Yang Sebenarnya Terjadi...

501 42 5
                                    


Mall Andrews, Hari Kematian Susan Williams

Pada hari itu, Susan pergi ke Mall Andrews untuk bertemu dengan Craig, Susan ingin menceritakan pengalaman supranatural yang dialaminya, mereka berdua berjanji untuk bertemu di Restoran Cepat Saji disana, Susan pun masuk kedalam itu dan menemui Craig

Susan : Umm...Permisi, apa kau Craig?

Craig : Kau Pasti Susan, Mari, silahkan duduk, jadi, Susan, saat kau meneleponku, kau bilang situasimu darurat, ada apa?

Susan : Aku merasa ada seseorang yang mengincarku dan mengikutiku selama ini

Craig : Hmm...jika kau memang merasa terancam, mengapa tidak melapor saja ke kantor polisi?

Susan : karena aku yakin, makhluk Supranatural lah yang mengincarku, aku meminta bantuanmu, ini, aku berhasil mendapatkan gambar dari yang mengikutiku, mungkin kau bisa melacaknya

Craig : Oke Susan, aku akan mencoba menyelidiki ini, tapi, jika kau merasa terancam lagi, telepon saja 911, biar polisi membantumu

Susan : baiklah, terima kasih, Craig

Susan pun mengakhiri pertemuannya dengan Craig di hari itu, Setelah itu, Susan pun menaiki Lift yang berada di Lantai 2, dia ingin ke lantai 4 untuk membeli sesuatu, sampai tiba-tiba, Liftnya pun terhenti, dan dia terjebak disana, Susan mencoba memencet tombol darurat, dan tidak ada juga yang merespon, dia pun mengambil Hpnya dan menelepon 911.

Sementara di mall, tengah berjalan sang pemimpin Siren, dan seorang penyihir Pria bernama Matthew, mantra Matthew telah membuat lift yang ditumpangi Susan terjebak dan Siren tersebut telah memanipulasi otak Susan dari kejauhan dan penelepon 911 yang sedang berbicara padanya, "Dengar, semua harus berjalan sesuai rencana kita, oke, Matthew", Matthew mengangguk mendengar perkataan pemimpin Siren itu, mereka pun masuk dan kemudian mencabik-cabik tubuh Susan Williams.

26 November 2017 , Matthew Menelepon 911.

Matthew frustasi dan menyesal atas apa yang telah dilakukannya, membantu Siren bukanlah menjadi pilihannya sejak awal, Matthew berutang nyawa pada Siren itu, selama beberapa tahun ini, Matthew setia membantu para Siren dalam menjalankan misi-misi tak berperikemanusiaan mereka, namun kali ini, Matthew sudah tidak tahan, terlebih, orang yang baru saja dibunuhnya, Susan Williams, dan yang baru saja dia bangkitkan menjadi seorang Siren, membuat keseimbangan Alam terganggu, kini para tetua penyihir telah membenci dan akan menolak Matthew.

Matthew hanya berpikir di hari itu, bahkan panggilan dari para Siren tidak dijawabnya, dia pun berusaha untuk menebus kesalahannya, dia telah beberapa hari ini menelepon 911, dan mengakui juga meminta maaf sambil menangis karena telah membunuh Susan, dia begitu frustasi disana

Tidak butuh waktu lama untuk Para Siren mengetahui apa yang Matthew lakukan, dengan rasa kecewa, Siren tersebut meluapkan kemarahannya dan mencabik-cabik tubuh Matthew, Matthew pun mencoba kabur saat itu, dia menelepon 911 untuk kali ini, meminta pertolongan,

Kyle : 911, Hal Darurat apa yang anda alami?

Matthew: (Menangis dengan nafas terengah-engah) Jangan bicara, cukuppp dengarkaaannn sajaaa...aku menyerah......dia sudah mati....tapi dia mengejarkuuuu

Kyle : Pak...apa yang terjadi dengan Anda

Matthew: Aku pembunuh susan......dan tolong hilangkaaan segaallaa penderitaaan ini darikuuu....

Susan pun mengambil telepon tersebut dan merusaknya, dia pun segera menghabisi nyawa Matthew.

Hanya butuh beberapa hari saja, Para Siren telah berhasil mencari pengganti Matthew sebagai penyihir yang membantu mereka.

Hari Ini, Kota Fantoma, Tempat Para Siren

"Hey, Bagaimana kerja penyihir kita, apa dia sudah berhasil menghapus seluruh memori warga Vortex Point tentang penyerangan terhadapmu dan semua penyelidikan kita?", Sang Pemimpin Siren, kini duduk di singgasananya, memanggil Susan, di hari itu.

"Tentu, yang mulia, sang penyihir sudah mengurus semuanya, kita sekarang telah tersembunyi".

"Bagus, aku senang akan hal ini, aku terlalu terburu-buru kemarin sehingga tidak memikirkan segala resikonya, sekarang ini, dengan saran terbaik dari penyihir baru kita, rencanaku, rencana para Siren akan berhasil", Sang pemimpin Siren itu tertawa kecil, berlagak dengan kejayaannya, dia pun melanjutkan pembicaraannya dengan Susan,

"Bagaimana dengan Blog yang ditulisnya", Sang Pemimpin Siren kembali bertanya

"Seline sudah mengurusnya"

"Oke, Susan, bagaimana tamu istimewa kita, apakah racun buatan penyihir kita itu sudah bekerja?"

"Itu dia yang ingin kukatakan padamu, Yang Mulia, Kyle Anderson telah bangun dari Pingsannya, dan dia, terbujur kaku, dan tidak berbicara, ramuan itu berhasil", mendengar penjelasan Susan itu, Sang Pemimpin Siren langsung menghampiri Sel dimana dia mengurung Kyle.

Ternyata benar, Kyle sudah tersadar dari pingsannya, dia terduduk diam, dan tidak mengeluarkan sepatah katapun

Sial, apa yang terjadi denganku, mengapa aku tidak bisa bergerak, oh, tuhan, ini pasti karena kepulan asap mematikan tadi, tidak, aku tidak bisa berbicara juga, apa yang akan dilakukan Siren-Siren kejam ini kepadaku???

"Hey, Sweet Kyle, bersiap untuk Ronde Kedua?"

Apa maksud wanita gila ini?

"Owh, kau pasti bingung bukan, tenanglah Kyle, kami para Siren, akan membuatmu menjadi pria yang lebih baik, setelah ini, kau akan menjadi Aset berharga bagi kami".

Oh Tidak, apa yang akan dilakukan wanita ini, kulihat seseorang berjubah hitam memasuki ruangan itu, aku yakin, dia adalah penyihir yang dari tadi dibicarakan oleh Para Siren ini, apa yang akan mereka lakukan padaku.

Sang pemimpin Siren itu memberikan instruksi kepada Penyihir tersebut untuk memulai mantranya, Kyle pun langsung merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya, namun, dia tidak bisa bergerak, ramuan penyihir itu membisukan dan melumpuhkannya, Sang Pemimpin Siren tersenyum melihat Kyle yang menderita

Hari Ini, Mess Vortex Suite

"Semuanya, Keluar dari Mess ini", Kepolisian Vortex Point segera mengevakuasi semua orang setelah telepon dari pria misterius bernama Dalton Fabrizio, yang ingin membakar dirinya. Sementara itu, Erika, masih terhubung dengan Pria itu melalui telepon

Dalton : Bagaimana, apakah sudah selesai, apakah semua orang sudah dievakuasi

Erika : Umm..belum, polisi masih berusaha mengevakuasi semua orang

Dalton : kau berbohong kan? Aku merasakan ketenangan yang luar biasa, Mess ini sudah kosong, Anyway, terima kasih telah membantuku menyelamatkan orang-orang ini, sekarang izinkan aku untuk membakar diriku

Erika : umm..tuan..jangan, aku mohon, kau harus memikirkan dua kali tentang rencana gilamu ini

Tampaknya, pria itu tidak menggubris perkataan Erika, selanjutnya yang Erika dengar, hanyalah suara Dalton yang menjerit kesakitan karena api yang telah membakar tubuhnya, beberapa saat kemudian, Telepon pun terputus, Erika merasa terguncang dengan telepon itu, tiba-tiba saja, seseorang menepuk pundak Erika, dia menjerit sekuat-kuatnya, ternyata, dia adalah Winn, "Hey, Erika, sudah saatnya untuk pergantian Shift, bukannya kau ada agenda setelah hari ini, Bukan?".

"Apa maksudmu aku punya Agenda? Oowh iya benar, aku akan menemui pria kecil bernama Roger itu, terima kasih telah mengingatkanku, Winn", Erika pun segera membereskan barangnya dan pergi meninggalkan Kantor operator 911, sementara, Winn, merasakan sesuatu yang aneh, namun dia tidak mengetahui hal aneh apa itu, dia memperhatikan Hpnya, yang ada adalah tulisan Mohon Maaf, Blog ini telah dihapus, "Apa ini? Apa aku ada membuka Blog? Sudahlah, mungkin ini kesalahan, Hp Payah!"

Tampaknya mantra para Siren untuk menghapus semua memori Warga Vortex Point tentang mereka berhasil, sekarang di Fantoma, Kyle hanya pasrah menerima mantra-mantra yang dilontarkan sang penyihir, dia sesekali mengeluarkan air matanya karna menahan rasa sakit yang luar biasa.

Bersambung

Guest Cast

Daniel Sharman sebagai Matthew

911 EmergencyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang