Judul bagian

19 1 0
                                    

Saat maju, aku disuruh menghafal sebuah kalimat yang cukup panjang, kuharap aku bisa mengingatnya lagi setelah melewati rintangan

Saat aku berjalan masuk, aku melihat pelatih zamzam dan 2 pelatih lainnya, aku melihat mumi yang jaraknya sekitar 3 meter dari mareka, ya aku gugup, aku membenarkan tapi sepatuku. Pelatih zamzam menghampiriku
"Kenapa?" Tanyanya
"Benerin sepatu, sama agak sakit kakinya tadi kelamaan duduk" sepik ku, ya gimana ya hahaha
"Yaudah ayo cepet, tu di belakang udah ada 4 teman kamu" kata pelatih, aku pun melihat kebelakang ya benar saja, ada Jihan, Ella, Rara, dan Dea
Kami segerombolan berhenti di pelatih zamzam
"Ayo cepet" kata pelatih
"Itu muminya lagi Solat, tunggu ga sopan" ucap ku karna muminya sujud, mungkin karna mendengar perkataanku, muminya berdiri
"Yah selesai Na solatnya" kata Jihan, alhasil kita berebut posisi siapa yang jalan duluan, belum sempat aku lari, mareka ninggalin aku, suee.
Aku meneguk dan menyimpan air di mulutku, lalu berjalan santai depan muminya, dia mencoba menyakitiku, aku hanya menatapnya datar, saat dia berjalan beberapa langkah menghampiriku

Byurrrr!
Yes! Tembakan air bercampur jogong dari mulutku tepat sasaran mengenai mumi itu, dan ia hanya merem dan diam
"Wuahahahah"
"Bahahahah"
"Hahahhahah"
"Buset Hahahha"
Suara ketawa dari pelatih pecah, mareka menatapku seolah aku habis menghancurkan musuh
"Bagus bagus" kata pelatih zamzam sambil ngakak, aku hanya cengengesan
"Maap ya" kataku kepada mumi lalu pergi menghampiri teman temanku, ya jarak ku dan mareka lumayan jauh, tapi aku mencoba untuk tidak berlari dan teriak.
Aku meneguk air lagi berjaga jaga kalo ada yang nakutin hehehe

Setelah beberapa langkah di sebelah kananku keluar cowo bertopeng yang merangkak, aku hanya menatapnya, teman temanku berlari sambil teriak, karna aku ketinggalan aku pun berlari menyusul mareka, tapi aku ga teriak, ya gimana ya mau teriak juga ada aer hahaha, jorok bet ya hehehe.

•••
Setelah selesai kami berkumpul di lapangan dan membentuk lingkaran, tetapi dengan posisi tiarap, kami tidak tidur di tenda tetapi depan tenda. Ya karna cape aku pun pulas, Belum lama aku di bangunkan pelatih afik
"Masuk tenda, bangunin temennya tapi pelan pelan ya" katanya, aku hanya mengangguk, lalu membangunkan teman temanku yang ada di sekitar ku, karna sebagian lagi di kerjain sama pelatih.

Pagi yang indah setelah semalam berlari lumayan jauh dan melelahkan. Kami sarapan roti yang diberikan pelatih kemudian di izinkan untuk istirahat.

"Man! Kay mana?" Tanyaku kepada teman setendanya
"Tu lagi mandi" jawabnya lalu pergi meninggalkan ku
Hah? Mandi? Lagi kek gini mandi? Rajin bat pacar siape si

•••
Kami kembali ke lapangan, dan melaksanakan PBB. Dan akhirnya kami akan main games, ya penutup LDKS sekaligus hiburan hahaha
Setelah main games dan kotor kotoran aku menghampiri kay
"Iiii bauu" kataku meledek, kay mencubit pipiku
"Nyadar siapa yang belom mandi dari kemaren" katanya meledek
"Lagian siapa suruh rajin?" Tanyaku manyun
"Yeh emangnya udah rajin" jawab kay nyolot, aku hanya mengiyakan
Aku menatap sekeliling ku, ya kurasa aku dan kay jadi bahan sorotan
"Anterin aku isi ibu yu" ajakku
"Yu" kata kay, kami pun ke tenda guru dan mengisi ibu alias botol minum yang di anggap ibu.

•••
Setelah games kami mengganti pakaian Pramuka yang udah kucel dan bau karna telah kita pakai.
Kami merapihkan barang barang dan membawa ke lapangan
"Mau makan siang di sini?" Tanya pelatih afik
"Engga" jawab kami serentak, entah kenapa kami di sini ga doyan makan hahaha
"Di rumah aja?" Tanya pelatih lagi
"Iyaa" kata kami serempak
Kakak osis membagikan makanan, kamu senang karna hari ini ga makan
"Buka makanan tanpa suara" kata pelatih tiba tiba, ya belum 5 detik protes ciwai ciwai udah banyak
"Karna kepseknya menyuruh kalian makan di sini, ayo 1.. 2.." kata pelatih afik menghitung
Yaudahlah, untung terakhir deh ya.

•••
Kami pulang ke sekolah, ya dengan lelah dan kurang tidur.
Kay udah pulang duluan karna aku membantu teman temanku dulu. Aku mengeluarkan handphoneku memesan ojek online untuk menjemputku, seperti biasa mamah ga akan bisa jemputku.

Saat sampai rumah aku membereskan barang barang, dan bergegas mandi. Aku membaringkan tubuhku di kasur yang kurindukan.

Aku menatap layar handphone ku
Kay: yam aku ke rumah ya ambil jaket
Me: oke ay

Sekitar 10 menit aku baru menuju keluar rumah, dan benar dia sudah ada di depan pagar
"Nih" kataku sambil memberikan jaketnya
"Makasih ya" katanya
"Kamu dari mana? Kok belum pulang?" Tanyaku sebal
"Santai dong, aku abis nganterin si Reza" jawabnya, aku mendekat ke kepalanya, mengendus bau nasi, rumput, tanah, kotoran menjadi satu
"Ihh kamu bau beneran deh" kataku
"Iyalah belom mandi ni" kata kay tertawa
"Pulang sana, mandi" kataku, kay hanya diam
"Kenapa si?" Tanyaku heran
"Ga peka" jawabnya kesal, aku hanya tersenyum, ya di bilang alay ya dikit, di bilang anak anak ya dikit tapi 1 hal yang harus kalian rasain jika di posisi sepertiku, senang percaya atau tidak aku yakin kalian akan tersenyum karna tingkahnya.

Aku mengelus rambutnya
"Udah malem sayang, pulang terus mandi terus makan ya" kataku, kay tersenyum
"Nah gitu kek dasar ayam" katanya lalu menyalakan motor
"Iya iya maap, hati hati sayang" kataku
"Oke" kata kay lalu pergi meninggalkan ku.

Cinta
Cinta dimainkan oleh dua orang
Dan di menangkan oleh keduanya
Jangan pernah meninggalkan cinta itu karna hal sepele, karna penyesalan akan datang di akhir

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TENTANG KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang