Bertemu Lagi (Part 2)

5.1K 741 88
                                    


Makan malam sedang berlangsung di kediaman keluarga Angkasa. Ini adalah moment langka dimana ada Gunawan Angkasa, Rosa dan kedua putra mereka Bintang Angkasa dan Biru Angkasa berada di satu meja makan besar.

Sangat jarang mereka bisa makan malam bersama seperti ini. Karena perusahaan Gunawan memiliki cabang dimana-mana dia menjadi sibuk dan jarang dirumah, belum lagi Biru yang selalu menolak bila di ajak makan bersama.

"Bintang sekolah kamu gimana nak?" Tanya Pria setengah baya itu. Bintang meraih gelas berisi air putih lalu sedikit meminumnya.

"Lancar Pa, tapi bentar lagi Bintang pensiun nih jadi ketua osis"

"Kamu kan sekarang sudah kelas duabelas, jadi fokus saja belajar. Jangan terlalu sibuk berorganisasi" Bintang mengangguk patuh. Dia kembali menceritakan prestasinya sementara Biru hanya bisa diam membungkam. Apa yang bisa dia ceritakan pada Gunawan? Apa iya dia akan menceritakan bahwa ia berhasil lolos dari kejaran pesuruh Rosa yang akan menangkapnya? Itu tidak mungkin.

"Pah kemarin Bintang dapat penghargaan dari sekolah karena menang olimpiade Matematika dua kali berturut turut, Mama di undang kesekolah loh" ucap Rosa bercerita. Biru meringis, kapan dia bisa membuat Rosa tersenyum seperti itu. kapan dia bisa seperti Bintang? Dia tidak pintar sama sekali bahkan bisa di kategorikan bodoh. Lantas dia harus bagaimana? Kemampuannya hanya sebatas di bidang music tapi Rosa sangat tidak menyukai hal itu.

"Wah anak Papa memang hebat, kamu mau apa nak? Biar Papa belikan" Gunawan menawari Bintang namun anak itu menggeleng dan tersenyum. "enggak Pa, Bintang gamau apa apa"

"Baiklah, kalau begitu" kedua orang tua itu menatap bahagia putra emas mereka. sementara Biru merasa seperti kambing congek yang terabaikan. Dari dulu memang seperti ini, jika sudah berurusan dengan Bintang, orang tuanya akan lupa dengan kehadiran Biru.

"Biru gimana sekolah kamu?" Suara Gunawan berubah tegas.

"Biru mau pindah ke SMA Angkasa Pa" semua orang yang ada di meja makan tercengang. Terutama Rosa. Dia mati-matian membujuk Biru agar mau bersekolah disana tapi segala yang dilakukannya tidak berhasil. Biru menolak mentah mentah tawaran Rosa dan memilih bersekolah di sekolah negeri yang tidak terlalu bagus. Alasannya karena Biru tidak mau sekolah di SMA milik Papanya. Tapi kenapa sekarang anak itu berubah fikiran? Mungkin karena sudah tak ada pilihan lagi.

Gunawan mengangguk. "Disana kamu tidak bisa bermain-main Biru. Penjagaan di SMA angkasa ketat jadi kamu tidak bisa membolos. Jangan harap kamu bisa kabur seperti di sekolah lama"

Biru terdiam.

"Papa tahu kamu di keluarkan dari sekolah kamu" seketika Rosa tersedak. Dia terbatuk batuk dan langsung meminum air putih di hadapannya. sesuatu yang dia sangat sembunyikan dari suaminya telah terbongkar.

"Berjentilah bermain-main dan ikuti Bintang, dia sudah cocok menjadi panutan buat kamu"

Biru melirik Bintang disampingnya. Tidak mungkin jika dia bisa seperti Bintang. Kiamatlah dunia jika Biru berubah menjadi seorang Bintang. Kepribadian mereka berbanding terbalik dengannya. Bintang patuh dan Biru pemberontak, Bintang si anak rajin Biru si pemalas. Bisa dikatakan Biru adalah antonym Bintang.

***

Hari ini sekolah digemparkan dengan gossip bahwa adik dari Bintang akan bersekolah di SMA Angkasa. Dari kelas sepuluh hingga kelas duabelas berita ini menjadi topic hangat. Lami yang baru sampai masih tidak mengerti dengan arah pembicaraan dua temannya.

"Mi lo udah denger gossip?" Difa bertanya pada Lami setelah cewek itu duduk di sampingnya. Meskipun dia yakin bahwa Lami pasti belum tahu berita tentang adik Bintang yang telah menggemparkan sekolah bak badai topan.

BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang