Nah, bagi yang baru pertama kali baca karya saya: salam kenal, saya Al-Fayoum. Semoga cerita ini tidak membuat alis Anda terangkat.
Bagi yang sudah menemani saya semenjak World Processor, Periode Keruntuhan, Secangkir Nanah, Misteri di Balik Kertas, dan Future's Voice, ketemu lagi. Masih sehatkah otak Anda? Seperti biasa, maafkan saya karena membuat karya yang nyeleneh.
Saya mencintai kebebasan. Ketika seseorang mengkritik gaya menulis saya, saya akan berkomentar, "Ahaha! Mungkin agan bener. Biar saya revisi nanti." Kendati demikian, dalam hati saya bilang, "PERSETAN DENGAN ATURAN DAN STANDAR MAYORITAS! YEAH!"
Sungguh prilaku yang biadab dan tak bermoral. Mohon jangan ditiru.
Saya berbuat demikian, karena saya punya penyakit yang membuat saya tak bisa menulis untuk orang lain. Ketika saya menanamkan niat untuk berbagi, yang saya dapatkan malah: writer block, karya datar, dan hilangnya kenikmatan dalam menulis.
Saya adalah jenis penulis yang mengizinkan diri saya untuk menulis karya yang jelek serta aneh. Ketika ada rekan saya yang bilang, "Narasi dan dialog itu harus seimbang," dalam hati saya malah mengejek, "Dikau kira menulis itu matematika?"
Saya punya pemikiran bahwa keindahan justru datang dari permainan ketidakseimbangan yang teratur.
Begitulah betapa jeleknya saya. Anda bebas mengkritik saya, dan saya pun mengakuinya, tapi sedikit harapan saya akan berubah.
Hu-ha-ha-ha-hah!
Nah! Membahas karya SiMA (saya singkat jadi begitu) ... sebenarnya tak ada yang ingin saya bahas. Mohon tinggalkan saja kesan dan pesan Anda di kolom komentar, saya amat menghargai orang yang memuji saya (wkwkwk). Dikarenakan 1 jam lagi deadline tugas saya datang, sudah dulu.
Mohon undur diri.
Al-Fayoum
Di Antah Berantah

KAMU SEDANG MEMBACA
Scientist in Magic Academy
FantasíaFafner Redforest adalah penyihir, kendati demikian, dia payah dalam sihir. Ketika semua orang mengacungkan tongkat untuk mengubah tikus jadi cangkir; dia malah meledakkannya. Ketika semua orang mengacungkan tongkat untuk membuka jendela dengan sihir...