10

86 7 0
                                    

           "Entahlah, Hoseok.. Aku tidak yakin.. ". Kamu masih terpaku pada bangunan itu, apartemen mu. Hoseok berdehem, dengan lembut ia menggenggam tanganmu,
"It's okay, i'm still in here".
"No.. No way. You better go home now.. Huh... I will face this alone". Hoseok menggeleng,
"Kau selalu keras kepala.. Sudahlah.. ". Ucapnya sebal.
"Tidak.. Kali ini aku bersungguh sungguh, kau harus pulang sekarang..".
"Andwaeyo.. Kalau kau keras kepala, aku pun juga begitu.. ". Kamu mendesah sebal,
"Hoseok, jika nyatanya dia benar benar ada dirumah, lalu dia melihatmu, suasana akan tambah runyam.. ". Jelasmu. Dahi Hoseok nampak berkerut, kenapa aku jadi seperti... Batinnya bingung.
"Hoseok? Kau mengerti?".
"Uh.. Hmm.. ". Dehem Hoseok yang tidak terindikasi apakah Ya atau Tidak.
"Uh..  Hoseok..  Terimakasih untuk sepanjang hari ini.. ". Ucapmu. Kalian saling berpandangan. Dalam hatimu, terimakasih saja tidak cukup. Tapi, apalagi yang harus kau lakukan?. 
"Uhh.. Okay.. I gotta go.. ".
"Bye.. ". Ucap Hoseok.
"See you, Hoseok.. ". Kamu keluar dari mobilnya dengan ragu ragu. Begitu sudah ada diluar, kamu memutuskan untuk kembali lagi dan memeluk Hoseok.

            Entah mengapa perasaanmu tak enak. Dalam otakmu tiada henti memikirkan hal buruk apa yang mungkin terjadi saat kamu sudah sampai di kamar apartemen mu.
"Positif, y/n.. Positif". Ucapmu meyakinkan diri. Seluruh tubuhmu menjadi dingin dan basah karna keringat.
"Ohh.. Grogi yang berlebihan". Ucap mu.

Dding~

Pintu lift terbuka. Dengan pasti kamu keluar dari sana. Tinggal berjalan Sekitar 10 meter dan kamu sudah sampai didepan pintu kamar apartemen mu.

It's your time, y/n.. And goodluck..

Dengan tenang kamu memasukkan password apartemen mu..

Pintu terbuka...

.......

"What the fuck?".

Wowowowow~~~ okay, y/n... Ini diluar perkiraanmu, diluar nalarmu..
Who is her?!. Oh.. Tunggu.. Sepertinya kamu mengenalinya... Rambut lurus burgundy itu.. Oh God! Exactly!

Bruk.. 

Kamu tak sengaja menjatuhkan tas mu. Tanganmu membungkam mulutmu yang terperangah, tak percaya dengan apa yang kamu lihat saat ini. Wow. Mesra sekali.. Menciumi Min Yoongi yang tengah kamu duduki tubuh nya adalah mimpimu. Lihat, bagaimana Min Yoongi mengelus paha perempuan itu.
"Hi.. I'm home, baby.. ". Sapamu. Kedua sejoli itu menatapmu. Si perempuan nampak terkejut, dia seperti tikus yang tertangkap basah sedang mencuri keju di lemari es mu. Sedangkan suamimu itu hanya menatap mu datar. Kalian saling melihat satu sama lain. Tanpa berkata sedikit pun.
"Uhh..  Do you want me to go??".

                              *****

          
              Kamu tertunduk.. Jiwa mu tertatih. Rasanya jantung mu sudah enggan berdetak lagi. Menyerah. Ingin rasanya kamu pergi dari dunia ini. Entah sudah berapa kali kamu berhenti untuk menguatkan kakimu memapah diri.
"Aaaaaaaaaa!". Lolong mu di lorong apartemen. Terisak, sungguh sesak. Sudah tak sanggup lagi kamu menahan. Didepan lift kamu jatuh tersungkur. Sungguh, ini sangat memalukan. Apa benar ini semua nyata? Bukankah ini hanyalah mimpi buruk belaka?.

Ddukk! Dduukk!

Tidak, ini semua nyata, Y/N.. Berhentilah membenturkan kepalamu ke lantai. Pencet saja tombol lift, mari kita pergi...
Airmatamu berderai bak air terjun. Berkali kali kamu tersedak airmatamu sendiri. Hentikan, Y/N..  Hapus air matamu. Kamu enggan bukan? Bila orang orang se-apartemen mu tak sengaja memergokimu meraung-raung seperti barusan?. Pakai tudung jaketmu. Biarkan rambut teruraimu menutupi wajahmu. Sebentar lagi lift akan terbuka, segeralah kamu pergi.    

HoneymoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang