bag a

5K 491 96
                                    

"udah dipesen belum jen?"

jennie mendongak kecil menatap si sumber suara lalu mengangguk kaku. ponselnya digoyang-goyangin sanking gugupnya.

"gak usah dipaksa kalo belum. ayo ikut gue aja"

lelaki itu tersenyum menawarkan. jennie bersikeras menolak. ia berulang kali menggeleng dengan lembut.

"duluan aja bin"ucapnya, sama dengan beberapa menit yang lalu. tetapi masih saja pria itu setia menunggunya.

"eh eh udah dapet nih. gue jalan dulu ya"tutur jennie cepat. ia tersenyum sebelum meninggalkan hanbin sendirian.

perempuan itu tersenyum kikuk berjalan sendiri. ntah mau kemana arahnya, yang penting jalan deh. begitu batin jennie.

bukannya mau menghindar. hanbin itu cuma masa lalunya yang udah bahagia sama yerin, anak sebelah kelasnya sekarang. yerin itu baik sama dia, buktinya aja hanbin dikasih ijin buat nganter jennie ke rumah, karena ketahuan banget nunggu sendiri daritadi di depan fakultas. padahal mah yerinnya masih nunggu dikelas dan dia jelas-jelas tahu kalau jennie dan hanbin itu pernah jadi. hatinya suci banget yah.

sekarang, karena menghindar dengan alasan -gak enak sama ceweknya hanbin-, jennie berakhir didekat lampu merah yang di depannya ada kafe kecil. biasanya sih anak kampusnya sering nongkrong disitu. selain harganya murah meriah, free wifi.

ini nih sebenarnya karena dia lupa beli paket kemarin. habisnya sekarang, pas pulang kampus yang harusnya dia pake untuk memesan grab.

alih-alih minta password wifi kafe, jennie menyebrang kemudian masuk ke dalam kafe tersebut.

disana banyak orang, udah jelas. apalagi anak cowok. jennie udah tanda, mereka lagi main game online massal mumpung pakai wifi.

ketika sedang memesan kopi, beberapa siulan terdengar. jennie memang cukup famous dikalangan masyarakat kampus. jadi tak heran mereka menggodanya.

"mbak passwordnya?"

"maaf mbak wifinya lagi mati. sedang ada pembetulan. mungkin besok sudah bisa"

perempuan itu cuma melengos pasrah. sebelum kembali, perhatiannya teralih pada sebuah nama hotspot seluler yang sedang hidup.

mau tau? sini sm taeyong

jennie berpikir sebentar. ini jaringannya penuh. berarti orangnya lagi disini nih.

karena keadaan mendesak, tidak ada yang menjual kartu paket disekitar sini, dan juga taksi tidak bisa lewat di daerah ini, maka maafkan jennie, dia harus mendatangi pemilik tethering yang sebenarnya, hanya untuk memesan grab.

"psstt neng jennie"

untuk pertama kalinya, seorang jennie membalikkan badan tersenyum kepada beberapa pria yang menggodanya.

"permisi, ada yang kenal taeyong gak?"

semua lelaki yang tadi masih fokus kepada game diponsel masing-masing sontak mendongak menatap perempuan yang cantiknya naudzubillah seantero kampus yang lagi berhenti,senyum dan nanya kepada mereka.

"hah taeyong? woi gila. bor, lu dicariin!"

"wih mantep lur. ditanyain lu sama cecan hits kampus"

"pake pelet apa lu yong!?"

"gue yang siul taeyong yang dicari hhh sedih aing"

jennie cuma nyengir sedikit. gak berapa lama, lelaki yang daritadi asik bermain dengan hpnya, muncul dihadapannya. masih megang hp dan fokusnya kesana.

"taeyong boleh bagi hotspot gak? saya mau mesen grab cuman habis paket"ucap jennie pelan sambil tersenyum malu.

taeyong mengangguk sambil mengunyah permen mintnya tanpa mendongak ke cewek yang memanggilnya.

"taeyonggamersgantengidaman. pake aja"

"h-haa?oh iya iya"

jennie mengatupkan bibirnya menahan tawa. kemudian ia mengetik passwordnya cepat dan membuka aplikasi grabnya.

"gausah ketawa lu. udah keren itu passwordnya"tutur pria yang bernama taeyong itu.

jennie tersenyum kecil ketika taeyong mendongak ke arahnya.

wajah santai lelaki itu tadi berubah jadi salah tingkah. taeyong menampikkan deretan giginya sambil menggaruk pelan kepalanya yang tidak gatal. ponselnya buru-buru di masukkan ke dalam kantong kemudian ia menyengir pelan.

kaga tau gue yang dateng cewe cantik-taeyong

"lemot ya jaringannya?"tanya taeyong sedikit dengan nada khawatir.

jennie menatapnya sedikit lalu mengangguk kecil. hal itu membuat taeyong berteriak kepada teman-temannya, "woi semua, matiin wifi lu pada. lemot nih!"

"woles aja kali lur"

"yeh mentang-mentang dipinjemin sama cewek cantik"

"matiin aja udah. lemot tar dihp dede jennie gemes"

"ah kaga papa, biar bisa diajak gabung jennienya. sini jen"

taeyong menyengir lagi dihadapan jennie mendenger respon teman-temannya. jennie cuma tersenyum lagi.

"maafin ya mereka emang suka gitu"

jennie mengangguk.

"udah kepesen kok. btw gue duluan. thanks ya"ujar perempuan itu.

taeyong balas mengangguk. dalam hatinya, cepet amat neng

"oh iya. gue jennie"

tiba-tiba jennie berbalik dan menjulurkan tangannya kepada taeyong. taeyong salah tingkah. dia tersenyum malu sambil membalas uluran tangan perempuan itu.

duh lembut-taeyong

"taeyong. biasa dipanggil sayang"

"CIAAAA"

"ULER KADUT DASAR"

"jennie pulang aja, udah dicariin mamah. jangan dipeduliin dianya"

jennie tertawa kecil mendengar sorakan teman-teman taeyong dibelakang mereka. "duluan ya semua. makasih sekali lagi btw"

taeyong mengangguk pelan. "hati hati!"

perempuan itupun berlalu meninggalkan mereka semua dikafe itu. taeyong kembali juga ke tempat duduknya.

"parah parah. ambyar gue."

Hello JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang