Bagian Enam Belas

649K 47.3K 11.7K
                                    

Setelah beberapa jam lamanya penglihatannya tertutup oleh kain yang melilit kepalanya untuk menghalau kontak mata secara langsung antara Allfred dan Bella, akhirnya Allfred bisa melepaskan lilitan kain hitam itu. Rasanya sungguh tidak enak, meski dengan mata tertutup kain, Allfred masih bisa melihat namun tetap saja itu membuatnya cukup risih. Pantas saja jika Bella ngotot meminta Allfred untuk melepaskan kain sialan itu.

Pasca menghabiskan cokelat pemberian Allfred, Bella menangis cukup lama tadi, hingga akhirnya Bella menarik ujung pakaian Allfred dan mengeluarkan ingusnya tanpa rasa bersalah. Allfred tak masalah, ia bisa membersihkan ingus Bella dengan kedipan mata saja.

Selesai menangis, Bella tadi teriak-teriak layaknya orang gila. Tak hanya berteriak, Bella juga sempat menjambak rambut, memukul dada, bahkan sampai menyeruduk perut Allfred dengan brutal.

Bukan Allfred namanya jika tidak bisa menenangkan Bella. Dengan sigap, Allfred menarik tubuh Bella yang tengah berusaha keras menganiaya Allfred. Allfred memeluk tubuh Bella dengan sangat erat, membuat Bella tak sanggup berontak.

Kedua tangan Bella dikunci hanya dengan satu tangan Allfred, sementara kedua kaki Bella yang berusaha menendang apapun bagian tubuh Allfred, berhasil diapit oleh kedua kaki panjang milik Allfred.

Lama kelamaan Bella terlelap, membuat Allfred bernapas lega dan membuka lilitan kain yang cukup membuatnya risih.

"Kau benar-benar istri luar biasa, Bella. Selain pembangkang, kau juga berbakat melakukan KDRT, tenagamu setara dengan banteng saat menyeruduk perutku tadi dan suaramu setara dengan temanku, geledek," gumam Allfred mengusap lembut surai hitam milik istrinya yang tengah terlelap di sampingnya itu dengan wajah yang terlihat begitu polos menurut Allfred.

Allfred menarik selimut untuk membungkus tubuh mungil istrinya, menghalau rasa dingin agar tidak mengusik tidur nyenyak Bella. Bella pasti sangat kelelahan, mengingat tadi sebelum tidur Bella menangis dan mengamuk cukup lama. Berteriak dan memaki Allfred dengan sebutan 'gila'.

"Siapa yang gila, Bella? Kau kali yang gila, ngamuk tanpa alasan, oh iya mana ada orang gila ngaku gila," celoteh Allfred.
Ia masih ingat persis bagaimana wajah Bella saat menjambak rambut Allfred lalu menarik telinga Allfred lebar-lebar lantas berteriak "KAU GILA!" tepat di depan daun telinga Allfred.

Sampai saat ini, teriakan Bella masih mengganggu pendengaran Allfred.

Allfred beranjak dari posisinya, ia berjalan pelan. Mengayunkan kedua kakinya menuju tempat dimana tadi ia menonton bersama Bella. Ia duduk dengan kaki bersilang, menatap ke arah langit-langit.

"Kotak ajaib milik Bella," celetuk Allfred mengingat suatu hal yang ia lakukan tadi. Ia menyembunyikan ponsel milik Bella yang selalu ia sebut kotak ajaib yang mempunyai sihir. Ponsel milik Bella ia sembunyikan di dalam tembok ruang tamu.

Hanya dengan menjentikan ibu jari dan jari tengahnya, ponsel milik Bella sudah berada dalam genggaman Allfred.

"Sebenarnya kau ini kotak apa? Apa kau lebih hebat dariku? Kau bisa mengeluarkan cahaya seperti aku,-----Arghhh" pekik Allfred begitu kagetnya saat ia memencet tombol di bagian samping, dan ponsel milik Bella menyala.

Allfred yang sigap, juga langsung mengeluarkan cahaya merah dari kedua bola matanya.
"Berani kau melawanku?" geram Allfred melotot lebar bersama dengan cahaya merah yang menyorot ke arah benda pipih berbentuk persegi panjang dengan ukuran 5,5 inchi.

Allfred tersenyum penuh kemenangan saat layar ponsel milik Bella kembali hitam tak bercahaya seperti tadi.
"Sebenarnya mantra sihir seperti apa yang ada dalam kotak ini, aku sudah mempelajari sembilan ratus sembilan puluh sembilan buku sihir di kerajaan bintang, tak ada satupun yang menjelaskan tentang kotak ajaib seperti ini. Atau jangan-jangan ini penemuan manusia penganut sihir" gumam Allfred, tangannya sibuk memutar ponsel digenggamannya. Matanya begitu fokus mengamati benda tersebut. Mulai dari bagian depan, belakang, samping kanan, samping, atas, dan bawah, tak ada satupun bagian yang luput dari penilaian Allfred.

POSSESSIVE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang