Amora
...
Satu minggu berlalu, hari ini adalah hari pertama masa classmeeting diadakan. Banyak siswa-siswi yang berada pada kantin hari ini, dari pagi hingga mungkin saat bel pulang berbunyi. Tapi biasanya saat bel berbunyi para murid bahkan sudah tidak ada disekolah lebih tepatnya pulang deluan dan sebagian bolos atau malas sekolah dari pagi.
Koridor sekolah juga sangat ramai dipadati oleh pasangan kekasih, geng-geng sekolah, siswi yang sedang memegang lip dan kaca serta cewek rumpi dimana-mana. Bukan hanya pada koridor tapi hampir setiap sudut dipenuhi dengan muda-mudi memadu kasih selain itu juga pada lapangan sekolah yang sedang diadakan marcing band antar kelas dan sekolah-sekolah lain turut diundang
Amora terhenti tiba-tiba dan itu membuat Amika juga ikut berhenti. Amika menatap yang Amora lihat pada ujung koridor menuju kantin, ada gerombolan geng Aval yang sedang bersiap untuk tampil mewakili kelasnya untuk lomba band.
"Kita muter aja ya Mik?" Tanya Amora menatap Amika. Amika mengerti lalu mengangguk. Sudah satu minggu lamanya setelah kejadian malam itu keduanya jarang bertemu dan berkomunikasi, Keduanya juga beda ruangan jadi jarang berinteraksi
"Ra, lo gak coba mau nanya tentang kenapa Aval gak dateng?"tanya Amika
Amora menatap Amika "gue udah tahu. Dia pergi sama Abay dan sengaja Gak angkat telfon dari gue"
Amika mensejajarkan langkahnya dengan Amora "tapi kan itu dari sudut pandang lo, kenapa gak lo dengerin dari dia?"saran Amika, ia turut prihatin dengan hubungan keduanya pasalnya ego mereka lebih dominan
Amora mengehela nafas "seharusnya kalo dia punya rasa bersalah pasti dia nemuin gue dong jelasin semuanya, lah, ini gak sama sekali Mik" Amora membuka pintu ruang seni "gue ganti baju dulu ya"pamitnya memasuki ruang ganti baju.
Memang Amora adalah anak seni. Dia mengganti bajunya karena semua anak seni diharuskan menjadi panitia pada acara marcing band selama tiga hari ini. Bukan hanya lomba antar kelas tetapi mereka juga mengundang sekolah-sekolah lain. Amora membuka pintu ruang ganti lalu memasuki baju sekolahnya kedalam tas
"Lo jadi mc ya Ra?"
Amora mengangguk, "gue gugup banget nih! Gak pernah gue jadi kayak gini" Amika terkekeh
"Nikmatin masa-masa yang kayak gini kali Ra"
"Mik?" Pintu ruang seni terbuka menampakan Alfi disana. Alfi berjalan masuk dan duduk disamping Amika memberikan satu kotak makan yang berisi buah serta satu botol susu. Yahh, satu minggu berlalu juga telah membuat Alfi dan Amika memahami takdir mereka. Keduanya juga telah menikah namun tidak diketahui oleh pihak sekolah hanya Amora yang mengetahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora[Lengkap]
Novela Juvenil"masukin Val, astaga! lo tuhh ya, bikin mumet tau gak!" "masukin elo? disini? jangan dong Ra, dirumah aja!" "baju lo, yang dimasukin. bukan gue! biji salak" "Kalo lo aja yang masukin gimana?" Bughhhhhhhh ... Karena sesungguhnya ada banyak hal yang...