" Bass.. cepat masuk! " god sangat marah saat mendapati bass pulang diantarkan oleh tae, ia terlalu muak mendengarkan ucapan mereka yang tanpa disadari keduanya begitu tampak akrab.
Sungguh, rasanya sakit sekali.. bahkan bass merasa pergelangannya akan memerah karena ulah god. " Phi.. lepaskan! Aku tidak suka kau melakukan hal kasar seperti ini " serbunya, bass tak begitu memperhatikan raut wajah god yang kini semakin mengeras.
" aku juga tidak suka kau pergi dengan orang lain " lempar god seraya melepaskan cekalan tangan bass, padahal mereka berdua masih berada dikoridor.. tak takut jika para tetangga mendengarkan ucapan mereka.
" Phi~ " bass berujar lemah, harus dengan cara apa lagi ia menjelaskan bahwa perbuatannya tak setimpal dengan apa yang dilakukan god selama ini, tidakah pria tinggi itu sadar?
God memandang lurus mata indah bass, mendalami isi pikirannya " kau tahu.. aku cemburu padanya, pada siapapun yang dekat denganmu. Seharusnya kau mengerti itu " napas god memburu bak seseorang yang baru saja berlari, namun bass tak mengerti jalan pikiran god yang terus membatasi pertemanannya.
" apa kau juga mengerti kalau aku juga punya kehidupan pribadi? " tanya bass, ia sudah menahan kesabaran sebisa mungkin namun god tak juga berubah. Sementara god malah semakin terpukul saat bass sama sekali tak menghargainya.
" kehidupan pribadi? "
" aku suamimu, kehidupanmu kehidupanku juga " god menunjuk dirinya sendiri penuh emosi
Bass berdecih pelan, tak menyangka god sebodoh itu, bagaimana mungkin dia berani mengklaimnya jika bass tidak mendapat kebebasan apapun. Itukah yang dinamakan suami? " kau egois, Phi.. aku tidak akan bicara padamu sampai kau menyadari situasi ini " tak ada lagi kata sopan diantara keduanya, semua itu telah hilang.. mereka tampak terbiasa dengan panggilan santai tersebut.
God menjambak rambutnya sendiri, tak terbayang seperti apa hari-harinya tanpa berbicara dengan bocah itu, ia sungguh tak percaya masalah ini akan sebegitu rumitnya..
" BASS! "
Langkah bass semakin menjauh, haruskah ia menangis lagi? Tapi semua itu tidak akan ada gunanya.. ini akan mengakiti hatinya sendiri, hanya bass yang melakukannya.. hanya dirinya seorang..
.
.
.Sudah lama god menunggu bass bersiap, hari ini mereka akan ke kampus menjalankan rutinitas harian namun bass sama sekali tak keluar dari kamar.
Wajah god menegang saat mendengar suara langkah kaki mendekat kearahnya, ia mulai resah.. akankah bass menepati perkataannya kemarin? Apa mereka tidak akan bicara sama sekali?
" kau ikut denganku! " god memaksa, ia kembali mencekal pergelangan tangannya yang belum membaik akibat kejadian kemarin malam.
" aku tidak mau, lepashh " apapun yang dikatakan bass, meskipun dia meronta minta dilepaskan god sama sekali tak mengubris ucapan tersebut. Ia hanya ingin bersama bass, melakukan semuanya seperti dulu.
Cekalan itu melonggar " aku akan mengantarkanmu, bass " jelasnya, tak memandang apakah bass menyetujui ataupun tidak.. kemarahan masih melekat pada dirinya.
Mereka terus berjalan menuruni satu persatu anak tangga, god memang sengaja tak memakai evalator karena ia tak mau bertemu dengan penghuni lain saat berada didalamnya.
Tepat saat mereka sampai di basement.. " Nong? " ..seseorang memanggil bass
Dengan segera bass melepaskan cekalan itu, membalas senyuman seseorang yang berdiri didepan mobil berwarna putihnya " aku akan pergi dengan P'Tae.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
AS LONG AS YOU LOVE ME [END]
FanfictionRated : T, Indonesian, Bromance, GodBas, Yaoi. Cast : God Itthipat x Bass suradet Chap : 1 - 12 Summary : Sejauh ini.. aku selalu menjaga keharmonisan hubungan kita, tidakkah kau mengerti akan hal itu?