Jakarta kala ini menjadi sangat gersang. Ruang hijau yang sudah sangat minim, peningkatan volum kendaraan bermotor yang naik tajam sehingga menimbulkan polusi yang sangat pekat dan juga begitu banyaknya gedung-gedung pencakar langit yang merajarela. Agung masih sangat teringat bagaimana ganasnya tinggal di Jakarta. Iklim yang tak lagi damai dengan bumi menyebabkan cuaca yang kian tak terduga. Panas dan hujan datang tanpa lagi bisa diprediksi. Musim kering hingga musim bajir pernah terjadi di sekitaran Jakarta. Satu penyebabnya, kesadaran masyarakatnya akan lingkungan begitu menipis.Permasalahan Jakarta begitu mencolok. Macet, banjir, dan juga korupsi pemerintahan pusat menyebabkan Jakarta sebagai kota tua yang kian roboh. Bintang tampak begitu tegar tinggal di Jakarta. Ia begitu menikmati pekerjaannya sebagai wartawan. Bintang dengan segala senyumnya yang mampu membuat Agung begitu memujanya.
Proses yang kian panjang akhirnya membawa Bintang pada sebuah kesempatan naik tingkatan dalam dunia wartawan. Kali ini ia diberi kesempatan untuk meliput muktamar salah satu ormas (Organisasi Kemasyarakatan) yang sangat memimpikan khilafah islamiyah dapat berdiri di negeri ini. Bukan masalah kenaikan jabatannya di harian tempat ia bekerja, ia menghubungi Agung malam sebelumnya untuk bertukar pendapat dengannya tentang khilafah islamiyah tersebut.
Bintang merasa harus meminta pendapat kepada Agung untuk memiliki pandangan awal tentang khilafah islamiyah. Sebuah konsep yang akan sangat menentang sebuah tatanan nilai yang telah lama dibentuk dalam masyarakat. Demokrasi dan pancasila akan sedikit terganggu dalam proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bintang sadar, Agunglah orang yang harus ia hubungi untuk dimintai pandangannya.
Agung, lelaki desa yang begitu luas wawasannya terhadap politik Islam. Selalu tampil kritis dalam melihat kondisi sosial dan acap kali tampil begitu mendambakan pembaharuan dalam pemikiran umat Islam saat ini. Tak ada keraguan lagi pada dirinya akan hal tersebut. Agung juga dikenal sebagai muslim feminis yang belakangan pemikirannya membela kaum perempuan. Betapa jatuh cintanya Bintang kepadanya.
Pada malam itu Agung memaparkan kepada Bintang bahwa khilafah islamiyah merupakan sebuah perasaan yang terjebak dalam sebuah romantisme historis yang dirasakan oleh ormas tersebut terhadap kejayaan Islam di masa lampau yang sesungguhnya merupakan masa yang kelam menurut pandangan Agung. Sebuah model Negara yang menganut nilai-nilai Islam berakhir dalam keadaan yang carut marut. Sebut saja dahulu kala ada dinasti Mamluki di Mesir dan dinasti Utsmani di Turki yang memakai nilai Islam sebagai landasan dasarnya hancur dalam kebinasaan.
Kekacauan dalam bidang pemerintahan, baik dalam kasus korupsi maupun hukuman yang terlalu ringan yang dikenakan pada para pelaku koruptor membuat rakyat memang sedikit gelisah. Namun ruang kegelisahan itu tidak sepatutnya kita melarikan diri pada ide pembangunan khilafah islamiyah. Bagi Agung itu merupakan ide gila.Bintang menyimak pamaparan Agung malam tersebut dengan begitu takjub. Diantara derasnya hujan yang mengguyur kota Jakarta kala itu, Bintang menyadari bahwa Agunglah sosok pria yang pernah ia campakan dan entah kenapa ia begitu terpikat dengannya kala ini dan akan berjanji untuk selamanya.
Dalam perjalanannya, ide khilafah islamiyah yang menjadikan syariat Islam sebagai dasar hukum Negara akan sangat meninggikan jumlah konflik yang ada. Sungguh berbahaya jika syariah Islam mau dikehendaki. Ini akan mengganggu kepribadian umat Islam itu sendiri. Bagaimanapun, umat Islam baik mayoritas maupun minoritas dalam menjalankan syariah Islam harus berangkat dari tuntutan kewajiban beragama bukan karena adanya tuntutan dari pemerintah/pemimpin. Hal ini akan terwujud apabila pemerintah/pemimpin bersikap netral terhadap semua doktrin/mahdzab keagamaan dan tidak memksakan mereka untuk melaksanakan perintah agama sesuai dengan kehendak pemerintah/pemimpin. Baiknya pemerintah tidak menggunakan kekuasaan Negara untuk memaksakan pemahaman mereka tentang syariah kepada masyarakat secara keseluruhan, baik muslim maupun non muslim. Tukas Agung teringat dari penjelasan cerdas Abdullahi Ahmed An-Naim dalam buku Islam dan Negara Sekuler.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak
RomanceKisah ini menceritakan dua insan yang terpisah. Sang pemuda kembali ke kampung halamannya setalah tamat kuliah. Sedangkan perempuan pujaannya berada di ibu kota bekerja sebagai jurnalis.