39

1.5K 153 18
                                    

Sreekk

Pintu terbuka, menampakkan jennie yang agak ragu masuk ke ruangan mino

"Ngasih tugas aja lama banget sih lo hoon" ucap mino tanpa melirik ke arah pintu, matanya masih terarah ke arah buah yang sedang di kupasnya sejak tadi. Well walau sedikit sulit karena tangan kirinya sedang di perban.

Jennie tetap diam, walau begitu kakinya melangkah mendekati mino. Lalu duduk di kursi yang di sediakan di sebelah mino. Tangannya segera mengambil alih pisau dan buah yang ingin di kupas oleh mino.

Mino sendiri langsung mengalihkan pandangannya ke arah jennie saat sadar tangan yang mengambil buahnya bukan tangan seunghoon.

"Hennie? " ucap mino saat melihat jennie.

Jennie sendiri mengalihkan pandangannya ke arah mino.

"Kalo lo ngarepnya hennie yang duduk di ini lo bisa nganggep gitu" ucap jennie yang kembali mengalihkan pandangannya ke buah yang sedang di kupas.

"Eh? "

"Hennie udah balik ke Auckland " jelas jennie, tangannya kini mulai memotong buah yang dikupasnya tadi.

"Oohh" mino mengangguk kecil.

Jennie melirik ke arah mino.

"Lain kali kalo bawa mobil jangan asal, gini kan jadinya" ucap jennie sambil memberikan piring berisi potongan buah.

Mino meringis
"Maaf" cicitnya

"Untung lukanya ga parah-parah banget, kalo parah gimana" omel jennie, tangannya kembali mengambil buah di nakas untuk di kupas.

"Gimana kalo lo kangen ya? " goda mino sambil terkekeh pelan.

"Tuh lo tau" ucap jennie ketus.

Mino yang tadinya terkekeh langsung diam.

"Lo bakal kangen gue? " tanya mino lagi.

Tapi jennie hanya diam sambil mengupas buah di tangannya.

"Jen? "
"Jennie? "

Jennie menghela nafasnya, lalu menatap ke arah mino.

"Ini terakhir gue denger lo masuk rumah sakit no, jangan ulangin lagi" ucap jennie pelan, tangannya mengambil piring buah di pangkuan mino tadi lalu menambahkan potongan buah yang baru di kupasnya.

Mino mengerjapkan matanya bingung.

"Jen.....lo.....lagi sakit ya? Atau kesambet apa gitu?" tanya mino ragu.

"Lo mau gue parahin nih? Mumpung gue megang pisau loh" ucap jennie judes.

Mino langsung menutup mulutnya sambil menggeleng.

Jennie menghela nafasnya, tangannya meletakkan lagi piring buah ke pangkuan mino

"gue ga motongin cuma buat jadi pajangan" ucap jennie.

Mino mengerjap bingung, walau begitu tangannya mulai mencomot buah di piring.

"Cang kacang dunia serasa milik berduaaa ku hanya menyewa sajaaaaa"

Seketika mino mengalihkan pandangannya ke sofa.

"Lahm lho kaphan mashuk nyha? " tanya mino dengan mulut masih penuh buah.

Tak.

Jennie menepuk pelan bibir mino.

"Telen dulu baru ngomong " tegur jennie.

Mino mengangguk, setelah menelan buahnya mino kembali menatap seunghoon

"Lo kapan masuknya? "

Jennie dan seunghoon langsung menggeleng pelan. Jennie bahkan sudah pergi dari samping mino untuk duduk di sofa dengan seunghoon.

"Gini nih jen, fokusnya ke lo doang, gue mah cuma jadi serpihan kulit kacang di bioskop aja"

"Masih untung di bioskop hoon, dari pada jalan Raya" timpal jennie.

"Berapa nih gue nyewa dunia kalian jen" timpal seunghoon lagi

"Ga usah di bayar, cukup blacklist dia dari semua club"

Mino mendengus
"Sekarang gue yang jadi kacang"

"Chanyeol gimana jen?" tanya seunghoon tanpa menggubris kata-kata mino.

"Yaa kaya gitu lah hoon"

"Woy ngomonginnya ga usah di depan gue juga" ucap mino kesal.

"Kata chanyeol kalian bakal di tunangin"

"Woy"

"Haha ga tau juga sih hoon, masih rencana" ucap jennie sambil tersenyum malu.

"Gue kok serasa mau jadi arwah aja ya" ucap mino sinis.

Jennie dan seunghoon langsung menoleh ke arah mino.

"Jen ada yang cemburu tuh" sikut seunghoon.

"Ngapain dia cemburu hoon, kan dia sayangnya sama hennie, gue mah masa lalunya aja" timpal jennie.

Mino mendengus kesal
"Gue cuma nganggep hennie adek gue jen dan lo bukan masa lalu buat gue"

"Kapan lo tunangannya? " sekali lagi seunghoon mengacuhkan mino.

"Nunggu cowonya siap kayanya hoon" jawab jennie.

Mino mendengus kasar lalu segera meletakkan piring buah ke nakas di sampingnya, menarik selimut lalu tidur membelakangi mereka.

Dan tanpa mino tau saat itu juga jennie dan seunghoon kecekikan.

"Tapi hoon entah kenapa gue ga bisa nganggep ka yeollie lebih dari kaka deh, jadi kayanya gue bakal nolak" ucap jennie sambil melirik mino.

"Lo jelas harus nolak" ucap mino sambil menyibak selimutnya.

"Pffttt hahahahahaha" seunghoon langsung tertawa melihat mino.

Mino sendiri menatap datar ke arah seunghoon, sedang jennie langsung mendekati mino sambil tertawa kecil.

"Baru di pancing kaya gitu udah kesel aja" ucap jennie dengan kekehannya. Tangannya segera mengambil buah tadi lalu menyuapkannya ke mino.

"Sana suapin yeolyeol lo aja, tunangan aja sekalian sama dia" ucap mino sambil memalingkan wajahnya.

"Ckckck yakin rela gue tunangan sama ka yeollie? "

"Gue hubungin chanyeol sekarang ya jen" tantang seunghoon.

"Iya tunangannya sama dia, nikahnya sama gue" ucap mino, yang langsung dapat toyoran dari jennie

"Lo kira ka chan mainan apa" omel jennie.

"Iya deh iya dia bukan mainan, gue yang mainan lo"

"Ka chan itu teman, sahabat, dan kakak buat gue" ucap jennie sambil mengambil potongan buah lagi.
"Sedangkan lo, hmmm, maybe, keluarga masa depan gue? " ucap jennie sambil nampak berpikir.

Mino membulatkan matanya.
"Ha mppp" mino tak bisa melanjutkan kata-katanya karena jennie langsung memasukan potongan buah tadi.

"Hoon, gue balik dulu ya, deadline tugas gue besok jadi gue mau ngerjain dulu. Bye" ucap jennie sambil mengambil tas selempangnya dan langsung kabur dari ruangan mino.

Seunghoon hanya mengangguk walau matanya tetap ke ponsel.

Setelah itu suasana menjadi hening. Seunghoon dengan ponselnya dan mino dengan pikirannya.

"Hoon" panggil mino, memecah kesunyian.
"Hmmm"

"Gue ga lagi mimpi kan? "

----

Gue sadar, pake banget cerita ini makin kesini makin gariiiing

Our Story ( Mino x Jennie ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang