bag q

1.3K 223 15
                                    

taeyong menyeringai setelah mendengar dengusan yuta saat harus menerima kekalahan dari dirinya. ia tersenyum miring saat mendapatkan tulisan victory untuk ke sekian kalinya. tetapi tepat saja saat ia akan memencet tombol back, haechan datang ke arah mereka sambil memegang lurus ponselnya. tampaknya lelaki itu sangat fokus dengan apa yang dilihatnya dan membuat beberapa dari mereka ikut menonton.

"loh, itu jennie????"

"hooh yang jadi boncengan si taeyong kemaren?"

"wOOw dia bilang apaan si kepo gue"

taeyong mendelik ke arah mereka. haechan hanya memicingkan matanya saat melihat itu, kemudian kembali memfokuskan pandangannya.

"mantep mantep, yak yak hajar teros jen"serunya antusias. "mampus kan mampus, JeDdDder yah yah kok abis"

semuanya menaikkan alis mendengar tingkah haechan, satu-satunya cowok diantara mereka, yang selain pencinta game juga menyukai segala jenis gosipan.

"cepet banget ah kurang seru"ketusnya lagi sambil menutup aplikasi instagram. mata lelaki itu kemudian mengarah kepada taeyong yang masih mendesis. "kenapa? mau tau lo?"

taeyong hanya diam lalu berdecak, "gak"

"jagain si jennie, kasian dia tuh digosipin yang buruk mulu sama anak kampus"sambar jaehyun cepat menuju mereka. taeil sebagai yang paling tua, mewakili mereka kepadanya, "darimana sih anjir lama banget? gak jadi jadi main nih ah"

"biasalah"sahut jaehyun lalu duduk disamping taeyong yang masih berkutik pada hpnya.

"rose bilang kalo si jen-"

"ya? halo? dimana?"kata taeyong cepat yang telah meletakkan ponsel ditelinganya kemudian melenggang pergi.

jaehyun mendengus kesal karena kalah cepat dari si penelepon sambil menghela nafasnya. mungkin yang menelepon itu adalah jennie, yang akan memberitahu taeyong tentang hal itu. cobaan berat yang mungkin tidak dapat ditanggung oleh jennie sendiri,
taeyong harus mengetahui dan membantunya.

untuk melupakan dan bersedia memeluknya ketika jennie butuh senderan setelah menyelesaikan masalahnya.

🐝

taeyong menghembuskan nafasnya lega setelah melihat gadis itu telah dipeluk beberapa sahabat disampingnya. ia tersenyum ketika telah yerin sadar bahwa taeyong sudah berdiri dari beberapa menit yang lalu hanya sekedar memandanginya dari jauh.

"cengeng banget sih lu ah"sindir taeyong sambil tertawa kemudian meletakkan sebuah plastik di atas meja yang tak jauh dari mereka.

akhirnya yerin tersenyum malu lalu berjalan menjangkau meja tersebut, untuk mengambil pemberian lelaki yang telah pergi beberapa detik yang lalu itu.

yerin kemudian menerima notifikasi baru di ponselnya. ternyata, taeyong yang mengirimnya.

taeyong
jangan nangis mulu dong, bosen gue

taeyong

jangan dibucinin lg si hanbin makanya

taeyong

masih mending gue yg lu bucinin kemaren

taeyong

wkwk apasi canda

yerin tak sadar ia tersenyum kecil setelah mendapat pesan seperti itu.

satu hal yang ia rasakan adalah;
taeyong yang memang belum berubah, dan akan selalu hangat kepadanya.

perempuan itu kembali tersenyum menatap sebuah ice cream vanila kesukaannya dan dua buah cokelat batang, kemudian mengetikkan balasan pesan lagi untuknya.

jungyerin
thanks ya ka

jungyerin
jadi pengen ngebucinin elo lg deh

jungyerin
wkwk apasi canda

🐝

taeyong tersenyum samar ketika mendapat notifikasi itu lagi dari yerin. menarik salah satu sisi bibirnya namun masih tak bisa mengalihkan pandangannya dari dua sosok yang lumayan jauh dari jangkauannya.

lelaki itu kembali tersenyum, saat salah satu dari dua sosok tadi akhirnya menyerah. hanbin menghapus jarak duduk mereka sambil meletakkan kepala jennie dibahunya. desisan bibirnya terdengar pelan, setelah melihat beberapa menit kemudian perempuan itu tak kunjung menolak perlakuan mantannya sendiri itu. saat ini taeyong harus sadar, bahwa ia masih bukan pilihan yang tepat untuk jennie.

taeyong kembali berdecak, bahkan taman belakang kampus sekalipun bukan tempat yang cocok untuk melepas rasa keduanya. karena matanya telah menangkap beberapa sosok orang yang meliput keduanya bersembunyi dari balik semak-semak.

🐝

pandangan jennie masih tak lepas dari layar ponsel itu. setelah satu harian tidak mendapat balasan greeting yang akhir-akhir ini biasa dilakukan taeyong, jennie menggulingkan tubuhnya dikasur.

ia harus berani.

taeyong bukan tak mau membalas pesannya, mungkin lelaki itu juga ingin mengujinya, seberapa lama ia akan tahan jika mereka tidak berhubungan. dijaman sekarang, emansipasi wanita itu memang dibutuhkan.

jennie
oi

jennie
besok jadi?

dan tak lama ia mengerjab, pesan itu langsung dibalas oleh taeyong. bukan senang yang jennie dapatkan, hatinya seakan melencos ketika kembali memikirkan. apa yang terjadi jika jennie tidak menyapanya lagi duluan, mungkin malam ini mereka tidak chat-an lagi.

taeyong
oi

taeyong
oiya gue lupa

taeyong
kayanya gue gabisa deh jen

taeyong
ada urusan besok

taeyong
gapapa?

jennie
oh okeoke gpp

taeyong
siplah

jennie
iya

taeyong
oke

jennie
sip

taeyong
yoi

jennie menggaruk kepalanya yang tidak gatal. apasih faedah isi chat mereka?

dan kemudian tiba-tiba;



















taeyong
eh udah dulu ya, gue mau main game

jennie
oh ok

jennie tersenyum kecut. hari ini bahkan terlalu buruk untuknya.

Hello JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang