Setelah mendengar ucapan Sasuke, Naruto hanya bisa pasrah membiarkan pemuda itu menginvasi kasur. Jangan berpikir macam-macam walau mereka acapkali tidur bersama, namun mereka tidak pernah berbuat hal yang tidak-tidak, Naruto sudah menganggap Sasuke sudah seperti saudara sendiri, tidak pernah terbesit dalam pikiran nya untuk mengklaim lebih pemuda itu.Setidaknya tidak untuk sekarang.
Lelah dengan posisi duduk nya gadis itu merubah posisi nya bersandar di samping Sasuke yang sibuk dengan ponsel.
Terdengar suara ketukan pintu memecah keheningan di antara mereka "Nona boleh saya masuk?" Suara halus yang ia identifikasi sebagai maid di rumah nya
"ya."
"Saya membawakan puding yang Sasuke-sama pinta." ujar perempuan itu setengah menunduk.
"Puding," tanya nya heran sambil menatap Sasuke yang mengambil wadah yang di bawa oleh maid tersebut.
"hm, dari Okaa-san. beliau ingin kau mencoba resep baru nya, katanya resep yang kau coba selalu laris di pasaran." terang Sasuke membuat senyum Naruto mengembang
"Katakan pada Oba-san bukan karena aku, tapi memang beliau yang membuatnya terlalu enak," elak Naruto mendapat dengkusan Sasuke.
Tangan nya dengan perlahan menyendok puding yang berukuran cukup besar, rasa manis dan sedikit asam terasa menyebar di mulutnya harus ia akui kalau Oba-san nya sangat pintar mengkombinasikan rasa.
"Sasuke, kau mau coba?" tawar nya setelah menelan puding nya
"Aku tidak suka yang manis, ingat." ujar nya.
Naruto hanya mengangguk sebagai balasan kemudian ia melanjutkan untuk menghabiskan yang tersisa
'ah harusnya aku makan nasi terlebih dahulu.'
•••Π•••
Naruto duduk tenang di atas kasur ia meluruskan kakinya yang semakin berdenyut dan di pastikan ia tidak akan bisa hadir ke sekolah besok. Sementara itu dengan Sasuke pemuda tampan itu tengah sibuk menjamu teman-teman nya di ruang tamu.
Tak berapa lama ia mendengar suara gaduh yang semakin mendekat hampir saja ia terlonjak kaget setelah melihat pintu kamarnya terbuka secara brutal, terlihat lah tiga pemuda seumuran Sasuke yang menatap nya lekat
"Apa," seru Naruto jengkel membuat mereka sadar, setelahnya ketiga pemuda itu menghampirinya meninggalkan Sasuke yang baru sampai di ujung tangga dengan wajah kesal.
"Heh...Kitsune, ada apa dengan kaki mu itu?" cerca Kiba tangan nya dengan jahil ingin menekan lutut Naruto namun langsung di tepis oleh Shikamaru membuat Kiba berdecak.
"Aku terjatuh saat di kamar mandi," ujarnya asal lagi pula ia yakin Sasuke telah memberitahukan semuanya
'dasar bodoh'
Menatap mereka satu persatu kemudian pandangannya terkunci pada pemuda berambut coklat panjang, Neji pemuda itu hanya diam duduk di dekat ujung kaki nya
"Kenapa kalian bisa kemari?" tanya nya bingung, ia memperbaiki posisi duduk nya saat merasa bantal sandarannya sedikit bergeser.
"Kami tadinya ingin menemui Sasuke tapi dia malah menyuruh kami kesini, tapi tidak apa kapan lagi bisa bertemu idola sekolah," terang Kiba dengan semangat
"Itu hanya akan terjadi empat tahun yang lalu, kau tidak ingat Naruto sekarang menjadi sorang kutu buku dengan kacamata tebal," jawab Shikamaru membuat mereka terkekeh.
"Kalian kesini hanya ingin mengejek ku, kalau begitu sangat aku sarankan sebaik nya kalian pergi," sungut Naruto membungkam mulut dua orang itu.
"Minggir dasar maniak anjing," ujar Neji yang akhirnya bersuara menyingkirkan tubuh Kiba dan memposisikan tubuhnya di samping lutut memar Naruto, kemudian ia mengoleskan krim pada lutut gadis itu Hati hati takut menekan nya terlalu keras.
"Mungkin beberapa hari kau tidak bisa berjalan dengan benar, tapi krim itu akan sedikit mengurangi rasa sakitnya," ujar Neji seraya menepuk ubun ubun gadis itu, Naruto hanya tersenyum berterima kasih, diantara ke empat teman nya memang hanya Neji yang lebih dewasa selain pemuda Hyuga itu yang tertua dari mereka ber-lima. sering kali Neji lah yang melerai terutama untuk Naruto dan Kiba yang selalu bertengkar, namun itu dulu sebelum mereka ber-lima terpisah.
"Dasar bodoh." Senyum Naruto luntur, tidak terima atas ucapan Neji.
"Aku tidak akan seperti ini jika kalian satu sekolah denganku," sahutnya membela diri.
•••TBC•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambigu (FemNaru)
Fiksi PenggemarHanya sepenggal kisah bagaimana Sasuke dan Naruto akhirnya jadian. Desclaimer: Masashi Kishimoto