-1-

10K 1.1K 31
                                    

"Apa kau sudah membawa obat maag mu?"

Lisa dan Nana kini sedang berkemas, dibantu sang nenek yang terus mengingatkan barang barang penting yang harus di bawa oleh anak dan cucunya itu.

"Oh jezz, kenapa kau membawa koper banyak sekali ?"

"Ibu, aku akan berada satu bulan disana" jawab Nana ikut frustasi mendengar kecerewetan ibunya.

"Seharusnya kau mengirim dulu barang-barangmu"

Nana hanya diam sembari berkutat dengan barang-barangnya sendiri. Sementara Lisa justru bingung dengan sepatu yang akan dipakainya.

"Bibi, menurutmu aku harus memakai boots,heels, atau sneakers?"

Nenek Lisa menyentil dahinya gemas "tentu saja kau harus memakai boots. Itu lebih stylish dan tidak akan membuat kakimu sakit"

Nana hanya menggeleng tak percaya, padahal yang seorang designer adalah dirinya.Namun, neneknya lebih peduli dengan yang cucunya pakai.

Lisa hanya menurut, kemudian memasukan sneakersnya kembali kedalam rak sepatu.

"Baik Lisa, bibi sudah siap. Apa kau juga sudah siap?"

Lisa mengacungkan ibu jarinya dengan santai. Berbeda dengan sang nenek yang selalu terlihat khawatir.

Bibi nana kemudian pamit memeluk nenek Lisa untuk pamit "ibu, jaga dirimu"

"Kau juga jaga dirimu, semoga acaramu sukses. Dan jaga keponakanmu, jangan biarkan dia memakan junk food"

Bibi nana dan Lisa hanya terkikik tanpa suara, lalu giliran Lisa yang memeluk nenek kesayangannya itu.

"I love you somuch grandma, I'll gonna miss you"

"Aku juga menyayangimu. Kau jangan nakal disana, jangan merepotkan bibimu. Hubungi nenek jika kau tidak sibuk, mengerti?"

Lisa mengangguk mantap, kemudian mencium pipi neneknya itu dengan gemas "siap! my sexy manager" canda lisa yang kemudian mendapat pukulan kecil di pantatnya.

Lisa kemudian bergabung dengan bibinya menuju taksi. Gadis itu merasa senang sekaligus sedih karena harus berbohong pada neneknya untuk pergi ke tanah Ibunya.

*

Lisa tidak sekali dua kali pergi ke negara lain, tapi entah kenapa pulang ke negara asalnya justru membuatnya gugup.

"Kau gugup ?" tanya bibi nana disampingnya, Lisa meringis kemudian mengangguk.

"Aku sedikit lupa bahasa disana" Lisa meringis "Bisa kau ceritakan bagaimana mereka sekarang?"

Nana menghela nafas dalam, Walaupun Lisa terlihat kuat, hidup gadis itu sangatlah menyedihkan. Nenek Lisa tidak pernah mengijinkan ia berkomunikasi dengan keluarganya. Bahkan Lisa dilarang mempelajari bahasa korea dan segala hal tentang korea agar gadis itu tidak mencari tahu tentang keluarganya.

"Baiklah Bibi akan menceritakannya sedikit saja" jawab bibi nana "sebenarnya, bibi tidak begitu dekat juga dengan kedua orangtuamu. Tapi bibi sedikit tahu bagaimana mereka sekarang"

Lisa tak sabar mendengarnya.

"Ayahmu menjadi CEO mobil ternama disana dan ibumu menjadi menteri keuangan"

Dalam hati Lisa merasa senang, ia merasa kesempatan menjadi keluarga mereka lagi sangatlah besar.

Dulu Lisa mencoba mengerti jika keluarganya mengalami krisis moneter yang lumayan parah, hingga ia dan sang kakak laki-lakinya harus dikirim keluar negeri, untuk mengurangi beban mereka. Lisa masih lebih baik karena tinggal dengan nenek dan bibinya sendiri, kakak laki-lakinya justru dititipkan oleh orang lain untuk menjadi anak angkat.

Bad ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang