Judul bagian

27 0 0
                                    

Pagi yang indah.. aku bangun pukul 05.00 pagi. Aku menuju kamar mandi dan sarapan dikit, oh ya Mamah hari ini ga bisa nganterin aku ke sekolah karna ada rapat penting alhasil aku harus berangkat menggunakan ojek online. Jam 05.50 pagi ya 10 menit lagi informasi yang aku dapat sudah ada di sekolah
"Selamat pagi, dengan mba Ana ya?"
Suara ramah ketika aku telah sampai depan pintu "iya Pak" jawabku ramah
"Ayo Silahkan" kata bapak ojek online sambil menyalakan motornya, aku pun naik di belakangnya.

Saat aku sudah di depan sekolah, orang yang baru saja ingin ku cari menghampiriku
"Sini aku bawain" katanya sambil meraih tas yang kubawa
"Eh? Gausah yam aku bisa" kata ku menolak
"Berat, udah gapapa" katanya lalu pergi masuk meninggalkan ku, beruntung punya kamu yam hehehe. Aku menyusul kay yang sedang menaruh tas ku ke segerombolan teman temanku
"Yang ini taruh sini ya, yang ini aku bawa biar aku jagain" kata kay setelah aku di belakangnya, aku hanya mengangguk mengiyakan.
"Aku kesana kalo ada apa apa samperin aja" kata kay dengan senyuman lalu pergi
"Woi Na" kata Annisa sambil menghampiriku
"Eh Nisa" jawabku tersenyum
"Woi pagi pagi gausah bikin iri bisa kali" protes leyyin dengan muka sebal
"Ga bisa ni, gimana dong?" Jawabku dengan muka tengil
"Yeh Tuyul" kata leyyin menjitak ku, aku hanya tertawa
"Samperin anak band yu" kata Annisa, aku dan leyyin hanya mengangguk, lalu kami jalan menghampiri yang lain. Ya anak band itu hanya anak prawat dan tkj saja, wajar jika kami akrab karna main bareng terus.
Kalo kata Pak Rizal si dari dulu tu anak perawat jadinya sama tkj hahaha.

"Yam sini" kata kay sambil menepuk tempat duduk di sebelahnya, tanpa basa basi aku duduk di sampingnya.
Belum lama tiba tiba Sigit duduk di sampingku
"Ngapain git?" Kata kay galak
"Duduk kay" balas Sigit
"Sonoan ah jangan deket deket" kata kay sambil mengerutkan alisnya
"Iya ni geseran" ucap Sigit sambil menggeser sedikit posisi duduknya, aku hanya tertawa.

Belum lama tiba tiba Sigit duduk di sampingku"Ngapain git?" Kata kay galak"Duduk kay" balas Sigit"Sonoan ah jangan deket deket" kata kay sambil mengerutkan alisnya"Iya ni geseran" ucap Sigit sambil menggeser sedikit posisi duduknya, aku hanya tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Annisa dan leyyin sedang sibuk masing masing sama doi nya.
"Udah sarapan belom tadi pagi?" Tanyaku kepada kay
"Udah dong, kamu?" Jawab kay
"Udah juga dong" kataku tersenyum
Aku dan kay mengobrol sambil menunggu informasi selanjutnya.
Jam 08.00 kami harus kumpul di barisan kelas kami masing masing
"Tas taro kelas aku aja" kataku sambil meraih tas ku yang dari tadi pagi di pegangin kay, belum sempat aku mengambil kay menepis tanganku
"Aku aja yang bawain" kata kay lalu menenteng tasku, dia berjalan di depanku, aku hanya tersenyum melihatnya.
"Makasih ya" kataku tersenyum
"Sama sama yam" jawabnya lalu mengelus rambutku
"Udah aku kesana ya" kata kay
"Iya, dah yam" kataku, kay berlalu pergi.

Sekitar hampir siang, kami baru sampai di perkemahan. Belum sampai tenda, kami sudah di suruh berjalan sambil tiarap dan jongkok berulang kali, katanya sih biar nanti nya kuat soalnya kami di sini bukan di bimbing guru melainkan pelatih pelatih TNI. Ya aku rasa aku akan mengganti profesiku dari perawat ke TNI hahaha

Setelah perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan, kami di suruh beristirahat di tenda kami. Oh iya ditenda ku ada 8 orang, yaitu aku, leyyin, Annisa, Jihan, Rosa, Anggi, Salma, dan Ica.
Aku, annisa, dan leyyin membereskan tenda yang masih sedikit berantakan, kemudian aku memutuskan untuk mengeluarkan bajuku, agar gampang di bereskan, bukan hanya aku tetapi Annisa, leyyin, Rosa, dan Ica juga merapihkan baju.
Pluit berbunyi, dengan cepat kami meraih botol minum dan lari menuju lapangan. Di sana terdapat 4 orang bapak bapak yang memakai baju berwarna orange mareka adalah pelatih yang akan membimbing kami selama LDKS berlangsung. Kata pelatih kami diharuskan kemana mana membawa air minum dan menganggapnya ibu kami, jika tertinggal ya akan kena hukuman.
Kami berbaris di lapangan sesuai tenda kami, kemudian pelatih memperkenalkan diri, setelah itu kami latihan PBB.
Oh ya, aku anaknya ga bisa makan cepet, ya bisa di bilang lelet, kalau di paksain mag ku akan kambuh.
Mungkin yang ditakuti oleh cewe Jaman sekarang adalah takut kotor, beda denganku aku takut makan Huftt memang aneh si ya tapi gimana lagi.

Jam makan siang, siang itu jam 13.00
Kami duduk siap di lapangan dan di berikan makanan, aku melotot melihat makanan di depanku "gila porsi kuli woi" kataku dalam hati.
"Yang ga habis di bantuin temannya, saya akan menghitung 10 detik" ucap pelatih afik. Ya aku rasa aku akan mati

Ketika semua anak sudah hampir menghabiskan makanannya, aku baru menghabiskan setengah makananku.
"Heh kenapa ga di abisin?" Tanya pelatih afik dengan muka galak
"Saya ga kuat pelatih" jawabku pasrah
"Yang tidak habis suapi temannya, mau tidak mau buka mulutnya" aku pasrah dan mengikuti perintahnya, ya kurasa pada mau, tetapi pada mual dan menolak tawaranku. Dengan seribu rayuanku aku berhasil menghabiskan makanan ku, ku rasa selama LDKS berjalan, aku kan terus seperti ini Huftt.

•••
Hari menjelang sore, kami seperti biasanya sedang duduk dilapangan.
"Bawa semua yang kalian bawa ke lapangan! 1... 2..." teriak pelatih kemudian menghitung, seperti kebakaran jenggot kami berlari masing masing ke tenda kami dan mengambil barang barang kami

"Masukin bajunya ni?" Tanya Rosa kepadaku
"Gua tinggal ajalah, nanti lama" kata ku sambil meraih tasku, sedangkan baju bajuku aku tinggal, begitupun Annisa, leyyin, dan ica, akhirnya Rosa mengiyakan dan tidak kemasukan bajunya kedalam tas. Kami berlari menuju lapangan, saat sudah sampai kami duduk di barisan kamu masing masing.
"Apa ada yang ketinggalan di tenda?" Tanya pelatih, belum sempat kami jawab
"Kakak osis, tolong periksa tenda mareka jika ada barang yang ketinggalan tolong ambil dan taruh di tenda pelatih" kata pelatih. Damn! Baju baju gimana nasibnya ya Tuhan....

TENTANG KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang