Begitu seriusnya god mengenai pertemuan tak sengajanya dengan kim beberapa waktu lalu, apalagi saat bass pergi ke club tanpa sepengetahuan god, bahkan sampai dirumahpun sederet pertanyaan masih terlontar darinya.. dengan santai bass menanggapi, bahwa dirinya hanya ingin berkumpul dengan teman-teman bulan kampus tahun angkatan ke-10.
Tidak hanya sampai disana, god juga membahas status mereka yang belum diketahui kim, wajah god terbilang tenang namun nada suaranya kembali berbeda seperti hari-hari kebelakang " kau tidak mengatakannya pada kim? " bass menatap jalanan yang agak renggang dengan pandangan sendu, cukup lelah karena god tidak bisa mengerti dirinya.
...
...
" Bass? " god mengalihkan pandangannya dari jalanan, hatinya melenggos kecewa saat melihat wajah tak bersemangat bass dengan kepala yang disenderkan pada kaca mobil.
God kembali berfokus memandang jalanan " belum sempat Phi, Aku bahkan hampir melupakannya "
" hal sekecil ini harus kau perhatikan, sayang.. "
" iya Phi, maafkan aku "
Keduanya saling terdiam, god tidak berniat menanyakan hal lainnya setelah melihat raut lelah dari bass, tapi ia tidak menyukai kesunyian seperti ini saat mereka bersama
" kau mau makan sesuatu? Sushi misalnya? " tanya god tak tahan dengan keheningan yang melanda mereka berdua." aku tidak lapar Phi, bagaimana kalau aku yang masak saja? " bass menawarkan, tak seharusnya ia marah karena god memang tak salah.. hal itu wajar karena hubungan mereka bukanlah sepasang kekasih lagi tapi sudah menikah, mengikat janji satu sama lain.
God menaikan salah satu ujung alisnya, terkekeh pelan menganggap kalau ucapan bass barusan hanya sebuah gurauan " kau mau masak? Untukku? "
" kenapa? Aku melakukannya untuk sua- "
Drttt..
Pandangan bass tertuju pada handphone god yang bergetar, sedikit curiga saat god hanya meliriknya saja tanpa mau mengangkat pangilan tersebut.
Tak lama setelah itu, god meminggirkan mobilnya, mengemudi lebih pelan kemudian mengangkat telpon genggamnya yang terus berdering. Sekitar satu menit god berbicara dengan si penelpon, hal yang dibicarakan tampaknya sangat penting hingga god membatasi setiap ucapan yang keluar dari mulutnya.
Terlalu lama bass melamun hingga diperhatikan god dengan serius. alis tebalnya saling bertautan.. terlalu bingung dengan sikap bass hari ini, " ada yang kau pikirkan, euh? "
Bass menggeleng " tadi.. siapa? "
" temanku " kali ini ia mengangguk paham, entah itu sebuah kebohongan atau memang benar teman god, yang pasti... bass harus menahan kekesalannya hari ini.
.
.
." Phi~ kenapa kau bangun pagi sekali? " tanya bass saat melihat god tengah memasangkan dasi hitamnya. Ini masih pagi, bahkan bass baru saja bangun tapi kenapa god sudah rapih begitu.. bukankah dia libur dan mereka akan berduaan dirumah selama akhir pekan?
Apa...
" Phi ke kampus hari ini? Bukannya Phi mengambil libur? " tanya bass dengan suara purau.
God membalikan badan, berjalan pelan mendekati bass yang terduduk diatas ranjang, sedikit ragu mengatakannya tapi bass memerlukan sebuah jawaban darinya.
" maafkan aku, ada kuis dadakan dan aku harus mengikutinya.. kau bisa mengerti kan? " ujar god seraya mengelus lembut surai hitam bass.Yang dielus terdiam, padahal ia sudah senang sekali bisa memiliki waktu berdua dengan god, ia sudah menunggu waktu seperti ini karena god selalu sibuk, dia tidak pernah ada waktu akhir-akhir ini. " kapan Phi pulang? " tanya bass mencoba memaklumi
KAMU SEDANG MEMBACA
AS LONG AS YOU LOVE ME [END]
FanfictionRated : T, Indonesian, Bromance, GodBas, Yaoi. Cast : God Itthipat x Bass suradet Chap : 1 - 12 Summary : Sejauh ini.. aku selalu menjaga keharmonisan hubungan kita, tidakkah kau mengerti akan hal itu?