Bab 23 ( Final )

9.5K 470 123
                                    

Airien duduk di halaman rumahnya seperti biasa . Ya kalau petang - petang , angin sepoi - sepoi bahasa. Memang best.

" Tetiba rasa rindu pulak dekat abang Ezzairy. Dah lama dia tak call aku. Tak rindu aku ke ? " ngomel Airien seorang diri.

Tiba - tiba ibu Airien datang menyapa.

" Airien " kata Ibu dengan suara yang serak seperti baru habis menangis.

" Ya ibu ? Ibu kenapa ni ? " sahut Airien pelik.

" Boleh Airien bersiap ? Ikut ibu kejap . " kata ibu mendatar.

Airien hanya akur lalu beredar untuk bersiap.
Hmmm ada apa ea ? Ibu nak bawak aku pergi mana ?

1 jam kemudian Airien dan ibunya tiba di Hospital Tengku Abdul Rahman. Airien pelik walaupun dia buta tapi hidungnya masih dapat menangkap bau - bau hospital yang pastinya semua orang tak suka.

" Ibu " panggil Airien lalu menghentikan langkahnya.

" Ya ? Kenapa Airien ? "

" Kita ada dekat hospital kan buu ? Kita buat apa kat sini ? Siapa yang sakit buuu ?" tanya Airien tidak sedap hati.

" Errr tak apa . Airien ikut aje ibu. Nanti Airien tahu jugak " kata ibu lalu menarik tangan Airien untuk berjalan semula.

Seketika sampai di hadapan bilik rawatan seseorang.

" Airien tunggu sini kejap ea ? Ibu nak masuk kejap . " kata Hafizah.

Airien hanya mengangguk lalu duduk di sebuah kerusi yang disediakan di situ.

Selang beberapa minit sahaja Putra tiba - tiba muncul.

" Airien ? "

Airien sedikit tersentak . Tu suara Putra ! Dia buat apa kat sini ?

" Awak buat apa kat sini ? " tanya Airien mendatar.

" Errr saya melawat kawan saya sakit " kata Putra gugup.

Airien terus berdiam diri.

Seketika Putra mengambil tempat di sebelah Airien. Airien terus bangun lalu ingin melangkah pergi.

" Airien tunggu .. " kata Putra cuba menahan langkah Airien.

Langkah Airien terhenti.

" Awak sampai bila awak nak mengelak dari saya ? Sudah lah Airien. Jangan buat saya terseksa macam ni. Awak tak rindukan saya ke Airien ? Awak dah tak ingat kenangan kita ke Airien ? " luah Putra sebak. Dia terlalu rindukan Airien. Dia rindukan Airien yang dulu. Airien yang selalu cari gaduh dengan dia. Buat dia tersenyum. Bukannya Airien yang asyik nak mengelak darinya.

Airien menarik nafas dalam - dalam sebelum berbicara.

" Ya saya rindu . Saya rindukan awak . Saya tak ada niat nak buat awak terseksa. Ya saya masih ingat semua kenangan saya. Sikit pun saya tak pernah lupa. Tapi .... " kata Airien tergantung .

" Tapi apa Airien ? "

" Kita dah tak boleh macam dulu. Keadaan dah tak macam dulu. Saya tunang orang Putra. Tolong hormat status saya sebagai tunang orang. " kata Airien lagi.

" Tak Airien ... tapi ... "

" Airien ... " panggil ibu yang menguak pintu fi hadapan mereka.

" Ya bu ? "

" Sini masuk mehh. Ermm maaf ya Putra makcik kacau perbualan kamu berdua . Nanti sambung lain ea." kata ibu.

Putra hanya akur .

Love You Mr. Chocolate Where stories live. Discover now