12

106 8 0
                                    

Sedan abu-abu itu memasuki tempat parkir. Dengan wajah kusut Min Yoongi mematikan mesin, lalu keluar dari mobil. Pikirannya kini tengah kalut. Dia masih bingung dengan rentetan kejadian pagi ini.
"Ck! Perempuan bodoh! Ada ada saja ulahnya. Sudah bagus kemarin dia tidak pulang.. Kenapa dia kembali lagi? Menyusahkan". Gerutunya.
"Selamat pagi, Tn.Min". Sapa penjaga keamanan saat Min Yoongi memasuki gedung perusahaannya. Walau jarak Min Yoongi masih jauh, para resepsionis langsung menegakkan tubuh mereka untuk menyambut,
"Selamat pagi, Tn.Min Yoongi". Ucap mereka bersamaan. Min Yoongi melewati mereka begitu saja sembari merapihkan jas hitam nya.
"Astaga Tuhan~~~ bau parfumnya~~ kyaaa~~".
"Paco Rabanne Invictus~~ aigoo.. Aku tak bisa melupakannya~~".
"Aish... beruntungnya kau, di hari pertamamu bekerja sudah menabrak dan terjatuh di dadanya.. ".
"Aww~~~". Ucap mereka.

Min Yoongi memasuki lift, memencet tombol menuju lantai 12, lalu menunggu. Dia merogoh kantong celananya, mencari ponselnya.

1 message has arrived..

From : 엄마

Yoongi-ah.. Turuti saja apa kata ayahmu.. Tengoklah istrimu. Ibu mohon, kau jangan keras kepala.

Ibu sayang padamu, Yoongi.

"Ck.. ". Min Yoongi berdecak. Dia langsung menonaktifkan ponsel nya dan memasukkannya kembali kedalam saku.
"Istri? ". Gumamnya. Dia berbalik, melihat dinding kaca di belakangnya. Melihat kota Daegu dan hiruk pikuk kendaraannya di pagi hari. Matanya yang sipit itu menatap ke taman di bawah sana. Dalam otaknya terputar kejadian itu, dimana dia melempar kotak makan mu yang kamu bilang untuk makan siangnya.
"Istri macam apa yang tidak tahu jika suaminya tak suka rumput laut?". Ucapnya dingin.

*****

"Sayang!". Perempuan itu tergesa-gesa mendekati Min Yoongi. Wajahnya nampak cemas.
"Apa yang sudah terjadi?". Tanya nya, mengamati luka memar pada wajah Min Yoongi. Min Yoongi berpaling, dia meletakkan tas jinjingnya keatas meja kerja nya.
"Sayang.. Apa yang sudah terjadi? Jawablah.. ". Perempuan itu menggenggam lengan Min Yoongi.
"Apa kau baik-baik saja?". Tanya Min Yoongi tiba-tiba. Perempuan itu sedikit bingung,
"I'm.. Fine.. It's ok.. But.. Yoongi! can you not change the subject of our conversation? Please.. Answer me". Min Yoongi mendesah, dia menjatuhkan tubuhnya begitu saja pada sofa di ruang kerja nya itu.
"What's wrong Min Yoongi? Tell me..". Perempuan itupun ikut duduk di samping Yoongi.
"Yeah.. As you see, ayah, memukulku". Perempuan itu terbungkam. Raut wajahnya sedih,
"Oh.. I'm so sorry.. Ini semua salah ku.. Aku minta maaf, Yoongi". Dia mulai menangis.
"No! Kenapa kau menangis, Rae.. It's okay.. Tidak, kau bukan pihak yang salah disini.. ". Min Yoongi meraih rahang perempuan itu.
"Min Yoongi, ini sudah saatnya.. ". Jawabnya parau. Mata bulatnya itu berpaling, tak sanggup menatap lawan bicaranya.
"Maksudmu?". Dahi Min Yoongi berkerut. Perempuan itu membelakangi Min Yoongi,
"Kita harus berpisah, Yoongi.. ". Ucapnya. Bibir Min Yoongi mengatup rapat. Ia bangkit dari sofa nya,
"Bicara apa kau, Kyung Rae?!. Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?". Kyung Rae menggeleng cepat,
"Bukan begitu maksudku! Aku.. ". Min Yoongi berteriak dan mengumpat. Kyung Rae benar-benar terkejut melihat Yoongi menendang meja yang terbuat dari kaca itu.
"Yoongi! I'm sorry!! Please, stop!".
"Sudahlah, Kyung Rae! Jika itu mau mu, terserah! . Dari awal kau memang hanya berpura-pura ada untuk ku! . Pergi kau dari hadapan ku!". Seluruh tubuh Kyung Rae gemetaran.
"Min Yoongi, kau sungguh tidak mengerti.. ".
"Kubilang pergi!!!!! ". Kyung Rae menangis sambil berlari keluar dari ruang kerja Min Yoongi. Min Yoongi mendesah kasar, lalu kembali duduk di sofanya. Tiba-tiba dia dikejutkan dengan suara getaran pada tas nya. Awalnya dia terdiam, sampai dia memutuskan untuk mecari dan mengambil benda itu. Ponsel milikmu. Ya, kamu masih ingat, bukan? Kamu menjatuhkan tas mu yang berisi ponsel didalamnya dikamarmu kemarin. Dan pagi tadi, Min Yoongi memutuskan untuk memungutnya. Min Yoongi terus tepaku pada layar ponsel mu. Ada panggilan masuk dari

"Just a Horse"

Begitu tulisan yang tertera di layar ponselmu. Min Yoongi tersenyum miring,
"Apa apaan ini? Siapa dia?". Gumam nya. Min Yoongi tak mengangkatnya, dia menunggu seseorang diseberang sana mengakhiri panggilan. Selang beberapa waktu, sampai 2x seseorang itu menelepon, Min Yoongi memutuskan untuk melepas sim card ponselmu.
"Ck! Berisik". Dengusnya. Ada pesan masuk sebelum Min Yoongi akan melepas sim card mu...

1 message has arrived..

From : Just a Horse

Hei, bisakah kau mengembalikan ponsel ini?. Tolonglah, si pemilik ponsel sedang tertimpa musibah. Kuharap kau berbaik hati untuk mengembalikannya..

Min Yoongi menggigit bibir bawahnya.
"Haruskah aku membalasnya??". Tanya nya bingung. Min Yoongi menutup pesan itu, jemarinya hanya sekedar menggeser geser menu menu di ponsel pintar mu. Dan sebuah pesan masuk lagi...

1 message has arrived..

From : Just a Horse

(send a location)

Aku sangat menghargai kebaikanmu..

Min Yoongi membuka peta lokasi itu. Rumah sakit tempat mu dirawat inap. Hanya melihat sekilas saja Min Yoongi langsung paham dimana rumah sakit itu.
"Ya ya ya.. Mungkin aku akan mampir.. ". Ucap Min Yoongi malas. Akhirnya Dia melepas sim card mu.

Sudah lewat 25menit, Min Yoongi masih melihat lihat isi ponselmu. Awalnya dia melihat galerimu, yang isinya kebanyakan fotomu bersama anak anak panti. Senyum mu begitu merekah dan bahagia. Ada semburat warna merah di pipi mu. Foto wisuda mu, foto kebanggaanmu. Ada Hoseok disana, kalian saling merangkul leher dengan hangatnya.
"Ahh.. Pria ini.. ". Ucap Min Yoongi. Ada rasa dendam yang masih belum terobati bekas percekcokan kalian dahulu. Dia menemukan fotomu dengan Hoseok lagi,
"Ha... Apa mereka berpacaran?". Tanya Min Yoongi.
"Ahh.. Terserah, memang apa peduli ku?". Dia menutup aplikasi galeri. Isi kepalanya mulai teralihkan berkat ponselmu. Min Yoongi mulai rebahan di sofa panjang itu, dengan kaki nya menyilang. Menggeser dan terus menggeser, bahkan musik mu pun dia menjelajahinya.
"Hmm.. Lagu lagu klasik.. Ternyata dia juga suka.. ". Dia semakin hanyut dengan ponselmu.

"Uh?? Only Hope?? Hey! Aku juga suka lagu ini! Ini, ini lagu yang biasa ibu nyanyikan waktu aku kecil!! ". Nada suaranya terdengar begitu semangat. Dia memutar lagu itu, lalu kembali menjelajahi aplikasi aplikasi lainnya. Ibu jarinya berhenti pada suatu menu aplikasi, catatan.. Ntah mengapa, batinnya sedikit tak nyaman.
"Uhh.. Apa aku boleh membukanya?". Min Yoongi tertegun, mata sipitnya itu terus menatap lurus pada layar ponselmu. Keingin tahuan nya cukup besar, refleks dia menekan ikon menu bergambar sticky notes itu.
"Hey! Penguntit!". Pekik Min Yoongi dalam hati.
"Tak tahu malu kau, Min Yoongi!. Siapa kau?! Berani-beraninya menggledah ponsel orang lain?! Hey! Kau dengar aku, tidak?!". Umpatnya dalam hati, namun hanya ia anggap angin lalu. Dia menggulir dan menggulir...
"Mengecewakan.. Ini hanya kumpulan catatan catatan pengeluaran dan daftar belanjaan.. Sial. Seharusnya aku tahu dari awal". Min Yoongi kesal sendiri. Dia pikir, apa yang ditemukannya sekarang sama sekali tak sebanding dengan degupan jantung dan rasa penyesalan karna membaca baca notes orang lain sembarangan. Dan semuanya itu musnah, saat dia membaca namanya di situ...

" Min Yoongi "

Alisnya terangkat naik,
"Apa ini tidak salah??". Ucapnya, dia mulai gugup. Ragu-ragu dia membuka notes itu.....

*****

"Bagaimana?".
"Hmm.. Nihil, ". Desah Hoseok. Kakaknya itupun duduk lemas disampingnya.
"Apa yang harus kita lakukan? Ponsel itu juga salah satu material penting untuk mengembalikan ingatan nya". Ucap kakaknya itu resah.
"Sudahlah, kita tunggu saja. Berharap jika si penemu ponsel y/n adalah orang yang baik". Hoseok memijit lengan kakaknya yang mungil itu. Mereka saling memandangimu, yang masih terbaring koma.
"Kenapa dia masih tertidur.. Mimpi apa dia?". Tanya Hoseok dengan wajah sedih nya. Kakaknya mendesah, menyandarkan kepalanya pada Hoseok.
"Ntahlah.. Semoga dia bermimpi Indah... ".














To Be Continued....

HoneymoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang