5

4K 625 24
                                    


Malam minggu yang sempurna, begitulah perasaan yang ada dibenak Naruto, rasa kantuk nya telah menguap beberapa saat yang lalu, sekarang ia memandang berbinar semangkok Ramen besar di depan nya.

Tak..

Ia memisahkan sumpit tidak sabar ingin segera melahap makanan penuh lemak tersebut.

"Itadakimasu." ucap nya sebelum memindahkan ramen kedalam lambung nya. Melupakan Sasuke yang dongkol akibat dilupakan oleh gadis itu.

Sasuke mengesap ocha nya perlahan, mereka duduk lesehan, dia tidak memesan ramen karena memang tujuannya hanya ingin mengantar gadis idiot, yang merangkap sebagai sahabatnya.

Suasana kedai cukup ramai membuatnya kurang nyaman, belum lagi beberapa pasang mata melirik pada mereka.

'Tch, aku kecolongan.'

Umpat Sasuke dalam hati, mendapati seorang pria botak gendut menatap Naruto dengan kilatan ganjil.

"Pakai sesuatu yang benar Dobe." geram Sasuke, dengan sigap ia melempar jaket ke atas lipatan kaki sahabatnya. Naruto tak menghiraukan membuatnya lagi lagi kesal, untung sayang tukas nya dalam hati.

"Dobe aku akan ke kamar mandi." ujar nya ketika merasakan hasrat ingin buang air kecil.

•••Π•••


Naruto meletakan mangkok kosong kedua nya, gadis itu mengusap perutnya, merasa kenyang perutnya terasa penuh seutuhnya membuatnya puas, kemuadian ia menatap ke arah dapur tempat tadi Sasuke pergi.

"Ah Teme lama sekali." keluh nya karena Sasuke tak kunjung kembali.

Untuk menyibukkan diri ia pun mengambil ponsel Sasuke yang tergeletak di atas meja, ia mengetik sandi yang sudah ia hapal di luar kepala, kemudian membuka album khusus yang Sasuke buat, menemukan banyak foto nya dan Sasuke, ia terkekeh melihat foto terbaru nya, yang ia yakin baru diambil Sasuke beberapa saat yang lalu.

"Ano, boleh saya duduk di sini?"

Spontan Naruto mendongak, ketika mendengar suara halus di dekatnya. Matanya mengerjap menemukan gadis cantik menurut nya yang terlihat gugup menatap ke arahnya.

Naruto mengangguk, mengijinkan lagipula semua meja terlihat penuh, tidak mungkin ia membiarkan orang di depannya berdiri hingga salah satu meja kosong.

"Akamiya Shion." ujar Shion mencoba memperkenalkan diri.

"Eh, Oh Nam-"

"Dobe." perkataan Naruto terputus, mendengar suara Sasuke sedikit meninggi, atau hanya perasaannya saja ujarnya tak yakin.

"Teme, kau lama sekali." sahut nya membuyarkan niatnya berkenalan pada Shion.

"Hm, ada sedikit masalah, lagipula siapa yang mengacuhkan ku" ujar Sasuke acuh, kemudian mengambil tempat di samping Naruto, gadis itu memutar bola mata mendengar alasan tak masuk akal sahabatnya.

"Senpai." cicit Shion menatap mereka, atau lebih tepatnya Sasuke.

"Hm." Pemuda itu hanya mengangguk sebagi balasan.

"Kau kenal dia Teme."

Naruto menatap Shion hampir saja ia melupakan keberadaan gadis itu. Sekarang rasa penasaran timbul di hatinya, melihat sepertinya mereka saling kenal.

"Dia adalah kohai ku di pelatihan bela diri Dobe." jelas Sasuke, pemuda itu kembali mengesap ocha yang mulai terasa dingin.

Naruto membulatkan bibirnya, kini ia paham.

"Shion-san kau ke sini sendirian?" tanya Naruto basa basi, kasian melihat Shion yang seperti diabaikan oleh sahabatnya. 'Dasar Teme, tidak peka.' tukas nya dalam hati.

Shion tersenyum "tidak, aku bersama seseorang, tapi sepertinya dia sedikit terlambat." terang Shion.

Naruto mengangguk paham, lalu mencari bahan pembicaraan lain.

"Siapa?"

"Pacar." bukan Shion yang menjawab melainkan Sasuke.

Ia tersenyum jenaka, melihat pipi Shion yang memerah "ah jadi begitu."

Shion tidak menjawab, gadis itu hanya terdiam menormalkan jantungnya, ketika ia tertangkap basah Sasuke tengah menatap pemuda itu.

Setelahnya mereka hanya sibuk dengan aktivitas masing-masing.

"Dobe, ayo kita pulang." ujar Sasuke memecah keheninga. Naruto yang sedari tadi bersandar pada Sasuke mengangguk cepat, ia sudah mulai bosan, lagipula tujuannya telah tercapai.

Shion menatap murung tanpa sepengatahuan keduanya, gadis itu meremat dompet nya merasa cemburu.

"Shion-san, kami pergi dulu." dengan sekejap gadis itu memasang wajah malaikatnya kembali, ia terpaksa mengangguk dengan senyum hambar pada Naruto.

"Senpai begitu mencintai kekasihnya." monolog nya salah mengira, setelah Sasuke dan Naruto tak lagi terlihat " ugh, Utakata kurang ajar, dia terlambat hampir satu jam." decak gadis itu dengan perangai aslinya.

•••TBC•••

Ambigu (FemNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang