-29-

4.5K 523 98
                                    

"kudengar skandal ibumu akan dirilis?"

Taehyung seperti biasa, menelusup kedalam apartemen Lisa saat gadis itu baru saja membuka pintu dan laki-laki itu sudah menghadangnya dari dalam.

Meskipun Taehyung sudah muncul kembali dihadapan publik, kebiasaannya tak bisa berubah. membuat Lisa terkadang kesal sendiri.

"Ya."

"Kenapa kau membiarkannya?"

"Maksudmu?"

Taehyung mengikuti Lisa hingga kamarnya, bahkan saat Lisa membuka baju untuk berganti, Taehyung tidak pergi.

"Jaejoong pasti memberi opsi padamu."

"Ya, dan pilihannya untuk mengungkap dosa-dosaku, menghancurkan karirku."

"Kau bisa memanfaatkannya! kau bisa menelisik  lebih dalam lagi atas kematian Irene."

"Apa?" Lisa mengernyitkan dahi, menatap Taehyung, apa laki-laki itu bersungguh-sungguh atas ucapannya. mengapa ia bisa sangat egois hanya memikirkan Irene disaat Lisa harus mengorbankan banyak hal. "Apa kau sadar dengan apa yang kau ucapkan?"

"Ya, kau seharusnya tahu itu Lisa. JaeJoong hanya menginginkanmu. kau bisa memanfaatkan hal itu untuk mencari tahu tentang Irene."

"Kau gila ya?" Lisa tertawa sarkas disana, "Sudah bagus aku bisa membantumu hingga di titik ini. kenapa kau ingin aku mengahiri karirku juga?"

"Lisa..." Taehyung tak mau kalah berdebat kali ini, ia rasa Lisa sudah menyia-nyiakan kesempatam besar, "Apa itu penting sekarang?"

"Aaahh.." Lisa membusungkan dadanya, melawan " Lihatlah! Kau benar-benar menunjukan keegoisanmu. bukalah matamu! yang kita lakukam  sampai hari ini adalah sia-sia! Tidak ada untungnya kita mengungkit Irene lagi!"

"Tak ada untungnya katamu?! dia mati dengan tidak adil Lisa!"

"Dia mati karena ulahnya sendiri, dia menjual dirinya! jangan naif Kim Taehyung!"

"Apa katamu?!" Taehyung refleks mencekik leher gadis itu, matanya nyalang memerah, "Kau sebut Irene apa?!"

"Pe-la-cur."

Wajah Taehyung mengeras, keduanya sama-sama diselemuti kabut emosi, beban dan frustasi. Lisa bahkan tak peduli cekikan itu akan membunuhnya, baginya lebih baik ia mati daripada terbeban dengan ini semua.

Tanpa diduga Taehyung menciumnya. Tidak, dia seakan ingin memakan Lisa  dengan mengulum rakus setiap jengkal bibirnya. Taehyung mencekik lagi, kali ini Lisa harus membuka mulutnya dan Taehyung segera menelusupkan lidahnya disana. ciuman itu seakan menuntut, memaksa, membuat  Lisa kuwalahan.

dengan cekatan Taehyung membuka satu persatu pakaian mereka tanpa melepas pagutan itu.

Masih dengan kasar, laki-laki itu mendorong Lisa pada sofa disana, lagi-lagi menghujaminya dengan ciuman yang seakan tak ada ampun.

"Kau sebut dia pelacur." Ucap Taehyung seolah memperingatkan, "Akan kutunjukan siapa pelacur sebenarnya!"

dan detik berikutnya ia memasukkan kejantanannya dengan keras, membiarkan Lisa mendesah dengan keras pula.

Seakan tak peduli dengan ucapan Taehyung, Lisa berganti mengambil alih, "Ya, aku memang pelacur." ucapnya sembari terus memaju mundurkan pinggulnya, "Aku seorang model yang buruk. kau tahu benar perjalanan karirku huh?"

Lisa semakin keras diatasnya, membuat Taehyung mengerang sendiri, "Tapi aku tidak akan menuntut siapapun untuk membersihkan namaku."

"Ahhh.. Sialan." Taehyung terus mengerang, ia tahu benar bersenggama adalah keahlian Lisa. Wajahnya memerah, ia tak boleh kalah. Taehyung mencengkram pinggul gadis itu, ikut menambah keintiman mereka, "Irene tidak sekotor dirimu." balasnya lalu menggigit payudara Lisa, membuat gadis itu semakin mendongakkan kepalanya.

Bad ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang