bag v

1.3K 219 25
                                    

"jis jis, gue bisa jelasin"

suara keras dari jennie itu membuat langkah jisoo terhenti. ia menolehkan wajahnya kemudian bersikap seperti tidak terjadi apa-apa. "ha? jelasin apa?"

jennie salah tingkah menggaruk tengkuknya. "itu, soal tadi. gue sama kak yoyo ga-"

"lupain. gue fine fine aja kok kalo lo udah lupain taeyong. gue juga ikut seneng"

"buk-"

"gue ninggalin daging tadi. duluan ya"ucap jisoo buru-buru meninggalkan jennie yang terdiam berpikir.

sekali lagi, ponsel jennie bergetar.

2 missed call from taeyong

taeyong (12)
kedatangan gue sia-sia ya?

🐝

sedari tadi pandangan jisoo tak kunjung berubah. tatapannya masih kosong ke arah depan sambil menggenggam ponselnya. pesan itu masuk lagi.

taeyong
jis gue kedinginan wkwk

amarah perempuan itu memuncak. ia sudah muak. diketiknya balasan pesan tersebut untuk taeyong.

jisoo
stop bodoh bodohin diri lo sendiri

jisoo
dia gak bakal dtg bodoh

jisoo tertegun sejenak. apa yang sudah ditulisnya? seharusnya ia membiarkan lelaki itu kedinginan tanpa tujuan saja disana. toh sahabatnya sudah disakiti dan tengah membalas apa yang seperti ia harapkan. tapi-

incoming call from taeyong..

jisoo lari ke belakang. sebelum ia benar-benar melihat jennie yang masih berbincang dengan teman-teman june, pacar rose, tanpa sedikit pun mendesah gusrah dengan apa yang telah diperbuatnya.

"pulang! pulang lo sekarang!"tukas jisoo melalui sambungan telepon.

disebrang sana, taeyong hanya terkikik. "gue udah nunggu empat jam tanpa kepastian dan lo suruh pulang?"

jisoo mendesis, "terserah. udah tau sia-sia tapi masih ditungguin juga? bodoh!"

"haha.."

dapat jisoo yakini, taeyong benar-benar kedinginan disana. dilihatnya jam tangannya, yang sudah menunjukkan pukul setengah 11 malam.

"pulang anjing pulang!"

"oke oke santai. dia dimana btw? gue udah gerah banget ini"

🐝

"udah selesai jadi malaikat sok baiknya?"

suara itu terdengar tidak asing bagi taeyong yang terduduk di salah satu kedai kopi yang tak jauh dari lokasi taman kota itu. ia menoleh kemudian mengembangkan senyumnya.

"gue udah tau kalo lo pasti dateng"

"mau gue tungguin sampe besok juga sokinlah kalo akhirnya gak sia-sia"lanjut taeyong.

jennie mengerutkan dahinya. ia hanya menggeleng dan mendudukkan dirinya ke kursi yang menghadap ke arah kaca langsung, menatap pemandangan orang dikeramaian malam itu.

taeyong mendesis, mengambil secangkir kopinya dan pindah ke dekat kursi perempuan itu.

"lo jadian sama yang namanya yoyo?"

lelaki itu membuka suara.

jennie tersentak. menghadapkan wajahnya ke arah taeyong dan memberikan tatapan aneh.

"jisoo cerita. gue udah fine fine aja asal lo bahagia"

jennie terkikik. "segitu gampangnya lo ngomong?"

taeyong menyesap sisi mulut cangkirnya. lalu mengangguk. "tapi sebelum gue relain lo gitu aja, gue masih mau jelasin"

jennie tersenyum paham. kemudian mempersilahkan. "what ever you want"

taeyong menarik nafasnya dalam. ia tersenyum lama kepada perempuan itu. ditatapnya wajah jennie yang ia harap masih menyisakan penyesalan terhadap apa yang telah dilakukannya kepadanya.

"ckck, gue gak nemuin itu"desah taeyong bimbang.

"apa?"

"rasa bersalah lo"

jennie tertawa. ia mengangguk cepat. "gue gak akan pernah nyesal dengan apa yang pernah gue perbuat. perasaan orang bisa berubah kapanpun dia punya niat. semua orang yang saling suka, gak selamanya berujung dengan-"

"jadian"ucap taeyong paham.

jennie mencetikkan jarinya. "lo dan gue punya alasan masing-masing tiap apa yang udah kita lakuin. dan sekarang, gak ada gunanya merasa menyesal. semuanya udah terjadi"

lelaki itu tersenyum. "berarti gue juga gak bakal nyesel pernah suka sama lo"

jennie mengangkat wajahnya, ikut mengangguk. "gue juga gak nyesal. sama sekali"

taeyong kembali menatap mata perempuan itu, sebelum ia bangkit dari duduknya. "karna gak nyesal juga,jagain diri lo buat gue, can you?"

jennie mengangguk mantap. "sans, gue bakal baik-baik aja"

"gue minta maaf buat yang kemarin"ujar taeyong lagi.

jennie tersenyum. "me too. gue juga buat salah sama lo. gue pernah baca beberapa orang cuma dipertemukan tanpa untuk dipersatukan. gu-gue seneng kita berdua pernah saling suka dan punya kenangan masing masing"

taeyong mengangguk dalam berdirinya. "mau dianter?"

"gue kesini sama yoyo. gue udah kenal dia dari SMA"

"oke, gue seneng lo dapet yang lebih kenal elo. gue duluan jen. seneng pernah deket sama lo, apalagi pas ngerasa kita lebih dari teman"

jennie mengangguk dan menepuk bahu taeyong pelan. lelaki itu tersenyum sebelum ia benar-benar berjalan meninggalkan perempuan itu.

jennie mengembangkan senyumnya lagi ketika menemukan sebuah bunga yang memang ditinggalkan untuknya.

taeyong berjalan dan mengusap wajahnya ketika menyadari air matanya yang jatuh dengan perlahan.

saat itu pula, kembang api dengan lantang menyembur ke angkasa. merayakan kehadiran tahun baru yang keduanya anggap yang terakhir mereka melakukan adalah benar. dan tiada penyesalan untuknya.

🐝

tamat ga ya?

Hello JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang