9

96 7 6
                                    

          "Wanna hear some music?".  Tawar Hoseok, kamu mengangguk kecil.  Hoseok tersenyum, tangannya menyentuh tombol tombol di radio mobilnya. Sembari menyalakan mesin mobil, radio itu mulai memutar intro dari sebuah lagu.
"Oh!". Pekik Hoseok, matanya berbinar binar.
"Aahh.. It's good~". Dia mulai bersenandung. Kamu masih melihat tingkahnya yang ceria itu.
"Eh? Kau lupa lagu ini??". Tanya Hoseok. Dahimu berkerut, lalu berpaling melihat keluar jendela.
"....When everything is wrong, I'll come talk to you
You make things alright when I'm feeling blue
You are such a blessing and I won't be messing
With the one thing that brings light to all of my darkness....". Hoseok mulai bernyanyi.
"You're my best friend
And I love you, and I love you
Yes, I do~~". Kamu menoleh kearahnya. Hoseok menyilangkan ibujari dan telunjuknya, membentuk "hati" kecil, saranghae, ucapnya lewat gerak bibir kearah mu. Kamu tertawa kecil.
"hyaa~ yang benar saja! Aku menyanyikan lagu ini saat perpisahan SMA..  apa kau lupa?". Kamu tertawa terbahak bahak,
"You don't say, Hoseok!. Waktu itu mic mu mati, semua sound system juga mati. Dan kau dengan pede nya masih terus bernyanyi bersama teman teman konyolmu itu". Ganti Hoseok yang terkekeh, pipi bulatnya itu memerah seperti tomat,
"Oh God! I'm forget that!!".
"Eokh~  Aku benar benar malu saat itu, aku ingin kabur dari barisan depan, tapi apa yang kau lakukan?! Kau menarikku ke panggung, Hoseok!!". Pekik mu diselingi tawa.
"Hey! Jangan lupa! Kau bawa poster yang bertuliskan "saranghaeyo, Jung Hoseok, yeongwonhi"". Tawa kalian berdua pecah. Kamu meninju lengan Hoseok.
"Astagaaa.. Andai saja aku tidak kalah taruhan waktu itu". Kamu menutupi wajahmu dengan telapak tangan.
"Ehehehe~ Hoseok always win, sir!". Ucap Hoseok sombong.
"Hya.. Dari dulu pertanyaan ini terpendam dalam otak ku,".
"Oh?  Apa itu?". Hoseok masih tertawa.
"Apa kau sama sekali tidak malu saat itu?". Hoseok kembali terkekeh, dia menepuk nepuk ke udara.
"Mianhaeyo ~~ mianhaee..  ".
"Dimana letak kemaluanmu, oh!". Hoseok mendelik kearahmu,
"WAHAHAHAHA.. ".
"Oh! Ya Tuhan! Aku salah bicara, ya?!". Kamu juga ikut tertawa. Kesadaran yang terlambat.
"Omomomomo~~~ aniyoo.. Maksudku, akuu.. ". Kamu tak bisa meneruskan ucapanmu karna perutmu sangat tegang sekarang.
"Panas panas begini, kau jadi agresif ya?". Goda Hoseok.
"Hya! Sudah kubilang bukan itu maksudkuuu". Hoseok kembali tertawa.
"Oh? Apakah itu toko bunga?? ". Hoseok mengikuti arah telunjukmu.
"Iya, ".
"Antar aku kesana, ya? ".
"Hmm?  Untuk apa? ".
"Membeli kebutuhan sehari hari".
"←_←".
"Tentu saja membeli bunga, bodoh!".
"Aku sudah tahu!!! Putriku~ permaisurikuuuu~~ yang kumaksud untuk apa kau beli bunga?? ".
"Aku ingin menyapa bibi.. ".
"Oh.. Haha..  Baiklah.. " .

There is no other one
who can take your place
I feel happy inside
when I see your face
I hope you believe me
'cause I speak sincerely
And I mean it when I tell you
that I need you

You're my best friend
And I love you, and I love you
Yes, I do

I'm here right beside you
I will never leave you
And I feel the pain you feel
when you start crying

You're my best friend
And I love you, and I love you
Yes, I do

You're my best friend
And I love you, and I love you
Yes, I do

Yes, I do
Yes, I do
....

                               *****

           Kamu meletakkan karangan bunga Baby's Breath diatas makam itu. Kamu dan Hoseok berlutut, lalu membungkuk diatas kaki kalian masing masing.
"Annyeonghaseyo, ahjumma.. ". Sapa mu sambil membungkuk kembali.
"Eomma, aku kembali lagi~~ hehe.. ". Sapa Hoseok.
"Ne.. Ahh.. Aku baik baik saja.. Bibi sendiri bagaimana? Ahh..  Andai aku bisa main kesana.. ". Hoseok menatapmu sayu.
"Ehehehe.. Iya.. Aku kesini bersama putramu yang bandel ini". Kamu mengacak acak rambut Hoseok.
"Yakk!". Pekiknya. Kamu tertawa, dengan sayang merangkul lengannya.
"Bi.. Maafkan aku, aku baru sempat berkunjung ke rumahmu hari ini.. Eokh~ hari hari ku sangat spektakuler, bi.. Haha.. Aku kuat karna ada makhluk ini disisi". Kamu menyenggol Hoseok.
"Uhh..  Bi, aku sangat berterimakasih padamu. Terimakasih karna sudah menjadi ibu yang baik untuk Hoseok, mengajarkan bagaimana memperlakukan sahabatnya dengan sangat baik.. Aku sangat bersyukur bibi menitipkan Hoseok padaku.. ". Kamu menatap Hoseok sekilas, kemudian bersandar di lengannya.
"Sekali lagi, terimakasih, bi.. ". Kamu membungkukkan badanmu.
.
.
.
.

HoneymoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang