"Eodiseo?"
"Wae?".
"....... Ini hari ulangtahun mu, yoongi"
"Tch! So what, huh?! . I'm so buzy, bit*h!. why do you keep calling me ?! . It's really disturbing !".
"Uh.. Mianhae, kalau aku mengganggu, baiklah.. Aku tutup". Matamu berkaca kaca menatap layar ponselmu. Tangan lentikmu menggenggam erat body ponsel mu itu, lalu menghempaskannya ke lantai yang tertutup karpet bulu. Tubuhmu meluruh, dan kamu pun menangis terisak isak diterangi cahaya lilin yang menancap diatas kue blackforest kesukaan suamimu, Min Yoongi."Ingat ini baik baik.. Aku sama sekali tidak mencintaimu. Pernikahan ini hanya sebatas relasi antara kedua ayah kita. Kuharap kau menyadari itu".
....
Matamu terbuka, semua masih sama, hanya saja lilin diatas kue itu sudah meleleh dan mengenai permukaan kue nya.
"Eokh! Eottokhae!!". Ucapmu panik, cepat cepat kamu mencabut lilin itu. Ckleck.. Pintu terbuka, kamu melihat Min Yoongi yang berantakan, Kamu tertegun.
"Uh.. Yeobo~ kau.. ". Kamu menghampiri Min Yoongi yang agak gontai itu.
"Huph! ". Cepat cepat kamu memapah tubuh Yoongi yang hampir jatuh tersungkur itu.
"Mwoya!". Bentak Yoongi, menghempaskan tubuhmu ke lantai, ia pun juga terjatuh di sampingmu.
"Sayang.. Sadarlah.. ". Ucapmu lirih sambil menarik tubuh Yoongi bangkit berdiri meski tubuh Yoongi 2x lebih besar dari tubuhmu. Kamu berhasil memapahnya hingga sampai ke kamar kalian. Yoongi jatuh lemas diatas ranjang,
"Ugh.. Dia berat sekali". Bisik mu.
"Ya Tuhan dia bau alkohol". Kamu berniat untuk melepas kemeja kerja Min Yoongi. Kamu merangkak diatas tubuh nya yang telentang. Ia menggumam tak jelas saat kamu melepas kancing nya. Matamu terbelalak, tak sengaja kamu melihat bekas bekas merah pada leher dan dada Min Yoongi. Kamu membungkam mulut mu, menahan tangis.
"Ya Tuhan.. Tabahkan hatiku.. ". Batin mu dalam hati. Min Yoongi meluruskan kepalanya tepat padamu. Mata sipitnya berusaha terbuka.
"Hya, Y/N.. Apa yang sedang kau lakukan, huh? Do You want to f*ck me, huh?. Cih... Haha". Tawa Yoongi sinis. Ia mendorong tubuhmu untuk menjauh dari tubuhnya.
"Stop dreaming, bit*h". Gumamnya sambil terduduk di bibir ranjang.
"Siapkan air panas untukku". Suruh Min Yoongi tak sopan. Kamu hanya terdiam dengan air mata yang terbendung di pelupuk matamu. Yoongi menoleh,
"Gadis murahan, cepat pergi! ". Bentak Min Yoongi.****
"Kau ingin membunuhku, ya?!".
"Yoongi-ah.. Aku hanya ingin menolong mu, tadi kau hampir saja tenggelam karna kau tertidur". Yoongi menepis air hangat di bathup nya hingga terciprat ke wajahmu.
"Keluar!!! ". Seru Min Yoongi barusan disaat kamu mau menolong nyawanya.
.......
Kamu menarik selimutmu tinggi tinggi hingga menutupi seluruh badanmu. Ntah kenapa keadaan gelap membuat mu lebih nyaman, daripada keadaan terang diluar sana namun kamu melihat Min Yoongi si kasar. Hatimu benar benar hancur, pasalnya sudah 2 tahun pernikahan hubungan kalian sama sekali tidak harmonis. Bahkan sesudah resepsi pernikahan kalian, Min Yoongi malah pergi dan menginap di rumah pacarnya. Kamu menggigit bibir bawahmu, ntah sudah berapa kali kamu memukul mukul dadamu.
"Kubilang berhenti menangis!". Tiba tiba ponsel di sebelah mu bergetar. Kamu meraihnya lemas.
"Yoboseyo?". Ucap seseorang diseberang sana disaat kamu menjawab panggilannya.
"Eh.. Hoseok? ". Ucapmu ragu.
"Y/N-yah~~ bogoshipda.. ". Ucapnya manja. Bibir tipismu sedikit menyungging senyum.
"Hya! Kau tidak tahu sekarang pukul berapa? ". Kamu pura pura marah.
"Gadis ini.. Hya! Seharusnya aku yang marah padamu!. Seharusnya hari ini kau menemaniku berkunjung ke rumah ibu". Kamu terdiam sejenak, menghela napas.
"Hoseok, mianhae.. Aku sudah bilang bukan jika hari ini aku tidak bisa". Ganti Hoseok yang terdiam disebelah sana.
"Huh.. Apa semuanya berjalan sukses?". Kamu menggigit bibit bawahmu. Benar benar buruk Hoseok batinmu.
"Dasar cengeng, uljimma!. Aku tahu seharian ini kau menangis, bukan? ". Ucap Hoseok menusuk hati.
"Tutup mulutmu cowok sok tahu! ". Umpat mu sebal, Jung Hoseok tertawa.
"Memang, aku tahu semuanya.. Dasar bodoh.. Kau pikir sudah berapa lama kita bersahabat? Satu menit yang lalu?. Hey.. Dari suaramu saja aku bisa tahu bagaimana keadaanmu sekarang". Kamu memijit kening mu.
"Keluarlah.. ".
"Eh? ".
"Keluarlah, bodoh..". Dahimu berkerut. Kamu melihat kearah pintu kamarmu, berharap Min Yoongi tertidur sangat pulas. Kamu pun pergi mengendap endap.****
Pintu lift terbuka, cepat cepat kamu berjalan dengan ponsel yang masih menempel di telingamu.
"Kau lama sekali.. ". Kamu berdecak mendengar keluhan Hoseok itu. "Jangan cerewet. Begitu kau menyuruhku keluar, aku langsung pergi, bodoh. Bahkan aku hanya memakai sweeter rajutan yang kebesaran, tanpa alas kaki. Puas kau". Kamu hampir Di ambang pintu utama gedung apartemen mu.
"Hey.. Kau pakai baju apa? ". Tanyamu.
"Ck! Kenapa kau peduli? ". Decak Hoseok.
"Aku melihat cowok tengah bersandar dimobil, apa itu kau?". Kamu melihat laki laki itu memalingkan muka. Ia seperti mencari cari sosok seseorang. Tak lama matanya menangkan sosok mu. Ia memulai berbicara pada seseorang lewat ponselnya.
"Hey, apa sweeter mu warna coklat?". Ucap Hoseok tiba tiba.
"Uh? Iya..". Kamu mengiyakan. Lalu Hoseok memutus panggilannya. Laki laki yang kamu lihat itu nampak berjalan menuju pintu masuk. Kamu sedikit gugup.
"Hoseok, kenapa kau menutup teleponku". Bisik mu. Kamu berbalik arah dan menepi, berusaha menghubungi Hoseok lagi, sementara laki laki itu semakin mendekat.
"Hoseok.. Aku takuuut". Batinmu. Grep.. Seseorang menepuk Puncak kepalamu. Lalu membuat garis melingkar di punck kepalamu, mengisyaratkan mu untuk berbalik. Kamu melakukan nya. Laki laki itu diam sejenak di hadapanmu, lalu membuka maskernya. Ia menyeringai melihatmu.To be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
Honeymoon
FanfictionI don't know why, even I don't know myself I just know, why.. Cuz it's all fake love... FAKE LOVE