Part 12

5.7K 360 45
                                    

Sesuatu yang buruk selalu terjadi, sesuatu yang tidak diharapkan kenapa datang disaat yang tidak tepat, pertengkaran ini terus berlanjut. Entah apa yang akan mereka berdua lakukan jika hal ini mengarah..

..hal ini mengarah pada..

.. perpisahan,

TIDAK! dalam hati bass maupun god saling menggelengkan kepala, seolah memiliki pemikiran yang sama kalau hubungan mereka akan kandas hanya karena kesalahpahaman dan ketidakjujuran ini... hanya?

HANYA?? Kebohongan itu masih bisa dikatakan hanya? Pertama kalinya dalam hidup bass ia mengetahui sikap pengecut god. Apa susahnya menjelaskan. Bass memang sudah tahu semuanya, kata maaf dari god bisa terima dengan mudah kalau keinginan bass juga terpenuhi, yah.. bass hanya perlu sebuah kejujuran, jika god mengatakan semuanya, semua yang telah ia ketahui -mungkin- bass akan kembali padanya, bersikap dengan semestinya.

" aku lelah Phi... aku lelah, lebih baik kalau kau terus seperti ini kita berpisah sa- "

" tidak! Kau tidak bisa seperti itu bass " tolak god keras sementara bass hanya mendengus dalam hati, perceraian merupakan sesuatu yang buruk bagi siapapun.. lalu apa salahnya bercerai kalau kejujuran itu tidak dijaga dalam rumahtangga mereka, apa god pikir bass akan siap dengan hubungan yang penuh kebohongan ini? Selamanya god akan seperti itu, berbohong dan terus menambah kebohongannya.

Bass melayangkan tatapan marahnya, " kau terlalu mencurigaiku, mencurigai semua teman-temanku, tidakah kau berpikir kalau aku bisa merasa muak juga? " biarlah, biarlah semuanya menjadi berkepanjangan.. toh! God sendiri yang memulai. Dia tak bisa membedakan mana yang namanya pertemanan dan perselingkuhan, hanya karena pergi bersama orang lain god marah, lalu bagaimana dengan kedekatannya bersama bae?

" tapi aku serius bahwa tae.. dia.. " DIAM! Diam lagi, bass benar-benar muak harus menanggapi pembicaraan ini jika pada akhirnya.. ia harus menerima kenyataan bahwa god akan membungkam diri. Kembali berbohong untuk menutupi kesalahannya.

" Phi tidak bisa meneruskan, bukan? Lihatlah.. apa itu yang kau maksud serius? "

Pembicaraan mereka berhenti sampai disini, bass kembali melanjutkan jalannya.. dengan hati berkecamuk ia terisak, mengutuk diri sendiri dan air mata itu yang tidak pernah ada habisnya. Sial..

P'God Bodoh!

Siapa yang akan tahan dengan keadaan ini, kehancuran sudah terlihat didepan mata sementara bass hanya bisa menangis tanpa adanya dinding kokoh yang selalu membantu dirinya untuk bangkit, bersandar dibahu lebar itu.. kehidupan indah bass telah lenyap bersamaan kepingan hatinya yang dirusak oleh sikap god.

Setelah membersihkan diri, bass termangu didepan cermin. Ia bahkan tak tahu god sudah masuk atau belum.. bass tidak begitu yakin god akan tidur diruang tengah, bisa jadi ia pergi menemui temannya atau..

Bae?

Dengan cepat bass segera melangkah kearah pintu untuk memastikan keberadaan god disana. Keresahaan itu selalu ada meskipun mereka sedang tidak baik, bass selalu peduli padanya.. selalu dan selal-

CKLEK!

Astaga...

Bass begitu terkejut saat melihat tubuh tegap god berdiri didepan pintu kamar, sejak kapan Phi disini? Wajah lusuhnya begitu ketara sekali, bass sedikit.. khawatir.

" ini.. " baru saja god akan membuka mulut, suara bass mendahului..

" ayo makan malam " ajaknya, entah serius atau hanya sekedar basa-basi. God yang senang -masih- mendapat perhatian dari bass segera mengikuti langkah kaki yang lebih kecil darinya itu. Sangat bahagia berasa goresan luka yang dirasakan bass sudah membaik.

AS LONG AS YOU LOVE ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang