirnya Rehan mau menuruti juga.
"Tapi ini banyak banget bu, masa saya sendiri yang bawa?" Protes Rehan sambil tangannya dari bawah ke atas mulai menghitung buku-buku tebal dihadapannya, jumlahnya pas ada dua puluh buku.
"Ya kan kamu laki? Masa bawa segitu doang nggak kuat?" Ibu Yuli menatap Rehan heran dengan satu alis dinaikkan.
"Nah itu si Adel bu, suruh dia aja buat bantuin saya hehe.." Rehan melihat Adel yang sepertinya ingin menuju ke kelas segera memanfaatkan keadaan, membuat Ibu Yuli mendelikkan matanya ke Rehan sebab tidak sopan sudah memerintahnya. Meski begitu Ibu Yuli tetap memanggil Adel, membuat Rehan menyengir padanya seperti tidak melakukan kesalahan apapun.
"Adel! Adel!" Ibu Yuli segera memanggil Adel karena menurutnya, jika Rehan membawa buku-buku ini bersama Adel, mereka berdua bisa langsung kembali ke kelas mereka ( Teknik Komputer Jaringan ) yang bersebelahan dengan anak Akuntansi.
"Ada, apa bu?" Adel baru saja sampai dihadapan Ibu Yuli dan Rehan. Tadinya Adel ingin cepat sampai ke kelas, akan tetapi karena dipanggil Ibu Yuli yang notabene adalah guru disekolahnya, Adel merubah haluan menghampiri Ibu Yuli, juga merasa bingung kenapa ada Rehan disini.
"Ini tolong bantu Rehan bawa buku besar, ke kelas 12 AK ya." Ibu Yuli tersenyum. Kedua tangannya memegang sisi kanan juga kiri tumpukan buku-buku tebal, yang membuat Adel ikut melihat buku-buku itu.
"Lah kok saya yang disuruh bu? Kan anak cowok yang lewat tadi banyak?" Protes Adel karena tadi anak lelaki yang lewat juga banyak, mereka pasti lebih kuat dan cepat daripada Adel untuk membawa buku-buku tebal itu. kenapa harus dirinya yang dipanggil?
KAMU SEDANG MEMBACA
ABU-ABU
Teen FictionTeenfiction-Romance-Comedy ~~~ Abu-abu itu aku. Abu-abu itu kamu. Abu-abu itu Dia. 'Untuk kisah kita yang abu-abu. Di masa putih abu. Semoga tidak berakhir kelabu.' ~~~ Adelia Naufa Renjani. atau yang sering disapa 'Adel', paling tidak suka jika hid...