18

42 4 0
                                    

Rangga membuka kunci pembuka soda dan menghasilkan suara desisan, kemudian memberikannya pada Soka. Soka menerimanya disertai ucapan terima kasih.

Rangga masih melihat sisa-sisa air mata yang mengalir saat tadi Soka menangis. Tanpa sadar, tangan Rangga mendarat manis dipipi Soka dan mengusap sisa-sisa air mata itu.

Soka tersenyum, Rangga melihatnya dan sial bagi Rangga karena Rangga lemah melihat senyuman Soka.

Rangga menundukkan kepalanya selepas menarik tangannya menjauh dari pipi Soka. "Tangan lo udah baikan belum?" Asal, pertanyaan asal itu muncul begiu saja.

"Udah baikan kayaknya, meskipun masih ngilu," Ucap Soka pelan.

"Rangga," Panggil Soka pelan

"Apa?" Rangga masih menunduk,

"Soka sayang sama Rangga,"

Deg!

Jantung Rangga mendadak berdetak tak beraturan, Rangga menelan salivanya bingung harus berucap apa.

Soka melengkungkan bibirnya kebawah, kecewa Rangga tidak menanggapi apapun.

"Kalau cuma Soka yang sayang sama Rangga, nggak---"

Terhenti, kalimat Soka terhenti karena dengan tiba-tiba Rangga mengecup pipi Soka. Pipi Soka terasa panas ketika bibir Rangga menempel dipipinya.

"Rangga," bisik Soka

"Apa?" Wajah Rangga tepat didepan wajah Soka.

"Kita pacaran kan?" Tanya Soka

Rangga mengangguk, "Gue nepatin kata-kata gue kok."

Soka meraih kedua pipi Rangga, "Eh, kenapa nih?" Tanya Rangga

"Mau liat wajah Rangga dari dekat, ternyata warna mata Rangga coklat muda," Soka tersenyum

Sedangkan Rangga, jangan ditanya wajahnya sudah merah karena lemah melihat senyum Soka.

***

Rangga tarik ulur terus ye~
Gaje dia tuh suka apa enggak ama Soka wkwkwk

Soka be like "gue nggak bisa diginiin"

Hahahah

Love you~

Soka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang