Aku membuka mataku perlahan yang terkena paparan sinar matahari yang cukup mengganggu. Hari ini adalah hari Senin, dengan sedikit malas aku meraih handuk dan menuju kamar mandi. Rencana ku hari ini adalah aku akan pergi ke SMK Garuda untuk melaksanakan tes. Namaku Ana, aku mengambil jurusan perawat. Aku mendaftarkan diriku di SMK yang cukup terkenal di kotaku. Setelah bersiap aku menuruni satu persatu anak tangga, aku melihat perempuan cantik separuh baya sedang menyiapkan makanan.
"Pagi Na" kata mama dengan senyuman hangat.
"Pagi juga ma" jawabku sambil menghampiri mama
"Sudah siap belum untuk tes?" Tanya Mama yang kubalas dengan anggukan. Mama meraih tas merah dan mengambil kunci mobil, lalu melangkah ke halaman depan rumah aku lalu mengikuti mama dari belakang.
Hari ini aku di antar mama dengan mobilnya ke SMK Garuda untuk mengikuti tes. Sesampainya di sana aku dan mama langsung masuk ke lobby sekolah. Ia sedang berbicara pada salah satu guru untuk menanyakan ruangan, lalu menghampiri ku
"Na, tes udah mulai cepat sana ke ruangan No 5" ucap mama sembari duduk di samping perempuan. Aku hanya mengangguk, untuk memastikan sebelum tes aku mengecek alat tulisDeg!
"Maa aku lupa bawa alat tulis ni" kata ku dengan panik. Mama merogoh tas merahnya berharap ada pulpen yang tertinggal, sayangnya harapan ku dan Mama sia sia, tak ada satu pun yang bisa ku pakai untuk mengerjakan lembaran soal.
"Nih pakai pulpen tante!" Ucap perempuan yang dari tadi duduk di samping Mama
"Gapapa Tan?" Jawabku tak enak
"Udah Gapapa, masuk sana udh telat" balasnya dengan senyuman manis. Tanpa basa basi aku pun berlari di lorong sekolah dan masuk ke ruangan No 5•••
Aku keluar ruangan dengan lega, kurasa aku bisa menjawab semua soal di lembaran tes. Aku menuju ke Mama yang sudah menunggu ku, ku lihat mama sudah akrab dengan perempuan yang telah meminjamkan ku pulpen, biasalah namanya juga Mama Jaman now hahaha. Belum sempat aku menghampiri, perempuan itu pergi.
"Kenapa ma?" Tanyaku saat aku telah berada di dekat mama
"Buru buru mau jemput anaknya" kata Mama lalu menatapku. Aku hanya ber oh mendengar jawaban mama.
"Oh iya pulpen nya" jawabku bertanya, mama hanya mengangkat bahu. Aku akan mengembalikannya lagi jika bertemu dengannya jawabku dalam hati•••
Aku merebahkan badanku di kasur yang nyaman ini. Aku melihat handphoneku yang berdering
[ Nadit ]
Woi free ga? Sepedahan yu?Aku menatap seklilas handphoneku, karna hari ini aku tak ada kegiatan aku mengiyakan ajakan Nadit, sahabatku sejak aku kelas 7 SMP sayangnya kami tidak satu sekolah lagi, ia memilih untuk masuk SMA kejuruan IPA, tak tahu dia makan apa sampai memiliki otak yang cerdas. Meski kami tidak satu sekolah persahabatan kami tak luntur. Dengan mengenakan celana selutut, kaos hitam pendek dan rambut dikuncir aku mengeluarkan sepedah putihku. Aku yakin Nadit akan ke rumah. Tak sampai 5 menit dia pun datang dengan sepedah hitam nya
"Kemana ni?" Tanyanya setelah itu meneguk air mineral yang dibawanya.
"Dasar Lebay, rumah mu dan rumahku tak terlalu jauh tauk" jawab ku sedikit meledeknya
Dia hanya berdecak malas
"Ketaman aja yuk!" Jawabku sambil mendayuh sepedah ku dengan pelan di ikutin Nadit. Setelah sampai taman kami beristirahat.
"Gimana kamu sama Holi?" Tanyaku membuka pertanyaan
"Ya begitu, tapi dia makin peka kok" jawabnya dengan senang. Ya dia menyukai Holi, anak kelas X IPA 1 di sekolahnya
"Paham aku yang sudah punya gebetan mah" jawabku dengan nada meledek
"Makannya cari biar bisa doubel date sama aku" kayanya dengan nada songong.
Nadit adalah sahabat terbaik ku di saat susah maupun senang kami selalu bersama. Hal yang kami lakukan hanya bergibah, ngomongin doi, dari hal sepele sampai besar kami selalu bercerita.
Hari mulai sore kami pun bergegas pulang ke rumah, sampai perbatasan gang rumahku dengannya kami berpisah"Udah sepedahan nya?" Tanya Mama yang sedang bersantai di halaman rumah
"Udah ni" kataku lalu duduk di sebelah mama yang sedang asik memainkan handphone nya. Oh iya aku anak satu satunya, karna tak punya kakak atau adik mama sering menyuruh ku untuk menganggapnya sebagai Kakakku loh Duh dasar mama Jaman now
"Serius amet" tanyaku sambil memperhatikan handphone mama. Terdapat chatingan mama dengan perempuan tak asing saat ku melihat Dp di wa nya, ya perempuan yang berbaik hati meminjamkan ku pulpen saat tes
"Biasa teman baru, bisa bisnis bareng ni" kata Mama sambil tertawa, aku hanya mengangkat alisku lalu berlalu meninggalkan Mama yang sedang asik dengan teman barunya
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG KITA
RomanceKisah percintaan anak SMK yang bisa di bilang romantis, dan cerita ini sekedar iseng ya hehe, oh ya ini kisah nyata yang lagi aku alami loh Semoga suka ya hehe🖤🖤